Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hakikat Hukuman Pendidikan Islam Ratu Alifah Nasyaa; Anas Kholil Tanjung; Adiani Nur Hidayah Nasution
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.1197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami esensi hukuman dalam pendidikan Islam melalui pengalaman mahasiswa yang pernah tinggal di asrama. Dalam konteks pendidikan Islam, hukuman tidak hanya dimaksudkan untuk menimbulkan efek jera, tetapi lebih sebagai sarana pendidikan dan pembinaan, yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku dan moralitas peserta didik. Oleh karena itu, penting untuk memahami penerapan hukuman di asrama dalam bidang pendidikan Islam serta dampaknya terhadap perkembangan individu. Dalam studi ini, pendekatan kualitatif digunakan melalui metode wawancara mendalam dengan mahasiswa yang memiliki pengalaman di asrama. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menggali pandangan dan pengalaman mereka terkait hukuman yang diterapkan di lingkungan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak mahasiswa menganggap hukuman sebagai bentuk pembinaan yang bersifat mendidik, meskipun beberapa dari mereka menilai bahwa penerapannya terkadang bertentangan dengan prinsip kasih sayang dan keadilan dalam Islam. Baik hukuman fisik maupun non-fisik diakui memiliki dampak positif pada disiplin dan pembentukan karakter, namun perlu disesuaikan dengan konteks dan kondisi individu masing-masing. Temuan dari penelitian ini memberikan wawasan penting tentang perlunya penerapan hukuman yang berorientasi pada pembelajaran dan perbaikan, sejalan dengan ajaran Islam. Selain itu, studi ini mendorong lembaga pendidikan untuk mempertimbangkan aspek psikologis dan moral dalam penerapan hukuman. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kebijakan pendidikan Islam yang lebih efektif dan manusiawi di lingkungan asrama.
Interferensi Bahasa Ibu Terhadap Artikulasi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Di UIN Sumatera Utara Medan Ratu Alifah Nasyaa; Arin Hamid; Paisal Zunaidi; Althaf Rifqi Alfarabi
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.1199

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana bahasa ibu membentuk pola kesalahan fonologi yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Sumatera Utara Medan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Melalui analisis kualitatif terhadap data wawancara, penelitian ini mengidentifikasi berbagai jenis kesalahan fonologi yang sering terjadi, seperti substitusi, adisi, dan delesi bunyi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan-kesalahan tersebut sebagian besar disebabkan oleh interferensi bahasa ibu, yaitu kecenderungan mahasiswa untuk menerapkan aturan fonologi bahasa ibu dalam memproduksi bunyi bahasa Arab. Temuan penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan bagi praktik pengajaran bahasa Arab. Pengajar perlu menyadari bahwa interferensi bahasa ibu merupakan fenomena yang wajar dalam proses pembelajaran bahasa kedua. Oleh karena itu, pengajar perlu mengembangkan strategi pengajaran yang dapat meminimalkan dampak negatif dari interferensi bahasa ibu.
Analisis Peran Media Sosial Dalam Proses Pembelajaran Maharah Kalam Pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Uinsu Ratu Alifah Nasyaa
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 2 (2025): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/b0yy7811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran media sosial dalam proses belajar berbicara di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab di UINSU. Latar belakang penelitian ini beroriginasi dari fenomena yang menunjukkan peningkatan penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa, termasuk kegiatan akademik, khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab. Untuk penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara daring dengan delapan mahasiswa dari berbagai semester yang secara aktif memanfaatkan media sosial untuk mendukung pembelajaran berbicara. Pemilihan peserta dilakukan secara purposif. Data dianalisis melalui beberapa langkah, yaitu pengurangan data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran yang cukup penting dalam mendukung proses belajar berbicara. Mahasiswa memanfaatkan platform seperti YouTube, TikTok, WhatsApp, dan Instagram untuk mengakses konten berbahasa Arab, merekam latihan berbicara, serta berdiskusi dalam kelompok. Media sosial dipandang membantu dalam memperluas kosakata, meningkatkan pengucapan, serta membangun rasa percaya diri mahasiswa saat berbicara dalam bahasa Arab. Namun, ada juga beberapa tantangan, seperti gangguan yang disebabkan oleh konten hiburan dan kurangnya pengawasan terhadap kualitas materi yang dikonsumsi.  Abstract This study aims to investigate the role of social media in the process of learning to speak among students of the Arabic Language Education Study Program at UINSU. The background of this study is based on the phenomenon that shows the increasing use of social media in students' daily lives, including academic activities, especially in learning Arabic. For this study, the approach used was descriptive qualitative. Data were collected through online interviews with eight students from various semesters who actively use social media to support their speaking learning. The selection of participants was done purposively. Data were analyzed through several steps, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study indicate that social media has a fairly important role in supporting the process of learning to speak. Students use platforms such as YouTube, TikTok, WhatsApp, and Instagram to access Arabic content, record speaking exercises, and discuss in groups. Social media is seen as helpful in expanding vocabulary, improving pronunciation, and building students' confidence when speaking Arabic. However, there are also several challenges, such as interference caused by entertainment content and lack of supervision of the quality of the material consumed.