Pada luka diabetes, kadar TNFα meningkat dan menginduksi sekresi MMP9 secara berlebihan sehingga meningkatkan laju degradasi ECM. Hal ini beresiko menyebabkan luka kronis yang tak kunjung sembuh dan kemungkinan terjadinya infeksi. Oleh karena itu peningkatan proses penyembuhan luka menjadi sangat penting, salah satunya dengan menghambat aktivitas MMP9 dan TNFα. Bahan alam terutama rempah-rempah khas Indonesia dipilih karena memiliki efek samping yang minimal dan ketersediaannya melimpah. Tujuan dari penelitian ini adalah skrining aktivitas konstituen utama dalam rempah-rempah khas Indonesia terhadap MMP9 dan TNF-α dengan metode penambatan molekul secara in silico. Dari skrining terhadap 106 senyawa diperoleh hasil sebanyak 4 senyawa yang memiliki energi ikatan terendah pada kedua protein yaitu hinokinin, procyanidin, xanthorrhizol, cubebin, dan rosmarinic acid yang menunjukkan potensi untuk menghambat kedua protein tersebut sekaligus. Terlebih lagi, procyanidin memiliki energi ikatan yang lebih rendah dibandingkan ligan natif masing-masing protein (-9,2 kkal/mol terhadap MMP9 dan -9,1 kkal/mol terhadap TNFα) dengan nilai Ki sebesar 0,180 µM dan 0,213 µM secara berturut-turut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa procyanidin merupakan kandidat yang paling menjanjikan sebagai agen terapeutik dalam penyembuhan luka pada pasien diabetes melitus.