Kelambagaan kelompok usaha tani ditingkat petani memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam pengembangan kakao di Polewali Mandar. Baik dalam hal sub sistem usahatani, sub sistem pengolahan dan sub sistem pemasarannya. Sehingga kinerja kelompok tani dalam meningkatkan pengetahuan petani seperti inovasi teknologi, pengendalian hama dan penyakit, penanganan pasca panen mampu menjaga kualitas biji kakao yang ada di Polewali Mandar. Penentuan sampel responden dengan menggunakan metode secara sengaja atau purposive sampling dengan memilih langsung anggota kelompok tani yang terdiri dari 74 responden, analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah skala likert dengan menggunakan tabel rekab untuk menarik sebuah kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Kecamatan Binuang, persepsi petani terhadap peran kelembagaan (kelompok tani) kakao yaitu 49,45%, peran kelembagaan petani (kelompok tani) kakao sebagai wadah organisasi 51,08%, dan peran kegiatan kelembagaan (kelompok tani) kakao yaitu 69,18%, dengan kategori rata-rata jawaban sebesar persentase 56,57% cukup baik. Persepsi petani terhadap fungsi kelembagaan (kelompok tani) kakao di Kecamatan Binuang sebagai kelas belajar berjalan secara efektif 45,94%, fungsi kelompok tani sebagai wahana kerjasama 69,18%, dan fungsi kelompok tani sebagai unit produksi 55,67%, dengan kategori rata-rata jawaban sebesar persentase 56,93% cukup baik.Kata kunci : Persepsi Petani, Peran Kelembagaan Petani