Daerah penelitian merupakan wilayah kerja PT. Pilona Petro Tanjung Lontar yang terletak di barat daya, sub cekungan palembang selatan. Terdapat lapangan minyak A, B, C dan D yang beroperasi hampir 20 tahun. Keempat lapangan ini berproduksi minyak dari Batu Pasir Formasi Muara Enim dan menjadi fokus reservoar pada penelitian ini. Lokasi penelitian yang dinamakan Lapangan B-1, merupakan area perluasan (“step out”) dari lapangan B. Hasil interpretasi seismik menyatakan bahwa Lapangan B-1 merupakan sayap antiklin dari struktur lapangan B sehingga kecil kemungkinan akumulasi hidrokarbon pada daerah rendahan dan tiada aktivitas lanjut untuk pengembangan. Akan tetapi pada daerah sayap antiklin berpeluang terdapatnya akumulasi hidrokarbon berupa perangkap stratigrafi yang disebabkan perubahan fasies secara bertahap ke arah vertikal yang ditunjukkan oleh indikasi isolated strong amplitude dibeberapa penampang seismik. Analisis inversi seismik dan Amplitude Versus Offset merupakan metode geofisika dengan menganalisis data seismik. Kedua metode ini dilakukan dan divalidasi oleh data sumur produksi agar dapat mengevaluasi indikasi perangkap stratigrafi dan memetakan prospek hidrokarbon pada area ini. Berdasarkan hasil inversi bandlimited, Lapangan B-1 terdapat anomali lokal yang memiliki nilai impedansi akustik dan berat jenis yang relatif lebih besar daripada daerah disekitarnya yang juga berkorelasi dengan hasil analisis AVO yang dicurigai sebagai akumulasi hidrokarbon pada perangkap stratigrafi. Hasil analisis atribut AVO intercept*gradient didapati anomali nya berupa kelas 2p yang berarti batupasir mengandung minyak.