Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EKSISTENSI SOSIOLOGI DALAM HUKUM KELUARGA INDONESIA Suryadi, Muhamad; Mustakim , Merang; Aziz, M. Hilmi
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 3 No. 2 (2024): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengambilan keputusan untuk memiliki anak merupakan salah satu pilihan besar yang dilakukan oleh pasangan suami istri. Namun, tidak semua orang tua diberikan amanah untuk memiliki anak, sehingga banyak dari mereka yang memutuskan untuk memiliki anak angkat atau mengadopsi anak agar tetap bisa merasakan pengalaman menjadi orang tua. Pengaturan hak waris bagi anak angkat sangat penting untuk memastikan keadilan dan perlindungan hukum bagi anak yang diadopsi. Di Indonesia, pengaturan hukum waris bagi anak angkat sudah diatur dalam hukum perdata, di mana menurut Pasal 832 KUH Perdata, ahli waris terbagi menjadi empat golongan, tapi anak angkat tidak termasuk karena tidak memiliki hubungan darah dengan orang tua angkatnya. Anak angkat dapat menerima wasiat wajibah sebanyak-banyaknya ⅓ dari harta warisan jika tidak mendapatkan wasiat eksplisit. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, sehingga terdapat pengaturan tersendiri berdasarkan perspektif hukum Islam. Menurut KHI, anak angkat tidak otomatis mendapatkan hak waris seperti anak kandung, tapi tetap dapat menerima wasiat demi menjaga harmoni sosial dan ekonomi masyarakat. Proses pengadilan agama dalam menentukan status anak angkat sebagai ahli waris sangat penting untuk menentukan hak-hak yang dimiliki apabila orang tua angkat meninggal dunia. Oleh karena itu, pemahaman regulasi hukum waris Islam dan perdata Indonesia sangat diperlukan guna memberikan perlindungan hukum yang efektif kepada anak-anak yang diadopsi
EKSISTENSI SOSIOLOGI DALAM HUKUM KELUARGA INDONESIA Suryadi, Muhamad; Mustakim , Merang; Aziz, M. Hilmi
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 3 No. 2 (2024): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengambilan keputusan untuk memiliki anak merupakan salah satu pilihan besar yang dilakukan oleh pasangan suami istri. Namun, tidak semua orang tua diberikan amanah untuk memiliki anak, sehingga banyak dari mereka yang memutuskan untuk memiliki anak angkat atau mengadopsi anak agar tetap bisa merasakan pengalaman menjadi orang tua. Pengaturan hak waris bagi anak angkat sangat penting untuk memastikan keadilan dan perlindungan hukum bagi anak yang diadopsi. Di Indonesia, pengaturan hukum waris bagi anak angkat sudah diatur dalam hukum perdata, di mana menurut Pasal 832 KUH Perdata, ahli waris terbagi menjadi empat golongan, tapi anak angkat tidak termasuk karena tidak memiliki hubungan darah dengan orang tua angkatnya. Anak angkat dapat menerima wasiat wajibah sebanyak-banyaknya ⅓ dari harta warisan jika tidak mendapatkan wasiat eksplisit. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, sehingga terdapat pengaturan tersendiri berdasarkan perspektif hukum Islam. Menurut KHI, anak angkat tidak otomatis mendapatkan hak waris seperti anak kandung, tapi tetap dapat menerima wasiat demi menjaga harmoni sosial dan ekonomi masyarakat. Proses pengadilan agama dalam menentukan status anak angkat sebagai ahli waris sangat penting untuk menentukan hak-hak yang dimiliki apabila orang tua angkat meninggal dunia. Oleh karena itu, pemahaman regulasi hukum waris Islam dan perdata Indonesia sangat diperlukan guna memberikan perlindungan hukum yang efektif kepada anak-anak yang diadopsi
Model Pelestarian Kesenian Rakyat Bantengan di Kecamatan Pacet Mojokerto ditengah diterminasi Teknologi Informasi Fadeli, Muhammad; Aziz, M. Hilmi; Musyahadah, Musyahadah
Jurnal Sains Riset Vol 14, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v14i1.2334

Abstract

Bantengan merupakan salah satu kearifan lokal yang sampai sekarang masih hidup subur di Desa- Desa Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Kajian model pelestarian kesenian rakyat Bantengan  ditinjau dari bagaimana eksistensinya serta bagaimana mensikapi diterminasi teknologi. Eksistensi seni bantengan dapat dilihat dari inovasi penampilan dan regenerasi sehingga peminat Seni Bantengan masih banyak. Perkembangan teknologi informasi berpengaruh besar terhadap keberlanjutan seni Bantengan. Penggunaan media sosial mampu memperluas akses informasi seni bantengan kepada masyarakat. seni Keberadaan seni bantengan jika dikelola dilestarikan dengan baik akan menjadi salah satu daya tarik sektor wisata budaya dalam mendukung wisata alam. Akibat tuntutan dunia global itulah, mengubah cara pandang masyarakat pendukung kesenian tradisional terhadap keberadaan kesenian tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan metode diskriptif kualitatif pengambilan data dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan focus group discussion (FGD). Sehingga penelitian ini menghasilkan gambaran secara utuh model pelastarian seni bantengan ditengah diterminasi teknologi informasi yang melahirkan industrialisasi yang selalu mengarah pada orientasi pasar.Kata kunci: Model, bantengan, detterminasi teknologi