Abstrak. Undang-undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia mendefinisikan penduduk lanjut usia sebagai penduduk berumur 60 tahun ke atas. Tuntutan kehidupan sosial ekonomi memaksa penduduk lanjut usia untuk terus bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup maupun meningkatkan taraf hidup serta status ekonomi keluarganya. Potensi alam yang dimiliki oleh Provinsi Bali khususnya Kabupaten Tabanan mendukung penduduknya untuk menggeluti usaha di sektor informal. Menurut BPS (2019) terdapat banyak penduduk di Kabupaten Tabanan yang bekerja pada sektor pariwisata, pertanian dan perkebunan merupakan penduduk lansia yang berusia 60 tahun ke atas. Hal ini mengindikasikan bahwa lansia memiliki andil dalam perekonomian, yang berarti partisipasi kerja lansia dapat mempengaruhi kegiatan perekonomian di Kabupaten Tabanan dan akan membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status perkawinan, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, jaminan kesehatan, dan jenis kelamin terhadap Partisipasi Kerja Lansia di Kabupaten Tabanan. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu non probability sampling. Adapun teknik analisis data yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil menunjukkan secara simultan status perkawinan, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, jaminan kesehatan, dan jenis kelamin berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi kerja lansia di Kabupaten Tabanan, secara parsial tingkat kesehatan dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan negatif terhadap partisipasi kerja lansia di Kabupaten Tabanan. Jumlah tanggungan berpengaruh signifikan positif terhadap partisipasi kerja lansia di Kabupaten Tabanan. Jaminan kesehatan berpengaruh signifikan terhadap partisipasi kerja lansia di Kabupaten Tabanan, sedangkan status perkawinan dan jenis kelamin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi kerja lansia di Kabupaten Tabanan.