Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUALIZED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 02 DOMPU: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUALIZED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 02 DOMPU Mantika, Ayu Aras; Mohammad Ismail; Edy Kurniawan; Muh. Zubair
JPG: Jurnal Pendidikan Guru Vol. 6 No. 1 (2025): JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran individualis merupakan model pembelajaran yang memberikan kebebasan dan tanggung jawab penuh kepada siswa untuk mengatur dan mengarahkan proses belajar mereka sendiri. Pembelajaran individualis adalah upaya merangsang diri sendiri dengan menyediakan sumber belajar, lingkungan yang kondusif, untuk melakukan kegiatan belajar sehingga timbul niatan untuk melakukan kegiatan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan model pembelajaran individualis untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus kolaboratif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, non tes, dan tes. Sampel penelitian diambil dari siswa kelas XI SMAN 2 Dompu. Data yang didapatkan dalam penelitian ini kemudian dilakukan analisa menggunakan analisis data kualitatif serta data kuantitatif. Kriteria kualifikasi nilai yang digunakan akan menjelaskan bagaimana hasil yang diperoleh berupa predikat. Untuk kriteria ketuntasan belajar minimal yang digunakan pada kelas XI SMAN 2 Dompu adalah 80. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yang sudah dilaksanakan, maka data yang di peroleh yaitu data mulai dari hasil analisis persiklus yang terdiri dari dua siklus (pada siklus pertama dan siklus ke dua). Berdasarkan analisis belajar siswa pada siklus I sebanyak 7 siswa (25%) dari 25 siswa yang memperoleh hasil belajar di atas KKTP 75 dan 19 siswa atau (75%) yang belum tuntas. Berdasarkan perbaikan yang sudah dilakukan pada siklus I (pertama), maka di siklus ke II (dua) terjadi peningkatan kualitas pembelajaran sebanyak varaiabel tindakan dengan persentase 25% dari siklus sebelumnya yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Pada siklus ke II (dua) persentase deskriptor yang muncul adalah 100% atau 26 deskriptor selama pelaksanaan pembelajaran, dengan demikian indicator keberhasilan variable tindakan yang ditetapkan adalah sebanyak ≥ 95% atau 25 deskriptor sudah terlaksana dengan baik.
OPTIMALISASI TANAMAN KAKAO DI DESA SELELOS KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA MELALUI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SERTA PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH KAKAOWISATA MATA AIR MEDJET DI DESA SELELOS KECEMATAMAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA Jannah, Fista Fathul; Scabra, Andre Rachmat; Mantika, Ayu Aras; Fidhun, Muhammad; Ummam, Khatibul
Jurnal Pepadu Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i1.4050

Abstract

Agriculture serves as the mainstay of the economy in North Lombok Regency because the majority of its population works in the agricultural sector. The community service program bt Mataram University, focused in Selelos Village, Gangga District, is one of the villages where most of the population works as cocoa farmers. The aim of this program is to address various issues related to pest and diseases control in cocoa plants in Selelos Village in order to increase cocoa productivity. The analyzed issues include the lack of awareness among cocoa farmers about the importance of caring for cocoa plants through various GAP (Guaranteed Asset Protection) practices such as pruning, fertilizing, and sanitation. Additionally, cocoa pod husk waste in the plantation is also a contributing factor to spread of diseases and pests as well as environmental pollution. Efforts by Mataram University student involve direct mentoring of farmers in collaboration with PT OFI (Olam Food Ingredients) and managing cocoa husk waste into compost fertilizer that can be reused bt farmers. Through these activities, the community can better care of cocoa plants, resulting in maximum hervest yields. The compost from cocoa husk waste can be reused by darmers to maximize farm output.