Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Strategi Untuk Meningkatkan Daya Saing Program Warung BAZNAS Kabupaten Sukabumi Findi, Muhammad; Muhandri, Tjahja; Ayu, Esti Rahmani
MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Vol. 19 No. 2 (2024): Manajemen IKM
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/mikm.19.2.120-126

Abstract

Usaha mikro dalam penyerapan tenaga kerja merupakan sektor usaha yang berhasil mengurangi jumlah pengangguran. Warung BAZNAS terbentuk tahun 2019 sebagai usaha sembako berjumlah 50 warung. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi jumlah Warung BAZNAS yang masih beroperasi dan yang tidak beroperasi (tutup). 2. Mengidentifikasi berapa persen Warung BAZNAS yang menjadi munfiq. 3. Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Warung BAZNAS. 4. Menyusun strategi Warung BAZNAS. Data yang diperoleh menggunakan Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) dan Lima Kekuatan Porter. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1. Warung BAZNAS yang semula berjumlah 50, kini hanya 33 yang masih beroperasi. 2. Jumlah Warung BAZNAS yang menjadi munfiq pada tahun 2021-2023 sebanyak 32 warung atau 64%. 3. Warung BAZNAS berada pada kuadran V termasuk perusahaan yang tahan dan mempertahankan. Fokus organisasi ini adalah terobosan di pasar dan pengembangan produk (David et al 2011). 4. Strategi analisis SWOT adalah pencatatan penjualan sederhana, pelayanan prima, diskon atau potongan harga, sistem pembayaran kepada distributor, pemilihan lokasi strategis, pengembalian barang kepada distributor, sistem pengiriman barang dari distributor, pengadaan barang dagangan dari distributor, harga jual yang bersaing. Sedangkan strategi Five Forces meliputi persaingan dalam industri yaitu warung sembako, potensi masuknya pesaing baru yaitu warung baru, potensi pengembangan produk substitusi yaitu keragaman produk sembako, daya tawar pemasok yaitu distributor, dan daya tawar konsumen yaitu persepsi harga