Penelitian ini dilakukan di UD Sukamaju Furniture sebuah perusahan manufaktur yang bergerak di bidang industri mebel/furniture. Dalam proses produksinya, perusahaan seringkali dihadapkan pada permasalahan keseimbangan lintasan produksi, hal ini terlihat dari waktu menganggur yang signifikan pada satu stasiun kerja dan sibuknya stasiun kerja yang lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan keseimbangan lintasan produksi yang mengacu pada indikator seperti; balance delay, efisiensi lintasan, dan total waktu menganggur. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Ranked Positional Weight (RPW) dan Largest Candidate Rule (LCR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Ranked Positional Weight (RPW) menghasilkan keluaran potensial atau performansi 4 stasiun kerja dengan line efficiency 69,13%, memiliki balance delay 30,86%, dan smoothnes index sebesar 426,01 dengan total waktu mengganggur 661,05. Sedangkan pada metode Largest Candidate Rule (LCR) menghasilkan 6 stasiun kerja dengan line efficiency 46,09%, memiliki balance delay 53,90%, dan smoothnes index sebesar 845,10 dengan total waktu mengganggur 1732,09. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa setelah dilakukan perbaikan dengan metode Ranked Positional Weight (RPW) dan Largest Candidate Rule (LCR) memperlihatkan peningkatan performansi lintasan yang lebih baik dibandingkan lintasan sebelumnya. Dari kedua metode tersebut, didapatkan bahwa metode Ranked Positional Weight (RPW) merupakan metode yang paling optimal dengan performansi 4 stasiun kerja, mengalami peningkatan efisiensi lintasan sebesar 29,62 %, dan penurunan balance delay sebesar 29.81 %, serta pengurangan total waktu menganggur sebesar 1.606,55 detik. Saran untuk UD Sukamaju Furniture Gorontalo untuk mengatur ulang alokasi elemen kerja sesuai dengan hasil perhitungan keseimbangan lintasan.