Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali (Seni Berdasarkan Karakter Pariwisata) Dewi, Anggraeni Purnama
PANGGUNG Vol 26, No 3 (2016): Visualisasi Nilai, Konsep, Narasi, Reputasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v26i3.187

Abstract

ABSTRAK Artikel ini berjudul “Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali”, yang mengungkap bagaimana keterkaitan antara seni tradisional yang bersifat religius yang pada awalnya hanya dipersembahkan untuk upacara ritual keagamaan, namun kini menjadi industri pariwisata yang bernilai komersial. Pulau Bali atau yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura kerap kali menjadi tujuan utama dari para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara sebagai tempat berlibur. Selain pesona alam yang indah, Bali memang sangat kaya akan adat istiadat dan budayanya. Seiring dengan tuntutan pemasaran produk pariwisata, maka kenyataan yang ada di Bali saat ini terkait dengan seni pertunjukan adalah, bagaimana mengemas seni tradisional yang bernilai religius menjadi seni pariwisata yang bernilai komersial yang dapat dipertontonkan secara bebas kepada para wisatawan. Salah satu seni pertunjukan yang telah dikomodifikasi menjadi seni pariwisata adalah tari tradisional Barong. Kata Kunci: Komodifikasi Tari Barong, Seni Pertunjukan, Industri, PariwisataABSTRACTThe title of this article is "The Commodification of Barong Dance in Bali". This article reveals how the relationship between the traditional art of a religious nature that was originally only offered for religious rituals, but now becoming commercially valuable tourism industry. The Bali island or which is known as the island of the gods, or island of thousand temples, often becomes the main purpose of the tourists, both local and foreign tourists as a vacation destination. Besides of natural charm and beautiful beaches, Bali is very rich in tradition and culture. Along with the demands of the tourism product marketing, Bali islandthat currently associated with the performing arts is, how to package the valuable traditional religious art becomes art tourism commercial value that can be displayed freely to the tourists. One of the performing arts that has become commodified touristic art is traditional Barong dance.Keywords: Commodification of Barong Dance, Performing Arts, Industry, Tourism
Pengaruh perceived ease of use, perceived usefulness, perceived risk, dan brand image terhadap keputusan pembelian menggunakan metode pembayaran shopee paylater Purnamasari, Rita Dewi Anggraeni; Sasana, Hadi; Novitaningtyas, Ivo
JURNAL MANAJEMEN Vol 13, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jmmn.v13i3.10130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perceived ease of use (persepsi kemudahan), perceived usefulness (persepsi manfaat), perceived risk (persepsi risiko), dan brand image (citra merek) terhadap keputusan penggunaan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif bersampel 100 responden melalui metode purposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan uji analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan keputusan penggunaan metode pembayaran Shopee PayLater dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh variabel perceived usefulness (persepsi manfaat) dengan nilai (0.000 < 0.05) dan brand image (citra merek) dengan nilai (0.000 < 0.05). Variabel perceived ease of use (persepsi kemudahan) terbukti berpengaruh dengan arah pengaruh yang negatif dengan nilai (0.041 < 0.05) sedangkan perceived risk (persepsi risiko) tidak terbukti berpengaruh secara signifikan dengan nilai (0.053 > 0.05). Keputusan penggunaan pada metode pembayaran Shopee PayLater dapat dijelaskan sebesar 42,1 persen oleh variabel independen dalam penelitian ini yaitu variabel perceived ease of use, perceived usefulness, perceived risk dan brand image. Sedangkan 57,9 persen variabel keputusan penggunaan dijelaskan oleh variabel-variabel diluar variabel independen dalam penelitian ini.
PELATIHAN BAHASA RUSIA BAGI ANGGOTA PUSAT PENERBANGAN TNI AD SKADRON 31 PENYERBU DI PUSAT PENDIDIKAN MILITER CIMAHI Susi Machdalena; Anggraeni Purnama Dewi; Ypsi Soeria Soemantri; Nany Ismail
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.107 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i1.744

