Penelitian ini mengkaji penafsiran Sayyid Qutub terhadap Perjanjian Hudaibiyah dalam tafsir Fi Zilalil Qur'an dari perspektif politik Islam, khususnya terkait makna dan dampak perjanjian tersebut bagi umat Islam. Perjanjian Hudaibiyah, yang terjadi pada tahun keenam Hijriyah, merupakan perjanjian damai yang menandai perubahan strategi dakwah Islam secara damai dan signifikan.Sayyid Qutub menyoroti perjanjian ini sebagai kemenangan hakiki umat Islam, yang dicapai melalui diplomasi dan pendekatan damai. Menurutnya,keputusan Nabi Muhammad SAW untuk menerima syarat-syarat yang tampak merugikan adalah langkah strategis yang berorientasi pada kemaslahatan jangka panjang bagi umat Islam. Dalam perspektif Qutub, Perjanjian Hudaibiyah memberikan dampak signifikan pada perkembangan Islam, baik dalam aspek politik maupun sosial. Ia menilai bahwa perjanjian ini membuka peluang bagi dakwah Islam untuk berkembang tanpa hambatan konflik, sekaligus menunjukkan kematangan politik Islam dalam beradaptasi dengan situasi yang kompleks. Kedudukan Perjanjian Hudaibiyah bagi umat Islam adalah sebagai tonggak diplomasi yang mengajarkan pentingnya mengutamakan perdamaian, kesabaran, dan strategi jangka panjang dalam menghadapi konflik.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka, dengan sumber utama dari Fi Zilalil Qur'an serta literatur sekunder terkait tafsir politik dan sejarah Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qutub melihat Perjanjian Hudaibiyah sebagai kemenangan hakiki bagi umat Islam, yang dicapai melalui pendekatan damai dan diplomasi. Ia menyoroti bahwa keputusan Nabi Muhammad SAW untuk menerima syarat-syarat yang tampak merugikan adalah bukti kebijaksanaan beliau dalam mencapai tujuan jangka panjang bagi Islam. Dalam perspektif Qutub, strategi ini memberikan contoh bagi umat Islam tentang pentingnya mengutamakan perdamaian dalam menghadapi konflik dan perselisihan, serta mencerminkan kedewasaan politik Islam yang mampu beradaptasi dengan kondisi tanpa kekerasan.Melalui penafsiran ini, Qutub memberikan kontribusi penting dalam kajian politik Islam dengan menunjukkan bahwa kekuatan Islam tidak hanya terletak pada aspek militer, tetapi juga dalam kemampuan diplomasi dan toleransi Perspektif ini memberikan kontribusi penting bagi kajian politik Islam dan menjadi panduan praktis bagi umat Islam untuk menghadapi tantangan global dengan sikap yang damai dan toleran