Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pinjaman pendidikan terhadap keberlanjutan studi mahasiswa. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan menganalisis 18 artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam rentang 2015-2025. Proses seleksi artikel mengikuti pedoman PRISMA dengan kriteria inklusi berupa keterkaitan pinjaman pendidikan dengan akses, keberlanjutan studi, serta dampak finansial dan psikologis mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pinjaman pendidikan memiliki peran ganda. Di satu sisi, pinjaman dapat memperluas akses mahasiswa dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi. Di sisi lain, pinjaman menimbulkan konsekuensi berupa beban finansial jangka panjang, risiko gagal bayar, serta dampak psikologis seperti stres, kecemasan, dan penurunan motivasi akademik. Faktor-faktor ini berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan studi mahasiswa dan kualitas pengalaman belajar mereka. Secara praktis, penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan kebijakan pinjaman pendidikan di Indonesia yang lebih adaptif dan berkeadilan. Rekomendasi yang diajukan mencakup penerapan skema pembayaran berbasis pendapatan, penetapan bunga yang transparan dan terjangkau, serta penyediaan layanan konseling keuangan dan dukungan psikososial bagi mahasiswa peminjam. Selain itu, literasi keuangan perlu ditingkatkan melalui integrasi dalam kurikulum maupun program pendampingan. Implikasi kebijakan dari temuan ini adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga keuangan untuk merancang sistem pinjaman pendidikan yang tidak hanya memperluas akses, tetapi juga menjamin keberlanjutan studi mahasiswa tanpa menimbulkan tekanan finansial maupun psikologis yang berlebihan.