Penanaman padi secara manual membutuhkan tenaga yang cukup banyak dan waktu yang lama sehingga membutuhkan biaya yang besar. Salah satu teknologi yang sekarang sedang dikembangkan di beberapa daerah adalah teknologi penanaman bibit padi dengan mesin Rice transplanter. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja mesin tanam bibit padi (rice transplanter) agar dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan petani. Metode lapang penggunaan mesin tanam bibit padi dilakukan 3 kali ulangan pada lahan berukuran masing-masing 20 m x 200 m yang menggunakan semaian sistem dapog. Evaluasi penggunaan mesin tanam bibit padi dilaksanakan di desa Sidomulyo, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah pada musim hujan 2016/2017. Parameter pengujian adalah kinerja mesin rice transplanter, fase generatif (pertumbuhan dan jumlah anakan produktif), produksi dan kelayakan penggunaan transplanter jajar legowo. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kinerja dari mesin transplanter jarwo relatif baik dilihat dari keseragaman tanam 97,5%, jumlah bibit tertanam tiap lobang berkisar 2-3 batang/lobang dan kedalaman tanam adalah 3,6 cm, sedangkan jumlah lobang tidak ada tanaman 1,92%. Dengan kecepatan maju mesin 2,34 km/jam, kapasitas efektif mesin transplanter untuk mengerjakan satu hektar sawah sebesar 6,15 jam. Efisiensi tenaga kerja sistem tanam jajar legowo dengan mesin transplanter indo jarwo di lahan pasang surut sebesar 80,43% sehingga menekan biaya tanam sebesar Rp. 1.472.500,- atau efisiensi biaya tanam 73,73%. Mesin tanam bibit padi transplanter jarwo di lahan pasang surut dapat membantu mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam. Kata kunci : mesin tanam bibit padi; jajar legowo; rawa pasang surut; padi.