Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pembelajaran behavioristik dalam mengembangkan kreativitas gerak tari Gantar pada kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Balikpapan. Dengan menggunakan teori behavioristik yang dikemukakan oleh B. F. Skinner dan konsep stimulus-respon yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov sebagai kerangka berpikir, penelitian ini mengkaji stimulus eksternal yang diberikan kepada siswa, respon siswa berupa gerak tari, serta faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan prinsip behavioristik, seperti penguatan positif dan pengulangan, dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas gerak tari siswa. Hasil observasi terhadap proses pembelajaran tari Gantar menunjukkan bahwa siswa kelas 12 menggunakan instruksi dan demonstrasi sebagai stimulus untuk mengajarkan gerak tari kepada siswa kelas 11 dan 10. Respon yang diharapkan adalah kemampuan siswa untuk menirukan gerakan setelah menerima stimulus. Konsep ini mencerminkan keadaan belajar klasik, di mana respon (kemampuan untuk menirukan gerakan tari) dipelajari melalui pengalaman langsung dengan stimulus (instruksi dan demonstrasi). Namun demikian, terdapat pula beberapa faktor penghambat, seperti keterbatasan waktu dan kurangnya pemahaman terhadap aturan, yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya teori behavioristik dalam konteks pembelajaran gerak tari dan implikasinya terhadap pengembangan kreativitas siswa. Integrasi konsep stimulus-respon dari teori Ivan Pavlov memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme pembelajaran tari Gantar dalam konteks ekstrakurikuler.