Claim Missing Document
Check
Articles

ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS UNTUK PEMODELAN CURAH HUJAN-LIMPASAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI PULAU BALI IGB. Sila Dharma; IGA. Adnyana Putera; Putu Doddy Heka Ardana
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 11 No 1 (2011)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rainfall-runoff transformation of a watershed is one of the most complex hydrology phenomena, nonlinier process, time-varying and spatial distribution. Rainfall-runoff relationships play an important role in water resource management planning and therefore, different types of models with various degrees of complexity have been developed for this purpose. The application of Artificial Neural Networks (ANNs) on rainfall-runoff modelling has studied more extensively in order to appreciate and fulfil the potential of this modelling approach. Back propagation method has used in this study for modelling monthly rainfall for small size catchments areas. ANN model developed in this study successfully predicts relationship for rainfall-runoff with 90.14% accuracy on learning process and 72.41% accuracy on testing process. These results show that ANN provides a systematic approach for runoff estimation and represents improvement in prediction accuracy.
A Bibliometric Analysis of Input Parameter in Artificial Neural Network Approach for Groundwater Level Prediction Putu Doddy Heka Ardana; I Wayan Redana; Mawiti Infantri Yekti; I Nengah Simpen
International Journal of Engineering and Emerging Technology Vol 5 No 2 (2020): July - December
Publisher : Doctorate Program of Engineering Science, Faculty of Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJEET.2020.v05.i02.p22

