Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi di dunia maupun di Indonesia dan sering disebut sebagai silent killer karena jarang menimbulkan gejala, namun dapat menyebabkan komplikasi serius. Penatalaksanaan hipertensi tidak hanya dilakukan dengan terapi farmakologis, tetapi juga dapat didukung dengan terapi nonfarmakologis menggunakan bahan alami, salah satunya jus mentimun (Cucumis sativus). Mentimun memiliki kandungan kalium, magnesium, fosfor, dan air yang berperan dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme vasodilatasi dan peningkatan diuresis. Penelitian ini merupakan literature review dengan penelusuran melalui Google Scholar, PubMed, dan Publish or Perish menggunakan kata kunci “Jus Mentimun” dan “Hipertensi” pada publikasi berbahasa Indonesia tahun 2021–2025. Dari 20 artikel yang ditemukan, 12 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis dengan pedoman PRISMA. Hasil telaah menunjukkan bahwa jus mentimun efektif menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada berbagai kelompok, seperti lansia, ibu hamil, wanita usia subur, dan usia produktif, dengan nilai p-value < 0,05 pada sebagian besar penelitian. Jus mentimun terbukti aman, alami, murah, mudah diperoleh, serta dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Kesimpulannya, jus mentimun dapat digunakan sebagai terapi komplementer nonfarmakologis dalam pengendalian hipertensi, meskipun penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan durasi intervensi lebih panjang masih diperlukan untuk memperkuat bukti ilmiah.