Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Pemerataan Akses Pendidikan Inklusi Anak Usia Dini di Indonesia: A Scoping Review Asdhar, Haztika Jihadania; Yoenanto, Nono Hery
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i3.6450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam memperluas akses pendidikan inklusi bagi anak usia dini di Indonesia. Metode yang digunakan adalah scoping review dengan seleksi artikel berbasis metode PRISMA. Terdapat 7 artikel yang dibahas pada penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa terdapat beberapa tantangan utama berupa kurangnya pelatihan guru, keterbatasan sarana dan prasarana, serta stigma masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK). Selain itu, kurikulum yang tidak fleksibel dan dukungan transportasi yang minim. Namun, peluang signifikan ditemukan melalui kebijakan pemerintah, peningkatan kualitas guru, dukungan dari komunitas lokal serta organisasi internasional. Penelitian ini merekomendasikan kolaborasi antara pihak terkait untuk menciptakan sistem pendidikan inklusi yang berkelanjutan.
Pemerataan Akses Pendidikan Inklusi Anak Usia Dini di Indonesia: A Scoping Review Asdhar, Haztika Jihadania; Yoenanto, Nono Hery
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i3.6450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam memperluas akses pendidikan inklusi bagi anak usia dini di Indonesia. Metode yang digunakan adalah scoping review dengan seleksi artikel berbasis metode PRISMA. Terdapat 7 artikel yang dibahas pada penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa terdapat beberapa tantangan utama berupa kurangnya pelatihan guru, keterbatasan sarana dan prasarana, serta stigma masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK). Selain itu, kurikulum yang tidak fleksibel dan dukungan transportasi yang minim. Namun, peluang signifikan ditemukan melalui kebijakan pemerintah, peningkatan kualitas guru, dukungan dari komunitas lokal serta organisasi internasional. Penelitian ini merekomendasikan kolaborasi antara pihak terkait untuk menciptakan sistem pendidikan inklusi yang berkelanjutan.