Limbah cair hasil proses industri merupakan bahan sisa operasi pabrik yang mempunyai karakteristik tertentu dan tersuspensi dalam air. Limbah cair termasuk jenis polutan berbahaya dan beracun. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kekeruhan limbah cair dari industri krimer melalui penambahan koagulan, sehingga kandungan Total Suspended Solid (TSS) dapat dianalisis. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis koagulan dan kecepatan pengadukan terhadap efektivitas penyisihan pada air limbah industri krimer. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi dengan pengumpulan data secara langsung pada sampel limbah cair industri krimer. Flocculant Tester FP4 digunakan untuk proses pengolahan limbah cair industri krimer. Sampel limbah cair sebanyak 500 ml ditambahkan koagulan Aluminium Chlorohydrate (ACH), Poli Aluminium Chlorida (PAC), dan Polydadmac dengan dosis sebesar 0,0024 ; 0,0032 ; 0,0040 ; 0,0044 ; dan 0,0052 v/v. Dengan variasi dosis tersebut, dosis yang paling optimum yaitu 2 ml pada masing-masing koagulan dengan kecepatan pengadukan yang optimal pada 100 rpm selama 1 menit untuk koagulan dan 20 rpm selama 30 detik untuk flokulan. Dari beberapa koagulan yang telah dianalisis, koagulan Aluminium Chlorohydrate (ACH) menunjukkan hasil kemampuan penurunan nilai TSS yang paling efektif dari koagulan lainnya. Kecepatan pengadukan pada proses pengolahan limbah cair krimer yang paling efektif sekitar 100 rpm selama 1 menit. Pengaruh kecepatan pengadukan yang optimal dapat membantu pembentukan flok cukup besar sehingga dapat meningkatkan efektifitas proses pengendapan. Selain itu, kecepatan pengadukan sangat berpengaruh terhadap efesiensi proses pengolahan air limbah.