Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Edukasi Penggunaan Antibiotik Untuk Mencegah Resiko Resistensi di Desa Bebel, Kabupaten Pekalongan Khafid Mahbub; Maulana Anhar; Dian Kartika; Ashiva Tsuroya; noni Nur Ekayanti; Eviani Oktavia Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 2 (2023): Vol 2. Edisi 2 , 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i2.19132

Abstract

Pada tahun 2013, Centers for Disease and Prevention (CDC) menemukan bahwa setiap tahunnya setidaknya 2 juta manusia terkena infeksi bakteri yang resisten terhadap satu atau beberapa jenis bakteri. Tingginya angka resistensi ini diakibatkan oleh penggunaan terapi antibiotik yang tidak rasional. Sebagian dari masyarakat desa Bebel masih ada yang belum peduli terhadap resiko penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam penggunaan antibiotik secara rasional dalam upaya pencegahan resistensi. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu dengan metode ceramah atau presentasi langsung dan diskusi kepada masyarakat Desa Bebel. sebelum dan sesudah edukasi dilakukan pretest dan post-test untuk menilai pengetahuan tentang penggunan obat antibiotik. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest yaitu sebesar 6,2 poin dan nilai rata-rata nilai post-test yaitu 9,1 poin. Dengan hasil tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Bebel dalam penggunaan antibiotik secara tepat dan rasional untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik.
OPTIMASI WAKTU FERMENTASI JAMUR SIMBION DARI SPONGE Rhabdastrella SP. DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA Mahfur Mahfur; Khafidz Mahbub; Nada Safira Salsabila; Maulida Nur Istiqomah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v6i1.1333

Abstract

Sponges are known have many metabolites compounds and potential to be used as raw materials for medicines. spongesare have the ability to form symbiosis with microorganisms. Rhabdastrela sp is have to contain various secondary metabolites, especially the Triterpenes group. The fermentation process is a method to produce abundant secondary metabolite from microorganisms such as symbiont fungi. This study aims to determine the optimal fermentation time for the symbiont fungus Rhabdastrella sp. by looking at the secondary metabolites produced and their antibacterial activity. This research is included of experimental research. Cultivation of the sponge Rhabdastrella sp. for the growth of symbiont fungi. Followed by a fermentation process with variations in time with 2,4,6,8,10,12, and 14 days to get the secondary metabolites produced. Liquid liquid extraction was carried out to obtain secondary metabolites. The final stage is TLC profile and test the antibacterial activity of extract using the well-diffusion method. The results showed that the long fermentation time affected the secondary metabolites obtained, and their antibacterial activity. The profile of secondary metabolites showed that the 12th day of fermentation had the most complex secondary metabolites and the highest yield and had a clear zone of 12.5 ± 0.26 mm.
Formulasi Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Bakau (Rhizophora Apiculata Blum) Khafid Mahbub; Muhammad Walid; Famila Mutiananda; Nur Fatoni
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 3 (2023): Jurnal Farmasetis: Agustus 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i3.960

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu bagian yang menentukan manusia. Data hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS, 2018) menunjukkan bahwa 57,6% penduduk  Indonesia mengalami permasalahan mulut dan gigi. Kurangnya kebersihan mulut dapat menyebabkan beberapa penyakit pada gigi salah satunya yaitu karies gigi. Karies gigi terjadi karena fluktuasi pH pada plak gigi yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat sediaan formulasi sediaan mouthwash dengan berbagai konsentrasi humektan yaitu gliserin. metode penelitian ini yaitu penelitian eksperimental. Pembuatan ekstrak etanol daun bakau dengan metode ekstraksi maserasi, dan dilanjutkan dengan skrining fitokimia. Selanjutnya dibuat formulasi sediaan mouthwash dengan variasi konsentrasi gliserin yaitu 5%, 10% dan 15% sebagai humektan. Evaluasi hasil formulasi meliputi, uji organoleptis, uji viskositas, uji PH, uji kekeruhan dan uji kesukaan (hedonik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi gliserin tidak begitu berpengaruh terhadap hasil organoleptis. Nilai pH menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi maka pH sediaan semakin meningkat, akan tetapi dari ketiga konsentrasi hasil yang didapatkan masih dalam rentang pH normal mulut yaitu 5-7. Hasil viskositas menunjukkan bahwa peningkatan gliserin dapat meningkatkan nilai viskositas, hal tersebut karena konsentrasi gliserin yang lebih banyak akan. Hasil stabilitas Cycling test menunjukkan bahwa formula 1 dan 3 mengalami peruabahan warna mulai siklus ke-5, sedangkan formula 2 stabil tidak terjadi perubahan sampai siklus ke-6, menunjukkan bahwa formula 2 merupakan formula yang paling stabil.
Sosialisasi Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) Obat Dengan Benar Di Kelurahan Bandengan, Kota Pekalongan Khafid Mahbub; Mahfur Mahfur; Mochammad Ardy Wiyono; Noni Nur Ekayanti
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2023): Juli : Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v3i2.2084

Abstract

Medicine are something that is very easy to get. However, the lack of knowledge about drug management from getting it to disposing of it can cause various problems. In an effort to improve health, it is necessary to provide optimal education to the public to increase the level of public awareness of health. The purpose of carrying out this service is to increase the awareness of the people of Bandengan village in DAGUSIBU medicine. The implementation method used is the lecture method or direct presentation and discussion to the public. The results show that the role of education can increase the knowledge of the community related to drug management, starting from how to get it to properly dispose of the drug. This is shown by the increase in pre-test and post-test scores with significant results.
Pengaruh Pelarut Terhadap Kadar Saponin Ekstrak Daun Teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.) Menggunakan Metode Gravimetri Isna Larasat; khafid mahbub
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3 No 02 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i02.5480

