Amanda, Ainun Alfrida
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perilaku Berisiko Terhadap Remaja Akibat Broken Home Di Kecamatan Sangatta Selatan Kota Sangatta Amanda, Ainun Alfrida
Jurnal Ayurveda Medistra Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Ayurveda Medistra
Publisher : STIKes Medistra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51690/medistra-jurnal123.v6i1.121

Abstract

Children who experience a Broken Home due to divorce can experience various kinds of negative things in children such as mental stress, poor child behavior, uncontrollable emotions, and preferring to be alone. Prefer to be alone. This research was qualitative research with a case study research design that used the snowball sampling method with data collection techniques, namely in-depth interviews, observation, and documentation. The instruments in this research were in-depth interview guidelines, field notes, and recording devices like cell phones. Data is processed manually using a matrix sheet using the content analysis method. Results were 11 informants was informants engage in risk behaviors such as smoking, consuming alcoholic beverages, drug abuse, and free sex. Informants who came from broken home families tend to be more able to commit risk behaviors such as smoking, alcohol consumption, drug abuse, and promiscuous sex. Risk behaviors such as smoking, alcohol consumption, drug abuse, and promiscuous sex because they felt that with broken home drugs, and promiscuous sex because they felt that a broken home can make them freer, less vulnerable, and less vulnerable. Being a broken home victim, less affectionate, depressed, and felt sad and supported by a bad friendship environment so that they were more able to carry out these risky behaviors. So that they were more able to carry out these risk behaviors and conclusions Risk behaviors committed by adolescents such as smoking, consuming alcoholic beverages, drug abuse, and promiscuous sex are true. alcohol, drug abuse, and promiscuous sex are indeed a result of broken homes and bad friendships. the result of a broken home and a bad friendship environment. The results of this study are expected that the South Sangatta Sub-district of Sangatta City can work together with the Sangatta City Health Office to conduct educational activities about the science that discusses risky behavior in order to prevent risky behavior. Keywords: Risk behavior, broken home, case study.
STUDI KUALITATIF : PERILAKU REMAJA AKIBAT BROKEN HOME Ardyanti, Dian; Rahayu, Eka Putri; Amanda, Ainun Alfrida; Kamiliya, Nurjihan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.46296

Abstract

Anak dari keluarga yang mengalami perpecahan karena perceraian orang tua rentan mengalami berbagai dampak psikologis, seperti tekanan mental, gangguan emosi, kecenderungan menyendiri, hingga perilaku menyimpang. Kondisi keluarga yang tidak harmonis dapat memengaruhi perkembangan psikososial anak dan mendorong mereka terlibat dalam perilaku yang berisiko. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dan menggunakan teknik snowball sampling dalam menentukan informan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara manual dengan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11 informan yang berasal dari keluarga broken home menunjukkan kecenderungan terhadap perilaku berisiko yang dipengaruhi oleh perasaan bebas setelah perceraian orang tua, kurangnya kasih sayang, tekanan batin, kesedihan, depresi, serta pengaruh lingkungan sosial yang negatif. Mayoritas informan mengungkapkan bahwa mereka merasa tidak diperhatikan dan mencari pelampiasan melalui lingkungan pertemanan yang tidak sehat. Temuan ini menunjukkan bahwa peran keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku remaja. Oleh karena itu, disarankan agar pihak Kecamatan Sangatta Selatan bersama Dinas Kesehatan Kota Sangatta menyelenggarakan program edukasi dan pembinaan yang fokus pada pencegahan perilaku berisiko pada remaja, khususnya mereka yang berasal dari keluarga broken home.