Reliubun, Lukman
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbukitan Karst dan Kehidupan Manusia di Masa Lalu Arkeologi Kampung Demetin dan Sekitarnya Kemtuk Ngaderman, Theodora; Reliubun, Lukman; Kudiai, Silvester; Rahmat, Anissa
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 23 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research with the title karst hills and human life in the archaeological past of Demetin Village and its surroundings Kemtuk is to study the karst hills geomorphologically and what the forms and patterns of life were in the past by observing the rocks and stratigraphy in Demetin Village. Through a geomorphological approach, this approach can understand the relationship between natural landscapes and their relationship to human life. Can help determine the position of rock layers based on stratigraphy. Apart from that, you can study the ecological relationship with the environment of a site. The methods used in this research are interviews and questionnaires, measurement and observation. The geological conditions of the Demetin Village research area consist of the lithology of the oldest coral limestone, then on top of it is deposited the younger one, namely the Benai Formation calcirudite limestone (Tmpb). The geomorphology of Demetin Village is divided into two units, namely the karst hill morphology unit and the fluvial plain unit. In the karst hill morphological unit, it is found that springs and relatively shallow underground rivers with a depth of about one (1) meter have found water, this means that living people do not experience too many difficulties in meeting their needs for clean water. The Demetin Village spring is located behind the community's residential houses at a relatively close distance and what is unique is that behind every community house there is a spring
Batubara Bituminous Menjadi Asam Humat Sebagai Inovasi Pendamping Pupuk, Besum Papua Ngaderman, Theodora; Reliubun, Lukman; Degei, Ishak
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpion.v4i3.668

Abstract

Pemerintah menetapkan program hilirisasi dan peningkatan nilai tambah batubara kualitas rendah. Penelitian dan pengembangan suatu inovasi batubara peringkat rendah sebagai suatu solusi. Asam humat dari batubara halus peringkat rendah ini dapat menstabilkan dan memperbaiki kondisi tanah yang ada. Inovasi baru yang dilakukan tidak luput dari banyak tantangan yang dihadapi, inovasi hilirisasi batubara merupakan produk turunan dari batubara, yang mana sangat membantu masyarakat yakni dalam rangka program Pemerintah menyangkut ketahanan pangan untuk mensejahterakan masyarakat tentunya. Setelah batubara dihaluskan kemudian dilakukan pengujian yakni dicampur dengan pupuk urea, perbandingan 1:3. Campuran batubara asam humat ini diuji pada tanaman padi selama 1 bulan. Selama periode pengamatan dilakukan setiap minggu untuk mengamati perkembangan dan respon tanaman padi tersebut. Campuran batubara asam humat ini diuji pada tanaman padi selama 1 bulan. Selama periode pengamatan dilakukan setiap minggu untuk mengamati perkembangan dan respon tanaman padi tersebut. Pengamatan mencangkup pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman dan warna daun. Lokasi penelitian berada pada Kampung Karya Bumi Besum, yang merupakan daerah persawahan. Geologi daerah Besum merupakan daerah pedataran fluvial secara geomorfologi banyak dijumpai sungai-sungai dan dikelilingi perbukitan batugamping Nimboran. Geologi daerah Besum yaitu berada pada endapan fuvial yang kontak dengan batugamping yang lebih tua. Analisis batubara yang diambil yaitu batubara jenis lignit dan bituminous daerah Mawesday berdasarkan data laboratorium merupakan jenis batubara peringkat rendah 4,85 cal/g. total Senyawa humat cukup tinggi berbanding lurus dengan nilai kelembaban moisture in air dried sample batubara yakni  20,49%. Kandungan abu (ash) diketahui sebesar 4,33% cukup tinggi membantu dalam pertumbuhan daun klorofil.