Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kredibilitas Informasi Citizen Jurnalism (Telaah Tulisan Masyukur Mahmud di Kompasiana.Com) Ramdani , Fauziah; Anshar , Muhammad; Zelfia, Zelfia
RESPON JURNAL ILMIAH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/respon.v5i4.272

Abstract

Jurnalisme Warga telah menjadi bagian penting dari kegiatan jurnalistik. Perkembangan jenis dan isi informasi yang ditayangkan juga sangat heterogen. Penelitian ini bertujuaan untuk mendeksripsikan produktivitas jurnalis warga di platform Kompasiana.Com. Mengacu pada analisis kredibilitas penulis dari informasi yang disajikan oleh Kompasianer Masykur Mahmud, tingkat keterpercayaan pemberitaan media dari masyarakat terhadap informasi yang ditulis di Kompasiana.com. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi pustaka ( library research) menggunakan dua belas referensi jurnal ilmiah dan didukung oleh observasi digital dari tulisan-tulisan yang disajikan oleh Masykur Mahmud. Menggunakan dua pendekatan teori untuk menelaah tulisannya yaitu kredibilitas sumber dan teori prinsip dasar jurnalisme warga. Hasil penelitian menunjukkan (1) Kompasiana.Com telah menjadi salah satu sumber rujukan masyarakat untuk menemukan informasi, mengembangkan wawasan dan mengetahui isu-isu kontemporer. (2) Sebagai salah satu plattfrom jurnalisme warga , Kompasiana secara khusus tidak bertanggungjawab terhadap isi konten jurnalis warga, namun tetap membuka ruang berbagi ekspresi atau gagasan bagi masyarakat secara umum salah satunya adalah jurnalis warga bernama Masykur Mahmud. (3) Kredibilitas tulisannya sejak 14 tahun menjadi Kompasianer hingga saat ini menunjukkan produktivitasnya dalam publikasi sekitar 1.153 tulisan telah ditayangkan dengan total 618.103 kali dibaca. (4) Mengacu pada dua unsur teori prinsip dasar jurnalisme warga serta kredibilitas sumber Hovland, penulis mendeskripsikan bahwa akurasi informasi dan keceramatan penyajian data yang faktual ditunjukkan pada tulisan dengan jenis berita maupun opini pribadinya. Begitupula masyarakat atau pembaca dipersuasi dengan isi tulisan Masykur Mahmud yang berbobot, cakap dan lugas dalam menyampaikan berita atau informasi. Secara konsisten ia mampu menelaah situasi atau isu yang beragam di masyarakat dan dibaca oleh ratusan pengunjung laman Kompasiana.Com.
Kebebasan Pers dan Etika Media (Telaah Konsep Kebebasan Pers dan Etika Media) Ramdani , Fauziah; Tike , Arifuddin; Zelfia, Zelfia
RESPON JURNAL ILMIAH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/respon.v5i4.273

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep kebebasan pers, etika media dan hubungan antara kebebasan pers dan penerapan etika media dalam praktik jurnalistik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kebebasan pers dianggap sebagai pilar demokrasi karena media berperan sebagai pengawas pemerintah dan lembaga kekuasaan lainnya. 2) Munculnya UU Pers tahun 1999 melegitimasi peran dan tanggungjawabnya yaitu kebebasan dalam berpendapat. 3) Sejarah otoritarian pers orde baru yng mengekang dan membatasi kebebasan berpendapatmenjadi cikal bakal munculnya konsep pers bertanggungjawab sosial yang diadopsi dari pemikiran Kant dalam teori etikanya dan menjadi solusi bagi kebebasan pers di Indonesia. 4) Kebebasan pers tidak berarti kebebasan tanpa kontrol. Enam hal yang perlu dibatasi dalam kebebasan pers yaitu:a) Menyebarkan kebencian; b) Konten pencabulan dan pornografi; c) Melakukan fitnah dan pencemaran nama baik; d) Iklan yang berbohong (deceptive advertising); e) Promosi zat yang tidak layak dikonsumsi anak dan remaja (misalnya rokok); f) Pembocoran rahasia negara yang dapat membahayakan keselamatan negara. 5) Kebebasan pers dan etika media saling melengkapi. Media memiliki kebebasan untuk memberitakan, tetapi media juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pemberitaan yang ada sesuai dengan standar etika. Ini penting agar media dapat berfungsi secara maksimal dalam memperkuat demokrasi dan menjaga kepercayaan publik.
Prinsip Akuntabilitas Media (Studi Pada Media Online Mujahid Dakwah.Com) Ramdani , Fauziah; Tajibu , Kamaluddin
RESPON JURNAL ILMIAH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/respon.v6i1.278

