Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POJOK BACA SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN BUDAYA LITERASI DAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI CITENGAH DI ERA DIGITAL Dewi, Anggraeni Purnama; Hodijah, Ooh; Delisma, Onny; Karyaningsih, Tri Yulianty
Midang Vol 2, No 3 (2024): Midang: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Oktober 2024
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/midang.v2i3.58425

Abstract

Kecanggihan teknologi yang semakin pesat tentu saja sangat berdampak terhadap kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi, tentu diharapkan dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan produktif. Namun semua itu tidak lepas dari sikap bijak setiap pengguna hasil teknologi. Salah satu hasil kecanggihan teknologi tersebut adalah gadget. Gadget saat ini sudah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Hampir setiap waktu manusia bersentuhan dengan yang namanya gadget, tidak terkecuali anak-anak usia sekolah dasar. Hal ini sangat berdampak terhadap pola belajar dan komunikasi dari anak tersebut. Dengan ketergantungan terhadap gadget, dapat dilihat betapa banyak anak usia sekolah dasar yang menjadi sangat fokus terhadap gadget dan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka tidak lagi mengenal pola bermain dan komunikasi yang seharusnya. Tidak jarang orang tua dan guru bersikap keras terhadap anak untuk menghentikannya dari bermain gadget. Untuk mengatasi hal tersebut, maka salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan mendirikan pojok baca di setiap kelas. Dengan adanya pojok baca yang menyediakan beragam buku, dari mulai buku pelajaran hingga buku cerita bergambar, hal ini merupakan upaya yang diselenggarakan oleh pihak sekolah sebagai upaya mengajak siswa untuk kembali mengenal buku – buku bacaan sebagai pengembangan budaya literasi.
KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL IZRAIL KARYA YUSUF AS SIBA’I: KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL IZRAIL KARYA YUSUF AS SIBA’I Kosasih, Ade; Hodijah, Ooh; Riyanti, Yuni
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Februari, 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v6i1.216

Abstract

Karya sastra erat kaitannya dengan realita sosial. Kehidupan sosial kerap kali mengilhami pengarang untuk melahirkan karya sastra. Karya sastra tersebut terkadang juga diciptakan sebagai kritik terhadap kehidupan sosial. Penelitian ini hendak membahas bagaimana novel Izrail karya Yusuf As-Siba’i hadir sebagai kritik terhadap manusia. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk menemukan hubungan antara karya sastra dan realita sosial menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Izrail berusaha untuk menyampaikan dua kritik sosial. Kritik pertama disampaikan kepada manusia pada umumnya yang diperlihatkan suka berbohong, hidup mementingkan hal-hal duniawai dan memberi makan hawa nafsunya, manusia seringkali manipulatif, dan sering bergunjing. Kritik sosial kedua ditujukan khusus kepada pemerintah, bagaimana pemerintah yang seharusnya mengayomi masyarakat seringkali malah mengadu domba dan menjadikannya boneka atas kepentingannya sendiri. Novel Izrail yang ditulis bertahun-tahun yang lalu ternyata masih relevan sampai saat ini.
Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Arsitektur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Sebagai Destinasi Wisata Religi Anisa Dwi Ipmawati; Hodijah, Ooh
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 5 (2024): OKTOBER-NOVEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research analyzes the architecture of the Sheikh Zayed Grand Mosque in Solo using Roland Barthes' semiotic approach. This mosque is a building that has important symbolic meaning as a tribute to Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, the first president of the United Arab Emirates. The research method used is descriptive qualitative with data collection through observation and literature study. The results of semiotic analysis show that architectural elements such as domes, minarets, mosque floors and ornaments in mosques contain meanings and symbols related to Islamic culture and religion. The conclusion of this research is that by using Roland Barthes' semiotic analysis, we can gain a deeper understanding of the meaning and significance of the semiotic elements in the Sheikh Zayed Grand Mosque, Solo. It is hoped that this research can contribute to the development and study of mosque architecture and expand understanding of the application of semiotic theory in the art of architecture.