Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM Donat Riski, sebagai salah satu usaha mikro, menghadapi berbagai tantangan, seperti terbatasnya akses pasar dan rendahnya literasi teknologi. Pengabdian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penegabdian menunjukkan bahwa digitalisasi dan branding dapat meningkatkan daya saing produk, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan pendapatan usaha. Implikasi sosial dari pemberdayaan ini adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan pengangguran, serta pengembangan keterampilan baru di bidang teknologi dan pemasaran digital. Strategi ini tidak hanya bermanfaat bagi UMKM, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal secara berkelanjutan. Selain itu, pemberdayaan ini juga membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan keterampilan di bidang teknologi dan pemasaran digital, serta menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, digitalisasi dan branding terbukti efektif sebagai strategi pemberdayaan UMKM yang tidak hanya meningkatkan kinerja usaha tetapi juga berperan dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Digitalisasi dan branding terbukti sebagai solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut. Keduanya tidak hanya mampu memperluas jangkauan pasar dan memperkuat identitas produk, tetapi juga berperan penting dalam pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan dan pemberdayaan ekonomi lokal.