Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Infiltration Well Design for Environmental Conservation: Assessing Watershed and Groundwater Depth in Denpasar City Pamungkas, Tri Hayatining; Yekti, Mawiti Infantri; Ardana, Putu Doddy Heka; Warsana, Kadek Budhi; Kembarajaya, I Ketut
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 22, No 1 (2025): March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v22i1.168-182

Abstract

Urbanization and climate change are expected to exacerbate and introduce uncertainty in future flood characteristics. The city of Denpasar often experiences flooding due to rapid population growth and changes in land use. One form of flood mitigation that can be implemented is infiltration wells. This research aims to design infiltration wells as an environmental conservation effort by evaluating the characteristics of the watershed and the depth of groundwater. This research will also examine lithological aspects and use geographic information systems (GIS) to increase effectiveness in planning. The research results show that the construction of infiltration wells at the research location is effective in reducing flood volume, with reductions varying between 19.86% in South Denpasar and 59.58% in North Denpasar, East Denpasar and West Denpasar. Infiltration wells not only reduce the risk of flooding but also play an important role in preserving the environment according to the Tri Hita Karana concept. By integrating these sustainable practices into spatial planning, water resource management can be enhanced, fostering a healthy environment for future generations.
Pemetaan Curah Hujan Menggunakan Inverse Distance Weighting (IDW) Untuk Mengurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi di Kota Denpasar Pamungkas, Tri Hayatining; Kariyana, I Made; Warsana, Kadek Budhi
Jurnal Teknik Sipil Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2025.32.2.4

Abstract

Abstrak Indonesia baru-baru ini menghadapi serangkaian bencana hidrometeorologi, termasuk banjir. Untuk mengurangi dampak dari kejadian tersebut, salah satu pendekatan yang efektif adalah mengembangkan peta yang menampilkan tingkat curah hujan maksimum bulanan. Peta ini dapat dibuat menggunakan sistem informasi geospasial, seperti ArcGIS, dengan teknik interpolasi seperti Inverse Distance Weighted (IDW). Berdasarkan analisis hidrologi dan interpolasi IDW, penelitian menemukan bahwa Kota Denpasar mengalami variasi intensitas curah hujan: hujan ringan (7-20 mm), hujan sedang (20-50 mm), dan hujan lebat (50-95 mm). Curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Januari. Analisis visualisasi rancangan curah hujan mengungkapkan bahwa curah hujan harian maksimum untuk periode ulang 2 tahun berkisar antara 125-134 mm, terjadi di seluruh wilayah Denpasar kecuali Denpasar Selatan. Untuk periode ulang 5, 10, 15, 20, 25, dan 50 tahun, kisaran curah hujan harian maksimum masing-masing adalah 169-185 mm, 205-228 mm, 218-245 mm, 228-262 mm, 249-281 mm, dan 295-338 mm. Puncak hujan terfokus di Denpasar Barat dan Denpasar Selatan. Identifikasi daerah rawan banjir di Kota Denpasar menunjukkan bahwa risiko banjir tidak hanya bergantung pada curah hujan, tetapi juga dipengaruhi faktor antropogenik seperti perubahan tata guna lahan, sehingga diperlukan pembaruan peta risiko berbasis data spasial untuk mitigasi yang lebih efektif. Kata-kata Kunci: Banjir, IDW, pemetaan Abstract Indonesia has recently faced a series of hydrometeorological disasters, including flooding. To mitigate the impacts of these events, one effective approach is to develop maps that display maximum monthly rainfall levels. These maps can be created using geospatial information systems, such as ArcGIS, with interpolation techniques like Inverse Distance Weighted (IDW). Based on hydrological analysis and IDW interpolation, the study found that the city of Denpasar experienced variations in rainfall intensity: light rain (7-20 mm), moderate rain (20-50 mm), and heavy rain (50-95 mm). The highest rainfall was recorded in January. The visual analysis of rainfall design reveals that the maximum daily rainfall for a 2-year return period ranges from 125-134 mm, occurring throughout Denpasar except for South Denpasar. For return periods of 5, 10, 15, 20, 25, and 50 years, the ranges of maximum daily rainfall are 169-185 mm, 205-228 mm, 218-245 mm, 228-262 mm, 249-281 mm, and 295-338 mm, respectively. The peak rainfall is concentrated in West Denpasar and South Denpasar. The identification of flood-prone areas in Denpasar City shows that flood risk is not only dependent on rainfall, but is also influenced by anthropogenic factors such as land use changes, thus requiring updates to risk maps based on spatial data for more effective mitigation. Keywords: Flood; IDW; mapping
Menuju Masyarakat Ramah Lingkungan: Sosialisasi Inovatif Pengolahan Sampah dengan Teba Modern di Dusun Riang Ancut Pamungkas, Tri Hayatining; Sudika, I Gusti Made; Sumarda, Gede; Erlangga, Ida Bagus Weda; Warsana, Kadek Budhi
DEDIKASI PKM Vol. 5 No. 1 (2024): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dedikasipkm.v5i1.33368

Abstract

Tabanan tepatnya di Desa Riang Gede, Dusun Riang Ancut pengelolaan sampah masyarakat dapat dibilang belum optimal terutama dalam penanganan sampah organik. Untuk mengurangi dampak negatif dari sampah organik yang tidak dikelola dengan baik, maka dilakukan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk edukasi dan sosialisasi penerapan pengolahan sampah dengan basis teba modern. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode deskriptif evaluatif yang dilaksanakan dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis situasi kondisi lahan yang digunakan serta dimaksimalkan dengan kegiatan sosialisasi tentang cara pengolahan sampah berbasis teba modern.  Hasil dari kegiatan tersebut memberikan hasil sangat baik yang ditandakan dengan apresiasi masyarakat terhadap program pengolahan sampah organik dengan teba modern melalui pengisian kuisioner evaluasi kegiatan yang disebar kepada perwakilan warga.