Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Amsal Al-Qur’an Rismah; Muhammad Amin Shihab
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 1 (2025): GJMI - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i1.1344

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai konsep amsal al-qur’an dalam studi ilmu al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif pustaka (liblary research). Sumber data penelitian ini berasal dari teori ilmu alqur’an dan beberapa literatur yang membahas tersebut. Data yang terkumpul kemudian di analisis menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Amṡal al-Qur’ān merupakan ungkapan yang menggambarkan adanya tasybih atau tamsil, yaitu penyerupaan antara sesuatu dengan lainnya berdasarkan kesamaan atau kemiripan tertentu. Amṡal memiliki empat rukun utama, yaitu wajah syabbah, alat tasybih, musyabbah, dan musyabbah bih. Berdasarkan bentuknya, amṡal al-Qur’ān terbagi menjadi tiga jenis: pertama, amṡal musharrahah, yaitu perumpamaan yang secara eksplisit menggunakan kata maṡal atau maknanya, seperti dalam QS. An-Nur: 35 tentang perumpamaan cahaya; kedua, amṡal kaminah, yaitu perumpamaan yang tidak secara langsung menyebut lafazh tamsil, namun mengandung makna indah dan padat yang relevan dengan hal serupa; ketiga, amṡal mursalah, yaitu ungkapan yang secara zahir tidak menggambarkan tasybih, tetapi digunakan sebagai perumpamaan yang berisi pelajaran atau peringatan bagi manusia. Ketiga jenis ini menunjukkan keindahan bahasa al-Qur'an dalam menyampaikan pesan. Hikmah mempelajari amṡal al-Qur’ān sangat beragam, antara lain membantu menjelaskan konsep rasional melalui gambaran konkret, mengungkapkan hakikat sesuatu yang tidak tampak, menyatukan makna mendalam dalam ungkapan singkat, memotivasi amal baik, serta memberikan peringatan agar manusia menjauhi keburukan.
Konsep Sunnah Hadis: Telaah Ontologi, Epistemologi Dan Aksiologi Sayyid Hafid Abdillah; Hendrawan; Muhammadiyah Amin; Muhammad Amin Shihab; nur’annafi farni syam maella
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 1 (2025): GJMI - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i1.1365

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tinjauan ontologi, epistemologi dan aksiologi sunnah hadis. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (liblary research) dengan pendekatan konseptual dan teoretis. Data penelitian ini bersumber dari data kepustakaan yang membahas tenang ulumul hadis. Kemudian data sekunder berasal dari literatur yang menjadi data penunjang. Hasil penelitian menunjukkan, Pertama, dari tinjauan ontologis, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait pengertian sunnah dan hadis. Namun, perbedaan ini tidak bersifat mutlak dan cenderung hanya menjadi masalah peristilahan, khususnya di kalangan ulama mutaqaddimîn. Sebaliknya, ulama muta’akhkhirîn tidak lagi mempermasalahkan perbedaan ini secara signifikan, sebagaimana dijelaskan oleh Shubhi al-Shâlih. Dalam penggunaannya, kedua istilah ini sering dianggap identik, sehingga selama periwayatannya dapat dipercaya atau shahîh, keduanya harus diikuti dan diamalkan. Kedua, dari tinjauan epistemologi, kajian tentang sunnah dan hadis mempertimbangkan bagaimana pengetahuan mengenai keduanya diperoleh, dievaluasi, dan diakui sebagai valid. Proses ini melibatkan analisis terhadap unsur-unsur sunnah dan hadis serta pemahaman terhadap klasifikasinya untuk memastikan bahwa keduanya memiliki dasar yang sahih dan dapat dijadikan pedoman. Ketiga, dari tinjauan aksiologi, sunnah dan hadis mengandung nilai-nilai yang sangat penting dalam membentuk perilaku dan pandangan hidup umat Islam. Nilai-nilai ini memberikan pedoman bagi umat untuk meneladani Nabi Muhammad Saw. dan menerapkan prinsip-prinsip luhur seperti kejujuran, keadilan, belas kasih, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, sunnah Rasulullah Saw. menjadi sumber rujukan utama dalam menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai moral dan etika Islam.