Abstract

Menurut data riset kesehatan dasar, minat penggunaan obat tradisional sangat tinggi dengan presentase sebesar 59,12%. Salah satu tanaman yang dapat digunakan dalampengobatan tradisional adalah teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.). Daun teratai memiliki manfaat sebagai antibakteri, dan antioksidan. Senyawa berperan dalam aktivitas tersebut salah satunya adalah saponin. Penelitian memiliki tujuan untuk mengkaji kadar saponin pada ekstrak metanol, etanol 70% dan etanol 96% ekstrak daun teratai. Jenis penelitian menggunakan penelitian eksperimental. Sampel pada penelitian ini adalah daun teratai (Nymphaea nouchali Burm. F.) yang diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol, etanol 70% dan etanol 96%. Pengukuran kadar saponin dilakukan menggunakan metode gravimetri pengendapan kemudian diukur kadar saponin dan data diolah dengan perangkat lunak SPSS versi 20 dengan metode One Way Anova. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol, etanol 96% dan etanol 70% daun teratai (Nymphaea nouchali Burm F.) mengandung senyawa saponin triterpenoid dan pelarut yang optimal dalam menarik saponin adalah metanol dengan kadar rata-rata 11,13%. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA didapatkan nilai (Sig>0,05) sehingga pelarut yang digunakan memiliki perbedaan yang signifikan.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN MELATI (Jasminum sambac (L.) Sol. ex Aiton) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Weni Aristiyaningsih; Khafid Mahbub
FORTE JOURNAL Vol 5 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v5i1.1137

Abstract

Survei Kesehatan Rumah Tangga bahwa 40% atau sekitar 1.591.944 kasus penduduk Indonesia mengalami diare. Penyebab  penyakit diare yaitu bakteri Escherichia coli. Daun melati, yang mengandung karbohidrat, flavonoid, glikosida, protein, tanin, fenolik, dan saponin, telah terbukti memiliki sifat antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% daun melati terhadap Escherichia coli. Penelitian ini berjenis eksperimental, menggunakan sampel daun melati (Jasminum sambac (L.) Sol. ex Aiton) yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi cakram dengan variasi konsentrasi ekstrak (60%, 65%, 70%, dan 75%) dalam media Muller Hinton Agar. Kontrol positif menggunakan kloramfenikol dan kontrol negatif menggunakan DMSO 10%. Hasil diameter zona hambat dianalisis menggunakan uji one way ANOVA. Hasil uji menunjukkan bahwa konsentrasi 60% memiliki diameter zona hambat rata-rata terkecil, yaitu 4,3 mm, sedangkan konsentrasi 75% memiliki diameter zona hambat terbesar, yaitu 6,38 mm. Uji statistik dengan one way ANOVA menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05, menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam aktivitas zona hambat terhadap Escherichia coli antara konsentrasi 60%, 65%, 70%, dan 75% dari ekstrak daun melati.
Penetapan Bilangan Asam Minyak Goreng Kemasan pada Masa Kelangkaan di Pekalongan Khafid Mahbub; Kharismatul Khasanah
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 4: Maret 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i4.1404

Abstract

Minyak goreng merupakan salah satu komoditas strategis yang ada di Indonesia. Pada awal tahun 2022 muncul berbagai merk baru minyak goreng disaat terjadi kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng, tidak terkecuali diwilayah pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji analisis kualitas minyak goreng kemasan yang beredar diwilayah kota Pekalongan apakah sesuai dengan SNI 3741:2013. Uji kualitas minyak goreng meliputi parameter aroma, tekstur, warna dan uji bilangan asam dengan metode alkalimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aroma, warna dan tekstur memenuhi persyaratan minyak yang baik. Sedangkan hasil uji bilangan asam menunjukkan bahwa tiga dari delapan sampel yaitu sampel A, C, dan H menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan SNI 3741:2013 dengan nilai bilangan asam >0,6 mg NaOH/gr. hasil penelitian ini menunjukkan beberapa minyak goreng yang dipasarkan tidak sesuai dengan kadar asam minyak goreng yang baik
Gambaran Penyimpanan Obat di Apotek X Kota Pekalongan Kurniawan, Andre; Khafid Mahbub
Jurnal Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): September - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jfkes.v3i2.3476

Abstract

The storage of pharmaceutical supplies is an essential activity in the management of medicines in pharmacies, aiming to maintain the quality, stability, and safety of drugs. This study aimed to assess the compliance of pharmaceutical storage practices in a pharmacy with applicable standards. The research used a descriptive approach through direct observation of facilities, procedures, and storage systems. The results showed that most storage activities were in accordance with standards, such as drug arrangement in alphabetical order, the application of FIFO and FEFO methods, and maintaining cleanliness in the storage area. However, several aspects still need improvement, including the absence of thermometers and temperature recording cards in refrigerators, as well as the lack of separation and special labeling for LASA and High Alert medications. In conclusion, the pharmaceutical storage practices in the pharmacy were generally good, but improvements are needed in monitoring high-risk drugs and temperature control to ensure the quality and safety of medicines.