Subhi, Muhammad Rifai
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Perbuatan Manusia dalam Teologi Islam dan Interpretasinya terhadap Takdir Perspektif KH. Bahauddin Nur Salim Muthia, Nimas Nadia Wafiq; Subhi, Muhammad Rifai
Al-Qadim - Jurnal Tafsir dan Ilmu Tafsir Vol 1 No 2 (2024): Al-Qadim - Jurnal Tafsir dan Ilmu Tafsir
Publisher : ejournal.nurulqadim.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan teologi dalam kajian perbuatan manusia smembahas tentang kebebasan atau keterpaksaan manusia untuk melakukan perbuatannya sendiri, serta pandangan tentang batasan penempatan diri manusia dalam melakukan perbuatan atas kehendak Tuhan. Aliran Jabariyah, memandang manusia tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan perbuatannya sendiri, karena hal itu adalah takdir tuhan. Sedangkan aliran Qadariyah memandang bahwa manusia sendirilah yang menentukan perbuatannya, bukan tuhan. iskursus dan dialektika tentang hal ini, terus marak sejak zaman klasik Islam hingga zaman modern sekarang. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud memaparkan berbagai pandangan ulama klasik yaitu muktazilah dan asy’ariyah dalam menanggapi berbagai problematika persoalan perbuatan manusia beserta kaitannya dengan keimanan terhadap qadla dan qadar. Yang kemudian dikomparasikan dengan perspektif ulama kontemporer masa kini, yaitu KH. Bahauddin Nur Salim. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berjenis library research (penelitian kepustakaan). Dengan menelusuri data kepustakaan, meliputi buku, artikel dan jurnal, penulis mengobservasi data-data yang telah terkumpul. Selain itu, penulis juga mengkomparasikan data dari platform Youtube untuk memahami perspektif ulama KH. Bahauddin Nur Salim mengenai perbuatan manusia terhadap interpretasi takdir yang dibahas di penelitian ini. Selanjutnya, pengolahan data dilakukan dengan menginventarisasi dan mengklasifikasi data yang telah terkumpul untuk kemudian dilakukan pendeskripsian secara sistematis dan objektif. Hasilnya, pendapat Gus Baha, memaparkan tentang Ketetapan Allah (taqdir), bahwa segalanya adalah kehendak Allah. Tentang kemaksiatan, kita diperintah untuk taat terhadap perintah Allah, yaitu membencinya. Sekaligus tetap yakin, bahwa hal tersebut adalah tetap dalam kehendak Allah. Menurut Gus Baha, kita tidak perlu terlalu banyak tanya untuk kelogisan hal tersebut, karena hal tersebut termasuk hukum tauhid.
Studi Gender di Masa Remaja Dalam Kajian Bimbingan Penyuluhan Islam Fatra, Edi; Subhi, Muhammad Rifai
Jurnal Kajian Gender dan Anak Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/gender.v7i2.9872

Abstract

Abstracts Adolescence is a period when children move towards adulthood. During adolescence, a person experiences physical, mental and social development. Development during adolescence is a development that is sensitive to new things. They are more likely to be able to adapt to something that is easy to do and have the freedom which today is much influenced by the outside world. The problem that most often occurs in adolescence is sexuality. Adolescents carry out deviant actions so that they experience these problems which result in the reproductive system being disrupted. Many diseases attack the reproductive system such as syphilis, gonorrhea, Chlamydia, HIV and AIDS. Teenagers need to be able to recognize this disease and how to prevent it with the contribution of good education. Currently, the curriculum used is the Merdeka learning curriculum at the Merdeka campus which is expected to contribute to preventing Triad-KRR. The Merdeka campus Merdeka learning curriculum uses a learning system that is free and easy to learn in accordance with adolescence. In these prevention efforts, gender roles are the main factor in preventing Triad-KRR. Differences between men and women are not an obstacle in this effort. This research method uses qualitative methods which deepen these problems. With this research, it is hoped that gender and education during adolescence can be controlled and structured well so that teenagers are not vulnerable to experiencing social deviation. The educational curriculum must be an effort to prevent gender-oriented Triad-KRR in adolescence.Keyword: Curriculum; Teenager; Triad-KRR; Gender