Latar Belakang: Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg yang diukur dua kali dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat. Gangguan mental emosional sering ditemukan pada pasien hipertensi, dengan prevalensi mencapai 20–50%. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pasien hipertensi melalui edukasi tentang manajemen stres dan pelatihan teknik relaksasi otot progresif. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, pengukuran kepatuhan penggunaan obat, dan pengkajian status kesehatan jiwa menggunakan kuesioner SRQ-29 pada 75 peserta yang sebagian besar berusia dewasa tua dan lansia. Penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi, manajemen stres, dan pelatihan teknik relaksasi otot progresif diberikan untuk menurunkan tingkat stres peserta. Hasil: Sebagian besar peserta berusia >54–64 tahun (76,2%), berjenis kelamin perempuan (65,1%), tidak bekerja/pensiunan (93,7%), dan berpendidikan SMA (60,3%). Prehipertensi ditemukan pada 38,1% peserta, sedangkan 84% tidak patuh mengonsumsi obat. Sebanyak 15 peserta mengalami gangguan mental emosional. Kesimpulan: Teknik relaksasi otot progresif serta kepatuhan dalam penggunaan obat efektif sebagai upaya pengelolaan hipertensi dan dapat mengurangi risiko gangguan mental emosional pada pasien hipertensi