Existentialist philosophy of education offers a profound approach to the concepts of freedom, meaning, and individual responsibility within the context of learning. This article aims to explore the main concepts of existentialism and their application in education. This research employs a literature review method by analyzing the ideas of existentialist thinkers such as Jean-Paul Sartre and Søren Kierkegaard, as well as their relevance to the learning process. The findings indicate that existentialism emphasizes the importance of self-development, encouraging students to find personal meaning in life, and exercising freedom in making educational choices. The conclusion of this study asserts that an existentialist approach to education can serve as a foundation for creating more authentic, meaningful, and responsive learning environments tailored to individual needs. The implications of this research suggest that educators should integrate values of freedom, responsibility, and meaning-seeking into their Islamic teaching practices, so that education becomes not only about knowledge transfer but also about shaping conscious, independent individuals capable of facing life's challenges. Abstrak Filsafat pendidikan eksistensialisme menawarkan pendekatan yang mendalam terhadap kebebasan, makna, dan tanggung jawab individu dalam konteks pendidikan. Artikel ini bertujuan mengeksplorasi konsep-konsep utama dalam filsafat eksistensialisme serta penerapannya dalam dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menganalisis pemikiran tokoh-tokoh eksistensialis, seperti Jean-Paul Sartre dan Søren Kierkegaard, serta relevansinya dalam proses pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa eksistensialisme menekankan pentingnya pengembangan diri peserta didik, dorongan untuk menemukan makna hidup secara personal, serta kebebasan dalam menentukan pilihan pendidikan. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan pendidikan eksistensial dapat menjadi dasar bagi terciptanya lingkungan belajar yang lebih autentik, bermakna, dan responsif terhadap kebutuhan individu. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya para pendidik mengintegrasikan nilai kebebasan, tanggung jawab, dan pencarian makna dalam praktik pembelajaran PAI, sehingga pendidikan tidak hanya bersifat transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan manusia yang sadar, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan kehidupan.