Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN PEMBERIAN JUS MENTIMUN DAN LABU SIAM TERHADAP HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI TPMB E KABUPATEN GARUT TAHUN 2024 Karlina, Euis; Agustina Sari; Fanni Hanifa
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 6: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i6.8845

Abstract

Latar Belakang: Menurut data WHO, angka kejadian hipertensi dalam kehamilan di seluruh dunia berkisar antara 0,51%-38,4%. Penyebab kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan 28% dan hipertensi 29%, meskipun penyebab lain-lain juga masih tinggi yaitu 24%. Langkah yang dilakukan guna mencegah hipertensi dalam kehamilan meliputi upaya farmakologi dan nonfarmakologi seperti mengkonsumsi mentimun dan atau labu siam dengan cara di jus. Banyaknya angka kejadian hipertensi ini perlu dicegah karena hipertensi dapat menyebabkan angka kematian. Tujuan; untuk mengetahui perbandingan pemberian jus mentimun dan labu siam terhadap hipertensi pada ibu hamil. Metodologi: Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil Penelitian: Pemberian jus mentimun efektif terhadap hipertensi pada ibu hamil dengan menurunkan tekanan darah dari 150/100 mmHg menjadi 130/85 dalam 3 minggu. Pemberian labu siam efektif terhadap hipertensi pada ibu hamil dengan menurunkan tekanan darah dari 150/100 mmHg menjadi 120/80 dalam 3 minggu. Kesimpulan: Terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian jus mentimun dan labu siam terhadap hipertensi pada ibu hamil dimana pemberian labu siam lebih efektif dibandingkan jus mentimun dalam menurunkan tekanan darah. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan pengetahuan ibu hamil dan keluarga atau masyarakat pada umumnya dalam mengetahui mengenai cara menurunkan tekanan darah dengan mengkonsumsi labu siam sehingga ibu hamil dapat melakukan secara mandiri sehingga dapat mengurangi risiko pada kehamilan.