Kelurahan lewirato merupakan salah satu Kelurahan di Kota Bima yang hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Pemasangan larvitrap di lingkungan sekitar rumah penduduk daerah-daerah endemis DBD dapat mengurangi laju pertumbuhan populasi nyamuk, sehingga diharapkan dapat menurunkan kejadian DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas larvitrap dari bahan paralon PVC dan bambu terhadap jumlah larva Aedes sp. yang terperangkap Penelitian ini bersifat eksplanatori dan dirancang sebagai quasi-eksperimen (eksperimen semu). Metode pengambilan sampelnya adalah proporsional. Sebanyak lima puluh rumah (50) dipasang dengan dua bahan larvitrap per rumah. Tempat penelitian di Kelurahan Lewirato, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Hasil uji kruskall-wallis menunjukan bahwa p value = 0,01 < 0,05 hal ini menunjukkan ada perbedaan jumlah larva yang terperangkap pada bahan larvitrap. Larvitrap paralon PVC lebih efektif dibandingkan dengan larvitrap bamboo, hal ini dapat dilihat dari nilai larvitrap indeks dengan nilai bahan paralon PVC sebesar 66% dan larvitrap bambu sebesar 26%. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada perbedaan jumlah larva yang terperangkap pada bahan larvitrap (p value=0,01) sehingga larvitrap dengan bahan paralon PVC lebih efektif dibandingkan dengan larvitrap dengan bahan bambu. Larvitrap paralon PVC lebih efektif menarik nyamuk Aedes sp. untuk bertelur dibandingkan dengan larvitrap dengan bahan bambu. Pemasangan larvitrap secara rutin, maka jumlah vektor penyebab DBD berkurang, sehingga berpengaruh terhadap menurunnya kasus DBD.