Dandel, Bernardete Ferdinata
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Distilat: Jurnal Teknologi Separasi

PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PENYISIHAN PARAMETER NILAI TSS DAN TURBIDITY PADA PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KRIMER Fadila, Dini Fitria Marta; Mustain , Asalil; Dandel, Bernardete Ferdinata
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i4.6607

Abstract

Limbah cair hasil proses industri merupakan bahan sisa operasi pabrik yang mempunyai karakteristik tertentu   dan tersuspensi dalam air. Limbah cair termasuk jenis polutan berbahaya dan beracun. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kekeruhan limbah cair dari industri krimer melalui penambahan koagulan, sehingga kandungan Total Suspended Solid (TSS) dapat dianalisis. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis koagulan dan kecepatan pengadukan terhadap efektivitas penyisihan pada air limbah industri krimer. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi dengan pengumpulan data secara langsung pada sampel limbah cair industri krimer. Flocculant Tester FP4 digunakan untuk proses pengolahan limbah cair industri krimer. Sampel limbah cair sebanyak 500 ml ditambahkan koagulan Aluminium Chlorohydrate (ACH), Poli Aluminium Chlorida (PAC), dan Polydadmac dengan dosis sebesar 0,0024 ; 0,0032 ; 0,0040 ; 0,0044 ; dan 0,0052 v/v. Dengan variasi dosis tersebut, dosis yang paling optimum yaitu 2 ml pada masing-masing koagulan dengan kecepatan pengadukan yang optimal pada 100 rpm selama 1 menit untuk koagulan dan 20 rpm selama 30 detik untuk flokulan. Dari beberapa koagulan yang telah dianalisis, koagulan Aluminium Chlorohydrate (ACH) menunjukkan hasil kemampuan penurunan nilai TSS yang paling efektif dari koagulan lainnya. Kecepatan pengadukan pada proses pengolahan limbah cair krimer yang paling efektif sekitar 100 rpm selama 1 menit.  Pengaruh kecepatan pengadukan yang optimal dapat membantu pembentukan flok cukup besar sehingga dapat meningkatkan efektifitas proses pengendapan. Selain itu, kecepatan pengadukan sangat berpengaruh terhadap efesiensi proses pengolahan air limbah.
KINETIKA REAKSI KOAGULAN ALUMUNIUM CHLOROHIDRAT TERHADAP TOTAL SUSPENDID SOLID PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KRIMER Aprilia, Fani Wahyu; Chalim, Abdul; Dandel, Bernardete Ferdinata
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i4.6626

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. LNK merupakan pengolahan air limbah dikawasan industri yang ada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Proses pengelolaan air limbah pada PT. LNK merupakan sistem pengolahan air limbah dengan menggunakan Integrated Fix Film Activated (IFFAS) atau lumpur aktif yang berfungsi sebagai pengolahan mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinetika reaksi koagulan Alumunium Chlorohidrat (ACH) terhadap Total Suspended Solid (TSS) dalam pengolahan limbah cair industri krimer. Limbah cair industri ini mengandung polutan beracun yang menyebabkan tingginya kekeruhan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi langsung dengan variasi dosis koagulan ACH sebesar 1.2, 1.4, 1.6, 1.8, dan 2 mL, dengan proses koagulasi flokulasi. Konsentrasi koagulan yang digunakan adalah 32% w/v atau setara dengan 5.498 mol/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TSS influent sebesar 1073,54 mg/L berhasil dikurangi menjadi 24,74 mg/L pada TSS effluent. Penggunaan dosis koagulan ACH terbukti efektif menurunkan TSS dengan pH optimal antara 6 hingga 7, yang memisahkan padatan tersuspensi dari air limbah secara efisien. Kinetika reaksi koagulasi dirumuskan dengan persamaan -rA = (1.8492) CA⁰¹¹³⁹, menunjukkan keefektifan koagulan dalam mengurangi pencemaran lingkungan perairan.