Abstract

Penggunaan media online sebagai sarana dakwah dewasa ini mulai menjadi salah satu alternatif dalam berdakwah. Diantara etika bermedia yang menjadi perhatian baik bagi pemilik media tersebut maupun bagi khalayak atau masyarakat adalah prinsip akuntabilitas media. Media dakwah harus dapat menunjukkan prinsip-prinsip akuntabilitasnya dalam menyampaikan dan menyajikan informasi kepada khalayak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam prinsip-prinsip akuntabilitas yang terkandung dalam kerja-kerja media. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan fokus kajian pada media dakwah Mujahid Dakwah.Com disertai dengan telaah sumber jurnal dari berbagai sudut pandang penting tentang akuntabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Jika dikaji secara perorangan dalam tim yang terlibat pada suatu media, maka pada hakekatrnya setiap orang berpotensi menunjukkan akuntabilitas secara personal yang didasari dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang khas dengan karakter kerja transparansi data dan fakta dilapangan , jujur dan objektif dalam menyampaikan berita. Sebagaimana yang disebutkan oleh Mc Quial dalam menganalisis akuntabilitas media n menggunakan beberapa dimensi penting; seperti; The frame of law and regulation, The Market Frame, The frame of public responsibility serta The frame of professional responsibility. Dimensi lainnya yang dapat digunakan dalam menelaah akuntabilitas media adalah pada kondisi fisik dari keberadaan media itu sendiri meliputi; fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi, kehandalan dan kemampuan untuk memberikan pelayanan media kepada khalayak. Serta daya tanggap (Responsiveness) dalam rangka merespon fakta yang berkembang di masyarakat. Akuntabilitas secara filosofis menunjukkan sikap pertanggungjawaban baik yang bersifat moril dam materil. kepada masyarakat/ pemberi amanah secara khusus. Jika prinsip akuntabilitas ini dapat diterapkan dengan baik, maka akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat secara umum terhadap lembaga atau organisasi serta tidak menutup kemungkinan tingkat kepercayaan akan meningkat. Sedangkan dalam konsep Islam disebutkan bahwa ciri khas dari sikap akuntabel itu dapat ditunjukkan dengan pelaksanaan amanah dengan shiddiq atau jujur, amanah dan fatonah serta istiqomah.
Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Konten Dakwah Ustaz Abdullah Gymnastiar Di Media Sosial Instagram Ramdani , Fauziah; Tasruddin , Ramsiah; Zelfia, Zelfia
RESPON JURNAL ILMIAH MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/respon.v6i2.295

Abstract

Media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan di era digital. Media sosial dengan berbagai jenisnya menyajikan berbagai akses informasi berisi pesan atau teks-teks dengan maknanya yang plural. Akses kemudahan dalam berkomunikasi tanpa adanya sekat ruang dan waktu bagi para penggunanya juga menjadi bagian yang menarik bagi pengguna media sosial Instagram. Penelitian ini membahas tentang konten dakwah ustaz Abdullah Gymanastiar dengan analisis pada teks-teks dakwah menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana isi konten dakwah Ustaz Abdullah Gymnastiar di Instagram. 2) Bagaimana analisis konten dakwah tersebut berdasarkan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan studi pengumpulan data studi pustaka ( library research) baik berupa jurnal online maupun buku yang berkaitan dengan masalah penelitian. Observasi secara online juga dilakukan dengan mengidentifikasi isi konten dakwah yang dishare di platform media instagram ustaz Abdullah Gymnastiar. Hasil penelitian menunjukkan meliputi: (1) media sosial instagram yang digunakan Abdullah Gymnastiar yang berisi 7.910 konten dakwah diantaranya memuat pesan-pesan dakwah yang sarat dengan realitas kehidupan sehari-hari. Seperti tentang hakekat kehidupan dunia dan hal-hal yang berkaitannya dikemas dalam bentuk konten dakwah baik berupa ayat , hadis maupun quote dari ustaz Abdullah Gymnastiar. (2) Analisis konten dakwah mengggunakan teori tentang tanda De Saussure menunjukkan bahwa disebut penanda atau signifier dalam konten dakwah Abdullah Gymnastiar merujuk pada diksi yang ditulis, warna dan gambar yang digunakan. Adapun Petanda atau signified merupakan konsep/makna yang terkandung dalam penanda tersebut yang bebas makna atau multi tafsir. (3) Konten dakwah tersebut menunjukkan bahwa penanda dan petanda memiliki hubungan makna yang logis dan kesepakatan sebuah tanda pada konten dakwah Abdullah Gymnstiar menunjukkan adanya prinsip sinkronik , dimana ada penyesuian unsur ruang dan waktu untuk mendapatkan makna yang kuat dan konten dakwah tersebut.