This research aims to find the approach used in dealing with Human Resource Management (HRM) problems and also find out how good/bad the implementation of HRM that has been implemented at YP HKBP Pematangsiantar is and the solutions that can be offered so that the performance of teachers at this educational foundation can increase. The research method used in this research is a qualitative research method with a phenomenological approach. Data collection techniques were carried out using written interviews with school principals and teachers as well as examining existing documentation at the school. The data analysis carried out is a descriptive method that analyzes the facts obtained and connects them with theories to draw conclusions. From the results of data analysis, results can be obtained which show that there are still many teachers who have never participated in the training sent by the school. Only 14% of teachers have attended training more than 5 times, 9.6% have never attended training, 7.7% have attended training once, 17.3% have attended training 2 times, 30.8% have attended training 3 times, 13 .5% attended training 4 times and 3.8% attended training 5 times. There is also a problem, namely the teacher's lack of understanding in preparing teaching tools and being slow to complete them. If this research is continued, it is recommended to develop a more optimal management model so that it can help improve the quality of teachers, especially at the HKBP Pematangsiantar college foundation. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menemukan pendekatan yang digunakan dalam menangani masalah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan juga mengetahui seberapa baik/buruk penerapan MSDM yang sudah dijalankan di YP HKBP Pematangsiantar serta solusi yang bisa ditawarkan sehingga Kinerja guru di yayasan pendidikan ini dapat meningkat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tertulis kepada Kepala sekolah dan guru juga meneliti dokumentasi yang ada di sekolah. Analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif yang menganalisisfakta-fakta yang didapatkan dan menghubungkan dengan teori-teori untuk menarik kesimpulan. Dari hasil analisis data dapat diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa masih banyak guru yang belum pernah mengikuti pelatihan yang diutus oleh sekolah. Hanya 14 % guru yang telah mengikuti pelatihan lebih dari 5 kali, 9,6% tidak pernah mengikuti pelatihan, 7,7% mengikuti pelatihan 1 kali, 17,3% mengikuti pelatihan 2 kali, 30,8% mengikuti pelatihan 3 kali, 13,5% mengikuti pelatihan 4 kali dan 3,8% mengikuti pelatihan 5 kali. Terdapat juga masalah yaitu kurangnya pemahaman guru dalam menyusun perangkat mengajar dan lambat menyelesaikannya. Jika berikutnya penelitian ini dilanjutkan maka disarankan melakukan pengembangan model manajemen yang lebih maksimal sehingga dapat membantu peningkatan mutu guru khususnya di yayasan perguruan HKBP Pematangsiantar.