Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Inovasi Pengembangan Industri Susu Tahu Cenderawasi di Kota Makassar Haris , Abdul; Hasanuddin , Arnas; Irwan , Auditya Amelia
Celebes Journal of Community Services Vol. 3 No. 2 (2024): Juni - November
Publisher : STIE Amkop Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam usaha mikro, kecil dan menengah baik skala mikro maupun makro, sistem pamasaran adalah hal yang sangat penting mengingat pemasaran merupakan tindakan perdagangan yang mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan pengusaha. Pada usaha pengolahan kedelai yang menghasilkan produk susu dan tahu di Kelurahan Maccini Sombal Kecamatan Tamalate Kota Makassar sebagai lokasi program PMP, terlihat bahwa pada umumnya melakukan usahanya kurang memperhatikan pengembangan usaha karena bagi mitra ini yang terpenting adalah pendapatan yang mereka terima cukup kebutuhan hidup yang mereka dapatkan sehingga inisiatif dan kreatif untuk mengembangkan usaha belum optimal dan belum menjadi tujuan utama. Guna meningkatkan pendapatan usaha, diperlukan transportasi dari prousen ke beberapa pasar tujuan dengan biaya yang minimal. Dengan meminimalkan biaya tanpa harus mengurangi jumlah produksi dan permintaan, maka terjadi peningkatan pendapatan bagi pengusaha susu dan tahu. Pola saluran pemasaran produk susu dan tahu di lokasi mitra binaan program PMP terdapat enam saluran , dan merupakan model distribusi yang multi saluran dan cukup memberikan keuntungan. Saluran yang dimaksud yakni; (i) produsen-pagandeng-konsumen, (ii) produsen-pengecer-konsumen, (iii) produsen pagandeng-pengecer-konsumen,(iv) produsen-pagandeng-restoran, (v) produsen-hotel, rumah sakit dll. Dan (vi) produsen-supermarket-konsumen. Terciptanya model distribusi multi saluran pemasara ini, maka pendapatan usaha yang diperoleh mitra program meningkan rata-rata 38,25 % dibanding sebelumnya hanya mencapai 16,67 % dalam kurung waktu lima terakhir ( Juli s/d November), dan atau dari nilai penjualan sebesar Rp. 166.601.600 meningkat menjadi Rp. 362.060.060,- Keuntungan yang diperoleh pengusaha susu dan tahu merupakan selisih antara penerimaan nilai jual dengan total nilai biaya yang dikeluarkan. Struktur biaya yang dikeluarkan meliputi biaya yang mengikuti irama produksi yang biasa disebut baiya variabel terdiri dari biaya pembelian kedelai, biaya bahan bakar, biaya bahan pembantu(cuka, gula masir),upah tenaga kerja, biaya konsumsi, biaya angkutan, biaya packing dan yang lainnya, sedangkan biaya yang secara tetap dikeluarkan adalah; biaya listrik, biaya PDAM, biaya kominikasi dan informasi,biaya retribusi, gaji karyawan tetap, biaya susut aktiva tetap dan biaya bantuan sosial. Walaupun nilai nominal tingkat pendapatan yang diperoleh pengusaha susu dan tahu meningkat, tetapi ditinjau dari harga bahan baku berfluktuasi dan cenderung meningkat harga sedangkan untuk mengikuti kenaikan harga produk yang dihasilkan tidak semudah karena banyak pesaing dipasaran. Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini, telah dilakukan pengadaan bahan baku kedelai type “siaga stock”, artinya keuntungan yang diperoleh setiap hari disisihkan 5 % untuk cadangan modal untuk membiayai faktor-faktor produksi, seperti pembelian bahan baku, agar tidak terjadi kepakuhan dalam proses prouduksi bila terjadi lonjakan harga kedelai dan sekaligus merupakan sumber modal pengendali.
Transformasi Perlakuan Channel Distribution Terhadap Tataniaga Hasil Perikanan Darat Hubungannya Margin Pemasaran Dan Pendapatan Petani Tambak Di Kabupaten Pangkep Remmang, Hasanuddin; hasanuddin , Arnas; Anzhari , Ahmad; Amallia, Auditya
Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi Vol. 8 No. 4 (2025): Agustus - Oktober
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57178/paradoks.v8i4.1984

Abstract

Transformasi yang dimaksud meliputi: (i) Penjualan langsung dari petani ke konsumen atau pasar induk..(ii).Keterlibatan kelembagaan lokal seperti koperasi, kelompok tani nelayan.(iii) Pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran online hasil perikanan..(iv) Dari hasil analisis, diketahui bahwa saluran distribusi baru lebih efektif karena (v) Memotong rantai distribusi, sehingga peran tengkulak atau pengepul berkurang. (vi) Margin pemasaran menurun, yang berarti biaya pemasaran lebih kecil.(vii) Farmer’s share meningkat, sehingga petani menerima bagian harga jual yang lebih besar. (viii) Pendapatan petani tambak naik, yang berdampak pada perbaikan taraf hidup mereka.Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa transformasi channel distribution bukan hanya persoalan efisiensi tataniaga, melainkan juga strategi peningkatan kesejahteraan petani tambak. Selain itu, keberadaan saluran distribusi baru yang lebih modern mampu memperkuat daya saing produk perikanan darat dari Kabupaten Pangkep, baik di pasar lokal maupun regional. Transformasi ini menjadi sangat relevan karena kondisi petani tambak di Pangkep selama ini dihadapkan pada rendahnya harga jual di tingkat produsen, margin pemasaran yang tinggi, serta ketergantungan pada pedagang perantara. Dengan memperkenalkan sistem distribusi baru yang lebih pendek, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan farmer’s share, efisiensi distribusi, dan pendapatan petani.