Permasalahan bandwidth yang tidak merata disebabkan oleh beberapa user yang sering melakukan kegiatan browsing, streaming film dan lagu bahkan kadang juga mengunduhnya. Akibatnya terjadi kemacetan jaringan, dan tidak stabilnya jaringan internet bagi pengguna.Manajemen bandwidth merupakan suatu cara yang dapat mengatur bandwidth dalam mengatasi pemerataan pemakaiannya. Sebuah jaringan memerlukan pengelolaan bandwidth yang baik, sehingga lalu lintas data dapat berjalan dengan tepat. Metode penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara Queue Tree dan Hierarchical Token Bucket (HTB) implementasi dari simple queue. Peneltian ini melakukan perancangan jaringan komputer dengan 4 user dengan cara melakukan pengujian menggunakan metode Queue Tree dan Hierarchical Token Bucket (HTB). Hasil analisa menggunakan Quality of Service (QoS) dengan beberapa parameter, yaitu throughput, delay, dan packet loss. Hasil analisa QoS didapatkan utuk pengujian upload maka throughput menggunakan metode Queue Tree saat melakukan download lebih mendekati limit yang diberikan dengan rata-rata 285,5 kbps, 561,5 kbps dan 938,75 kbps dibandingkan HTB, namun sebaliknya pada pengujian throughput upload menggunakan metode HTB lebih mendekati limit yang diberikan dengan rata-rata 301,25 kbps, 493 kbps dan 1038,5 kbps dari pada Queue Tree. Packet loss yang didapatkan menggunakan metode Queue Tree sebesar 0,73% pada pengujian upload dan 0,43% pada pengujian download sedangkan menggunakan HTB sebesar 0,5% pada pengujian upload dan 0,46% pada pengujian download. Packet loss yang didapatkan HTB merupakan packet loss terbaik dikarenakan memiliki packet loss terkecil. Delay yang didapatkan menggunakan metode Queue Tree sebesar 9 ms pada percobaan upload dan 10,16 ms pada percobaan download, sedangkan HTB sebesar 8,25 ms pada pengujian upload dan 9,5 ms pada pengujian download. Delay yang diperoleh HTB merupakan delay terbaik.