Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SKRINING KESEHATAN DAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRASEKOLAH DI LA PRESCHOOL JAKARTA PUSAT Pambudi, Wiyarni; Kurniawati, Bernice Helsa; Yuliavita, Shelvy
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i2.28605

Abstract

Golden age is considered as essential period in a child’s growth and development, especially the first three years of life. Stunting which remains as the main indicator of growth in children, where based on Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, 30,8% toddlers in Indonesia had stunting. While indicator of successful toddler development can be seen in toddler’s mental, emotional, social, and independence behavior according to their age. Stimulation, Detection, Early Intervention for Growth and Development Disorders (SDIDTK) as a screening of children's growth and development, needs to be carried out to tell children’s status more objectively. SDIDTK activity was given to 13 (92,9%) children in LA Preschool, involving pediatricians and clerkship students to carry out anthropometric measurement, head to toe physical examination, accompanied by one-on-one interactions to fulfil children’s growth and development examination, with the help of parents to fill g-form questions consists of Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP) and Emotional Behavior Problem Questionnaire (KMPE) previously. Result of assessment showed children’s growth and development status, followed by stimulating activities for each parent. From the growth screening was found 8 (61,5%) children had good nutritional status, although there were several students with wasting, overweight, underweight, and short stature. In development screening, it was found that all children had normal KPSP and KMPE. Clean and healthy living behavior such as feeding rules, dental and oral health care, prevention of Influenza Like Illness-Severe Acute Respiratory Infections (ILI-SARI), sleep patterns were almost fully applied in LA Preschool students   ABSTRAK Golden age dianggap sebagai periode penting dalam tumbuh kembang anak, terutama dalam tiga tahun kehidupan. Hingga saat ini stunting masih menjadi tolak ukur pencapaian pertumbuhan balita, dimana berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 sebesar 30,8% balita Indonesia mengalami stunting. Sementara indikator keberhasilan perkembangan balita dilihat dari aspek mental, emosional, sosial, dan kemandirian balita secara optimal sesuai usianya. Kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang (SDIDTK) yang merupakan skrining tumbuh kembang anak perlu dikerjakan sebagai salah satu upaya menyampaikan kondisi anak secara lebih objektif. Pelayanan SDIDTK diberikan kepada 13 (92,9%) anak LA Preschool yang melibatkan kerjasama dari praktisi kesehatan anak dan mahaanak kepaniteraan Program Studi Profesi Dokter untuk melakukan pengukuran antropometri, pemeriksaan fisik dari kepala hingga kaki, disertai interaksi untuk melengkapi data tumbuh kembang anak, yang sebelumnya sudah diisi oleh orang tua dalam g-form yang berisikan pertanyaan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dan Kuesioner Masalah Perilaku Emosional (KMPE). Hasil asesmen memaparkan status tumbuh kembang anak, disertai dengan kegiatan stimulasi yang perlu diupayakan oleh masing-masing orang tua. Dari skrining pertumbuhan didapatkan 8 (61,5%) anak berstatus gizi baik, walau masih ditemui anak dengan gizi kurang, gizi lebih, underweight, serta perawakan pendek. Pada skrining perkembangan didapatkan 100% anak memiliki hasil KPSP sesuai usia dan KMPE normal. Kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat meliputi aturan makan (feeding rules), perawatan kesehatan gigi dan mulut, pencegahan Influenza Like Illness-Severe Acute Respiratory Infections (ILI-SARI), dan pola tidur secara keseluruhan sudah dapat diterapkan dengan baik oleh anak LA Preschool.
HUBUNGAN KESEPIAN TERHADAP TERJADINYA INTERNET ADDICTION PADA MAHASISWA KEDOKTERAN ANGKATAN 2018 UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA BARAT Yuliavita, Shelvy; Chris, Arlends
Ebers Papyrus Vol. 28 No. 1 (2022): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v28i1.19422

Abstract

Kesepian merupakan sebuah perasaan dimana seseorang tidak merasakan kepuasan dalam hubungan sosialnya yang disertai dengan gejala tekanan psikologis terkait dengan perasaan kehilangan, dan perasaan tidak puas ketika tidak mendapatkan apa yang diharapkan dalam suatu hubungan. Intensitas pelajaran dan kesibukan di fakultas kedokteran menyulitkan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial sehingga mendorong mereka untuk menjadi internet addiction sebagai cara mengatasi kesepian yang dialaminya. Survei nasional 2019 pada remaja di Indonesia terdapat (9,6%) yang selalu merasa kesepian dalam satu tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kesepian terhadap terjadinya internet addiction pada mahasiswa kedokteran. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik obeservasional dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode non-random sampling teknik consecutive sampling yang dilakukan dengan pengisian kuesioner UCLA-Loneliness scale untuk menilai kesepian  dan Internet Addiction Test (IAT) untuk menilai internet addiction. Responden merupakan mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2018 sebanyak 154 orang. Data yang diperoleh, terdapat 102(66,2%) responden kesepian tinggi dan 97(63%) responden positif internet addiction. Hasil analisis Chi-square menunjukkan hasil yang signifikan (P=0,001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kesepian terhadap terjadinya kejadian internet addiction pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2018.