Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Pelarut Terhadap Kadar Saponin Ekstrak Daun Teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.) Menggunakan Metode Gravimetri Isna Larasat; khafid mahbub
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3 No 02 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i02.5480

Abstract

Menurut data riset kesehatan dasar, minat penggunaan obat tradisional sangat tinggi dengan presentase sebesar 59,12%. Salah satu tanaman yang dapat digunakan dalampengobatan tradisional adalah teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.). Daun teratai memiliki manfaat sebagai antibakteri, dan antioksidan. Senyawa berperan dalam aktivitas tersebut salah satunya adalah saponin. Penelitian memiliki tujuan untuk mengkaji kadar saponin pada ekstrak metanol, etanol 70% dan etanol 96% ekstrak daun teratai. Jenis penelitian menggunakan penelitian eksperimental. Sampel pada penelitian ini adalah daun teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.) yang diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol, etanol 70% dan etanol 96%. Pengukuran kadar saponin dilakukan menggunakan metode gravimetri pengendapan kemudian diukur kadar saponin dan data diolah dengan perangkat lunak SPSS versi 20 dengan metode One Way Anova. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol, etanol 96% dan etanol 70% daun teratai (Nymphaea nouchali Burm F.) mengandung senyawa saponin triterpenoid dan pelarut yang optimal dalam menarik saponin adalah metanol dengan kadar rata-rata 11,13%. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA didapatkan nilai (Sig>0,05) sehingga pelarut yang digunakan memiliki perbedaan yang signifikan.