Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Edukasi Cara Membuang Dahak yang Benar pada Penderita Tuberculosis di Puskesmas Sekban Kabupaten Fakfak Atanai, Yosina; Wahyudi, Ketut; Hukubun, Meriam Christiani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i1.17712

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis (M. TB) yang dapat menyerang paru. Sampai saat ini TB masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di seluruh dunia dengan mortalitas melebihi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penyakit tuberkulosis paru (TB Paru) masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia dikarenakan penularan dan penyebaran yang terjadi melalui pengidap TBC saat batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bahkan tertawa. Resiko penularan bakteri TBC semakin luas jika pengidap TBC sembarang dalam mengeluarkan dahak karena akan berpotensi dalam penyebaran bakteri. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi mengenai cara membuang dahak yang benar pada penderita TBC dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Hasil yang dicapai setelah dilakukan pendidikan kesehatan melalui edukasi, sehingga para peserta dapat mengetahui dan memahami cara membuang dahak yang benar sebagai upaya pencegahan infeksi laten tuberculosis. Kata Kunci: Dahak, Edukasi, Upaya Pencegahan ABSTRACT Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the Mycobacterium tuberculosis (M. TB) complex which can attack the lungs. To date, TB is still a public health problem in the world and is one of the 10 causes of death worldwide with mortality exceeding that of the Human Immunodeficiency Virus (HIV). Pulmonary tuberculosis (Pulmonary TB) is still a major public health problem in Indonesia due to transmission and spread that occurs through TB sufferers when they cough, sneeze, talk, sing or even laugh. The risk of transmitting TB bacteria is greater if TB sufferers are careless in expelling phlegm because this has the potential to spread the bacteria. The aim of this community service is to provide education on how to properly dispose of phlegm for TB sufferers using lecture and question and answer methods. The results achieved after health education were carried out through education, so that participants could know and understand how to properly dispose of phlegm as an effort to prevent latent tuberculosis infection.  Keywords: Sputum, Education, Prevention Efforts
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Emotional Freedom Technique (EFT) sebagai Terapi Alternatif Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Maryen, Yehud; Atanai, Yosina; Abdullah, Vera Iriani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.12774

Abstract

ABSTRAK Menurut data World Health Organization (WHO) (2015), prevelensi penderita hipertensi 40% terjadi pada kelompok umur dewasa yang berumur   ≥ 25 tahun dan diprediksi dapat menyebabkan kematian sekitar 7,5 juta dan penyebab kematian di dunia yaitu sekitar 12,8%. Hipertensi merupakan keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang dapat menyebabkan gejala berlanjut sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke ataupun penyakit jantung koroner. Terapi  Emotional Freedom Technique (EFT) dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan menggunakan proses tapping atau mengetuk pada titik meridian tubuh. Tujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan EFT sebagai terapi alternatif. Metode Penelitian menggunakan pemutaran video, ceramah dan praktek EFT. Hasil Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang penderita hipertensi dan keluarganya dengan golongan umur  56-65 tahun, yang didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Sebelum dilakukan  EFT, responden terbanyak mengalami Hipertensi Stadium 1 berjumlah 12 orang (40%) sedangkan terendah Hipertensi Stadium 2 berjumlah 5 orang (16,7%). Namun setelah dilakukan EFT terjadi penurunan tekanan darah dengan pada  pre hipertensi (43,3%). EFT efektif sebagai penangganan alternatif untuk hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, EFT, Non Farmakologi  ABSTRACT According to data from the World Health Organization (WHO) (2015), the prevalence of hypertension sufferers is 40% in the adult age group aged ≥ 25 years and is predicted to cause around 7.5 million deaths and around 12.8% of deaths worldwide.  Hypertension is a condition where blood pressure increases which can cause ongoing symptoms resulting in more serious damage such as stroke or coronary heart disease. Emotional Freedom Technique (EFT) therapy can reduce blood pressure in hypertensive patients by using a tapping process or tapping on the body's meridian points. Objective to empower the community through the use of EFT as an alternative therapy. Research Method using video screenings, lectures and EFT practice. Results this activity was attended by 30 people with hypertension and their families in the age group 56-65 years, which was dominated by women compared to men. Before EFT was carried out, the highest number of respondents experienced Stage 1 Hypertension, amounting to 12 people (40%) while the lowest was Stage 2 Hypertension, amounting to 5 people (16.7%). However, after EFT, blood pressure decreased with pre-hypertension (43.3%). EFT is effective as an alternative treatment for hypertension Keywords: Hypertension, EFT, Non-pharmacological