Abstract

Kegiatan ini terselenggara karena permintaan Pusat Pendidikan Pendidikan Militer dan Umum (PUSDIKPENGMULIM) TNI AD kepada pihak Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. PUSDIKPENGMULIM TNI AD memerlukan ahli bahasa Rusia untuk melatih para pilot, co-pilot dan para teknisi yang bekerja di bidang helikopter seri Mi -17 buatan Rusia. Semua buku manual dan tombol dalam helikopter menggunakan bahasa Rusia. Oleh sebab itu, pihak TNI memerlukan para pengajar dari Universitas Padjadjaran untuk memberikan pelatihan bahasa Rusia tingkat dasar. Mereka yang ditugaskan untuk belajar bahasa Rusia adalah anggota TNI AD yang bekerja di Penerbad Skadron 31/ Serbu yang berkedudukan di Semarang. Pelatihan bahasa Rusia ini diselenggarakan di Cimahi karena Cimahi merupakan pusat pelatihan dari berbagai bidang yang ada di TNI AD. Pelatihan dilakukan selama 4 bulan. Materi-materi yang diajarkan adalah materi-materi bahasa Rusia Dasar. Tujuan pelatihan ini agar mitra dapat berkomunikasi dalam bahasa Rusia dengan penutur asli dan mitra dapat membaca buku-buku manual tentang helikopter seri Mi-17 ini. Metode yang digunakan adalah metode pengajaran secara luring dan daring dengan jumlah peserta 12 orang. Hasil yang diperoleh adalah mitra dapat berbicara dalam bahasa Rusia sehari-hari, dan mereka bisa memahami buku-buku manual tentang helikopter seri Mi -17 dalam bahasa Rusia, mereka mampu mepresentasikan kemampuan helikopter ini dalam bahasa Rusia
The Lodge Maribaya Sebagai Salah Satu Pilihan Destinasi Ekowisata Kabupaten Bandung Barat Susi Machdalena; Anggraeni Purnama Dewi; Ypsi Soeria Soemantri
Jurnal Pariwisata Terapan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.623 KB) | DOI: 10.22146/jpt.43177

Abstract

One of the eco-tourism destination in West Bandung Regency is ‘ The Lodge Maribaya’. It  is a nature-based place, surroundings by the hills and pine-trees forest with full of  the fresh-air. Besides the beautiful scenery,  there are some children playground equipments, such as swings, and slides, there are also some play-equipments for adults, such as Sky–bike  or Zip-bike, the equipment for riding the bike  on a rope-track up in the sky. Then, a Sky wing is a  swing in the edge of a cliff for selfie. The  theory of Damanik and Weber (2006) is classified the tourism destination like this is a development of the natural resource to  magically attraction , beautiful view, and comfortable fresh-air.
Pelatihan Bahasa Rusia Untuk Meningkatkan Kinerja TNI AD Dalam Bidang Helikopter Seri MI Susi Machdalena; Anggraeni Purnama Dewi; Nany Ismail
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v4i1.3952

Abstract

In the present year, the helicopter MI belongs to ‘Indonesian National Armed Force’ (TNI-AD) is an advanced helicopter produced by Russia. In Indonesia, it is operated not only for guarding the Indonesian’s areas, but also as a shuttle for sending and fetching people from/to the remote areas in the country. Other usage of the helicopter are as the transportation to send the logistic to the remote areas, to evacuate injured people by working-accident or by having an accident in difficult areas. The helicopter is also able to carry, at least, 12 passengers in lying position. This helicopter has many benefits to implement the duty around the remote places of Indonesia, especially the places that are difficult to reach by the ordinary transportation. Since all the guide books are written in Russian language, the officers who are going to operate the helicopter should learn Russian language. While the base Camp of the helicopters are in two places, Jakarta (the capital city) and Semarang (in West Java). Therefore, the language training is conducted in Cimahi, West Java. The participants who learn the Russian language are 12 officers, 2 officers are pilots, another 2 officers are co-pilots, 6 officers mechanics, and 2 other officers are the mechanics for spare-part services. This method uses descriptive method with grammar translation method, oral approach, and lexical approach. The results from the language training are about 8 officers are able to communicate, to write and to read fluency in Russian language, other 2 officers are able but not fluency in talking, writing and reading Russian. Unfortunately, other 2 officers still have difficulties in learning the Russian language.
Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali (Seni Berdasarkan Karakter Pariwisata) Anggraeni Purnama Dewi
PANGGUNG Vol 26, No 3 (2016): Visualisasi Nilai, Konsep, Narasi, Reputasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.471 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v26i3.187

