Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Perbankan Indonesia dalam Menanggulangi Tindak Pidana Pencucian Uang Hartanti, Juwita Dwi; Kaniyawati, Sinta; Febriyanti, Elvira
Media Hukum Indonesia (MHI) Vol 2, No 4 (2024): December
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14059866

Abstract

The practice of manipulating the assets of criminals, especially monetary assets obtained through criminal activities, to appear to originate from legitimate sources is known as money laundering. The bank plays a strategic role as a target or place to commit crimes, such as money laundering. In Indonesia, TPPU is regulated by a number of laws and regulations, including Law Number 8 of 2010 concerning the Prevention and Eradication of Money Laundering. This study is a normative legal study that uses a case-based conceptual framework, legislative methods, and descriptive analysis. The purpose of this study is to identify and evaluate the TPPU laws applicable in Indonesia and the tactics used by Indonesian banks to combat TPPU. The findings of this study indicate that banks need to implement CDD and EDD policies. Banks must identify, confirm, and track transactions as part of the Client Due Diligence (CDD) process to ensure that the transactions are in accordance with the client's profile. As an anti-tipping off implementer, banks must maintain the confidentiality of information provided to customers when carrying out banking activities, especially when reporting suspicious financial transactions. Banks must have an information management system that facilitates monitoring and analysis of suspicious finances while supporting money laundering prevention efforts.
Implikasi Hukum Wanprestasi Dalam Perjanjian Pembiayaan Gadai Di Pt. Pegadaian Terhadap Debitur Rinduni, Ridha; Hasanah, Cantika Aprilia; Kaniyawati, Sinta
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 6.B (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Pegadaian sebagai lembaga keuangan menyediakan pinjaman melalui dua jenis produk, yaitu gadai dan fidusia, di mana barang yang dijadikan jaminan harus diserahkan kepada kreditur. Menurut Pasal 1313 BW, perjanjian merupakan tindakan di mana pihak-pihak mengikatkan diri untuk memenuhi kewajiban tertentu. Wanprestasi terjadi ketika debitur gagal memenuhi kewajibannya, yang dapat diidentifikasi melalui formulir Surat Bukti Kredit. Akibat hukum dari wanprestasi mencakup kewajiban ganti rugi, pembatalan perjanjian, dan hak kreditur untuk melakukan eksekusi terhadap barang jaminan melalui lelang. Proses penyelesaian wanprestasi melibatkan pemberitahuan kepada debitur dan upaya musyawarah sebelum langkah hukum diambil. PT. Pegadaian memiliki hak retensi untuk melindungi kepentingan kreditur, dan jika sengketa muncul, penyelesaiannya akan dilakukan melalui jalur non-litigasi terlebih dahulu.