Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SIMBOLISME KEJADIAN DAN DAMPAK PELECEHAN SEKSUAL MELALUI FOTOGRAFI EKSPRESI Rahmadiani, Arivia
specta Vol 8, No 2 (2024): Specta: Journal of Photography, Arts, and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/specta.v8i2.7723

Abstract

Penciptaan fotografi seni ini bertujuan memberikan gambaran keadaan seseorang yang mengalami trauma akibat pelecehan seksual sehingga dapat memberikan sudut pandang baru kepada masyarakat luas agar lebih peka dengan pelecehan seksual yang mungkin terjadi dalam lingkungan terdekatnya. Pelecehan seksual adalah perilaku atau perhatian yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki ying berakibat mengganggu korbannya berakibat gangguan stres pasca-trauma. Hal tersebut dapat dibantu dengan menggunakan pendekatan psikologis imaginal exposure untuk menyembuhkan trauma dengan mencoba mengingat kembali kejadian tersebut sedetail mungkin agar terbiasa dan dapat memvalidasi perasaan dan emosional korban. Metode penciptaan ini dilakukan dengan observasi terhadap korban melalui kuisioner dan wawancara. Visualisasi dalam penciptaan ini berupa karya fotografi seni yang menampilkan hasil eksplorasi dan eksperimentasi dari kejadian dan dampak korban pelecehan seksual. Karya fotografi seni ini menggunakan pendekatan teori semiotika simbol dari perspektif Saussure yang melekat dengan suatu kejadian dan pengalaman memiliki pengaruh emosional bagi kita maupun orang lain. Karya disajikan menggunakan teknik mixed media dengan merespons cerita pada setiap karya fotografi. Hasil penciptaan karya fotografi seni mengenai ini memvisualisasikan kejadian dan dampak pelecehan seksual yang dapat menyampaikan apa yang ingin disampaikan oleh korban. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih mengerti dan memahami sehingga dapat memberikan ruang aman bagi korban pelecehan seksual.Symbolism Of The Incidents And Impact Of Sexual Harassment In Fine Art Photography. The creation of this fine art photography aims to provide an overview of the state of a person who has experienced trauma due to sexual harassment that could give a new perspective for the wider community to be more sensitive to the existence of sexual harassment. Sexual harassment is an unwanted behavior or attention that causes results in disturbing the victim, leaving a post-traumatic stress disorder. It can be helped by using the psychological approach of imaginal exposure to heal the trauma by trying to recall the incident in as much detail as possible to get used to it. The creation was done by observing the victims through questionnaires and interviews. This fine art photography work used a semiotic symbol theory approach from Saussure's perspective which is attached to an event and experience that conceive an emotional impact on victim and others. The works are presented using mixed media techniques by responding based on the story in each photographic work. The result of this creation of an expression photography work visualizes the incidence and impact of sexual harassment that can deliver what the victim wants to convey. Thus it is expected that the public will be able to understand and become aware so that they can provide a safe space for victims of sexual harassment.
Restorasi Film Lewat Djam Malam sebagai Bentuk Pemulihan dan Pelestarian Film Klasik pada Era Digital Dayani, Elin Siska; Ranangsari, Kosalalita Anggiyumna; Saptoto, Anang; Rahmadiani, Arivia; Dharma, Surya Chintya
Rekam Vol 20, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film klasik berbentuk seluloid yang disimpan begitu saja akan mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu. Sebagai bagian dari warisan sinema Indonesia jaman dahulu, para pegiat film menaruh perhatiannya pada kondisi film lama yang usang, salah satunya adalah film lama berjudul Lewat Djam Malam, dengan berinisiasi melakukan restorasi dan digitalisasi pada film ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman mengenai proses restorasi film Lewat Djam Malam karya Usmar Ismail yang meliputi tahapan pra-restorasi, restorasi, dan pasca restorasi. Riset ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan restorasi yang dilakukan pada film Lewat Djam Malam mampu melestarikan film klasik yang bernilai sejarah kebudayaan Indonesia masa lampau, sehingga film klasik dapat dengan mudah diakses dan dinikmati kembali oleh generasi muda.