Abstract

ABSTRAK Artikel ini berjudul “Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali”, yang mengungkap bagaimana keterkaitan antara seni tradisional yang bersifat religius yang pada awalnya hanya dipersembahkan untuk upacara ritual keagamaan, namun kini menjadi industri pariwisata yang bernilai komersial. Pulau Bali atau yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura kerap kali menjadi tujuan utama dari para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara sebagai tempat berlibur. Selain pesona alam yang indah, Bali memang sangat kaya akan adat istiadat dan budayanya. Seiring dengan tuntutan pemasaran produk pariwisata, maka kenyataan yang ada di Bali saat ini terkait dengan seni pertunjukan adalah, bagaimana mengemas seni tradisional yang bernilai religius menjadi seni pariwisata yang bernilai komersial yang dapat dipertontonkan secara bebas kepada para wisatawan. Salah satu seni pertunjukan yang telah dikomodifikasi menjadi seni pariwisata adalah tari tradisional Barong. Kata Kunci: Komodifikasi Tari Barong, Seni Pertunjukan, Industri, PariwisataABSTRACTThe title of this article is "The Commodification of Barong Dance in Bali". This article reveals how the relationship between the traditional art of a religious nature that was originally only offered for religious rituals, but now becoming commercially valuable tourism industry. The Bali island or which is known as the island of the gods, or island of thousand temples, often becomes the main purpose of the tourists, both local and foreign tourists as a vacation destination. Besides of natural charm and beautiful beaches, Bali is very rich in tradition and culture. Along with the demands of the tourism product marketing, Bali islandthat currently associated with the performing arts is, how to package the valuable traditional religious art becomes art tourism commercial value that can be displayed freely to the tourists. One of the performing arts that has become commodified touristic art is traditional Barong dance.Keywords: Commodification of Barong Dance, Performing Arts, Industry, Tourism
Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali (Seni Berdasarkan Karakter Pariwisata) Anggraeni Purnama Dewi
PANGGUNG Vol 26 No 3 (2016): Visualisasi Nilai, Konsep, Narasi, Reputasi Seni Rupa dan Seni Pertunjukan
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v26i3.187

Abstract

ABSTRAK Artikel ini berjudul “Komodifikasi Tari Barong di Pulau Bali”, yang mengungkap bagaimana keterkaitan antara seni tradisional yang bersifat religius yang pada awalnya hanya dipersembahkan untuk upacara ritual keagamaan, namun kini menjadi industri pariwisata yang bernilai komersial. Pulau Bali atau yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura kerap kali menjadi tujuan utama dari para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara sebagai tempat berlibur. Selain pesona alam yang indah, Bali memang sangat kaya akan adat istiadat dan budayanya. Seiring dengan tuntutan pemasaran produk pariwisata, maka kenyataan yang ada di Bali saat ini terkait dengan seni pertunjukan adalah, bagaimana mengemas seni tradisional yang bernilai religius menjadi seni pariwisata yang bernilai komersial yang dapat dipertontonkan secara bebas kepada para wisatawan. Salah satu seni pertunjukan yang telah dikomodifikasi menjadi seni pariwisata adalah tari tradisional Barong. Kata Kunci: Komodifikasi Tari Barong, Seni Pertunjukan, Industri, PariwisataABSTRACTThe title of this article is "The Commodification of Barong Dance in Bali". This article reveals how the relationship between the traditional art of a religious nature that was originally only offered for religious rituals, but now becoming commercially valuable tourism industry. The Bali island or which is known as the island of the gods, or island of thousand temples, often becomes the main purpose of the tourists, both local and foreign tourists as a vacation destination. Besides of natural charm and beautiful beaches, Bali is very rich in tradition and culture. Along with the demands of the tourism product marketing, Bali islandthat currently associated with the performing arts is, how to package the valuable traditional religious art becomes art tourism commercial value that can be displayed freely to the tourists. One of the performing arts that has become commodified touristic art is traditional Barong dance.Keywords: Commodification of Barong Dance, Performing Arts, Industry, Tourism
POJOK BACA SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN BUDAYA LITERASI DAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI CITENGAH DI ERA DIGITAL Dewi, Anggraeni Purnama; Hodijah, Ooh; Delisma, Onny; Karyaningsih, Tri Yulianty
Midang Vol 2, No 3 (2024): Midang: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Oktober 2024
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/midang.v2i3.58425

Abstract

Kecanggihan teknologi yang semakin pesat tentu saja sangat berdampak terhadap kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi, tentu diharapkan dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan produktif. Namun semua itu tidak lepas dari sikap bijak setiap pengguna hasil teknologi. Salah satu hasil kecanggihan teknologi tersebut adalah gadget. Gadget saat ini sudah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Hampir setiap waktu manusia bersentuhan dengan yang namanya gadget, tidak terkecuali anak-anak usia sekolah dasar. Hal ini sangat berdampak terhadap pola belajar dan komunikasi dari anak tersebut. Dengan ketergantungan terhadap gadget, dapat dilihat betapa banyak anak usia sekolah dasar yang menjadi sangat fokus terhadap gadget dan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka tidak lagi mengenal pola bermain dan komunikasi yang seharusnya. Tidak jarang orang tua dan guru bersikap keras terhadap anak untuk menghentikannya dari bermain gadget. Untuk mengatasi hal tersebut, maka salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan mendirikan pojok baca di setiap kelas. Dengan adanya pojok baca yang menyediakan beragam buku, dari mulai buku pelajaran hingga buku cerita bergambar, hal ini merupakan upaya yang diselenggarakan oleh pihak sekolah sebagai upaya mengajak siswa untuk kembali mengenal buku – buku bacaan sebagai pengembangan budaya literasi.