Abstract

Rapid growth in the Artificial Neural Network (ANN) approach in groundwater level prediction literature calls for an assessment of the trajectory and impacts to identify key themes and future research directions. In this paper, reported a bibliometric analysis of this literature that focuses on examining input paramater uses, focus of research, and research forward. We used Elsevier’s SCOPUS database, Dimensions, and Google Scholar to search for publications from January 2000 to May 2020 on the ANN approach in groundwater level prediction, and analyzed the ?nal sample of 101 publications using RIS file from Mendeley and Vosviewer software tools. Thematic analysis of abstracts revealed a strong focus on groundwater level prediction with artificial neural network approach. The co-occurrence network map showed the hydro-climatology parameter like precipitation, temperature, and groundwater level connected with a large number of frequently used for input in ANN approach, while the evapotranspiration, evaporation, humidity, river stage, runoff parameter demonstrated much weaker links. Re?ected on how these ?ndings may useful for better understand and ultimately be able to use the other hydro-climatology input paramater on groundwater level prediction with artificial neural network approach.
EVALUASI KINERJA JARINGAN DRAINASE DI JALAN RAYA UMAALAS-BATU BELIG, DESA KEROBOKAN KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG I Dewa Putu Aristha Saputra; Putu Doddy Heka Ardana; Ketut Soriarta
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir dan genangan masih terjadi pada musim hujan di Jalan Umaalas-Batu Belig. Berbagai sebab menjadi pemicu terjadinya banjir dan genangan, antara lain kapasitas sistem jaringan drainase yang menurun, debit aliran air yang meningkat. Menurunnya kapasitas sistem disebabkan antara lain, banyak terjadi sedimentasi dan sampah, terjadi kerusakan fisik sistem jaringan dan adanya bangunan liar di atas sistem jaringan. Sedangkan penyebab meningkatnya debit antara lain, curah hujan yang tinggi,perubahan tata guna lahan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian evaluatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan meneliti dan melihat kapasitas saluran drainase eksisting, serta mengevaluasi kapasitas saluran drainase eksisting. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan data primer dan sekunder.Penelitian ini menggunakan analisis data yaitu dengan analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan perhitungan hidrologi saluran exsisting tidak mampu menampung debit hujan dengan debit rencana ditambah dengan debit buangan sebesar Q= 1,292 m3/dt, sehingga berdasarkan hasil redisain bahwa saluran eksisting tidak mampu menampung Q rencana 5 tahun sehingga dilakukan redesign dengan lebar saluran (b) yang didapatkan sebesar 1,266 m dan tinggi saluran (h) sebesar 1,195 m.
TEKNOLOGI PEMANENAN AIR HUJAN DI PERKOTAAN, SUATU PENGANTAR Putu Doddy Heka Ardana; Tri Hayatining Pamungkas
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanenan air hujan/PAH adalah proses mengumpulkan air hujan yang mengalir dari atap rumah ataupun aliran permukaan yang kemudian ditampung dan digunakan kembali. Hasil Pemanenan Air Hujan dapat ditampung pada cekungan permukaan tanah ataupun dengan menggunakan tangki.Keuntungan dari Pemanenan Air Hujan adalah tersediasuplai air tambahan, mengurangi limpasan air hujan dan dapat mengisi kembali air tanah.Pesatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan diiringi dengan meningkatnya kebutuhan air yang memicu konsekuensi menurunnya debit air tanah karena konsumsi yang berlebihan.Selain itu konversi lahan terbuka menjadi areal bangunan mengakibatkan berkurangnya lahan tangkapan air.Hal ini akan memicu terjadinya kelangkaan air tanah dansekaligus memicu terjadinya banjir. Dari hasil penelitian dan penerapan Pemanenan Air Hujan dibeberapa daerah perkotaan menyebutkan bahwa teknik konservasi ini merupakan salah satu alternatif untukmengurangi terjadinya hal tersebut. Dengan cara ini suplai air bersih dari PDAMmaupun dari air tanah dapat dihemat dan kelebihan airnya dapat diresapkan di sumurresapan sehingga dapat membantu pengisian kembali air tanah.
MODEL KONSERVASI BERBASIS PEMANENAN AIR HUJAN DALAM PENGENDALIAN BANJIR PERKOTAAN, SUATU PENGANTAR Ridho Waluyo; Putu Doddy Heka Ardana
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan – permasalahan sumberdaya air selalu menjadi fenomena yang sangat kompleks khususnya di wilayah perkotaan. Permasalahan yang sering kali terjadi saat musim hujan tiba adalah genangan banjir akibat volume limpasan yang berlebihan. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat diupayakan dengan alternatif langsung berbentuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan merupakan metode konservasi dan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan air hujan yang berasal dari atap bangunan, permukaan tanah, jalan atau perbukitan. Salah satu metode pemanenan air hujan yang mengumpulkan dan menyimpannya di permukaan tanah adalah sumur resapan dan lubang resapan biopori. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif terhadap suatu hasil penelitian yang berhubungan dengan pemanenan air hujan dalam pengendalian banjir perkotaan. Dari beberapa hasil penelitian, hasil akhir menunjukkan bahwa pemanenan air hujan berbasis sumur resapan dan lubang resapan biopori terbukti mampu mengurangi debit banjir yang terjadi khususnya di daerah yang kurang tingkat resapannya. Selain efektif sebagai pengendalian genangan banjir, sumur resapan dan lubang resapan biopori juga mampumeningkatkan ataupun menambah cadangan air tanah melalui proses infiltrasi.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI (DI.) TENGKULAK MAWANG PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS.) PETANU DI KABUPATEN GIANYAR Putu Doddy Heka Ardana; I Gusti Made Sudika; I Nyoman Suardika
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.283

Abstract

Daerah Irigasi (DI.) Tengkulak Mawang yang terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS.) Petanu. Pada Daerah Irigasi (DI.) Tengkulak Mawang sering terjadi permasalahan kekurangan air dan tak jarang anggota Subak berdebat memperebutkan air untuk mengairi sawah mereka sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan debit andalan dan kebutuhan air irigasi menggunakan metoda water balance atau keseimbangan air pada Daerah irigasi (DI.) Tengkulak Mawang dan mengetahui rencana tata tanam berdasarkan pola pembagian air irigasi guna mendukung peningkatan produktifitas padi/palawija. Jenis metode penelitian dalam kajian ini adalah penelitian deskriptif yang merupakan penelitian kasus dan penelitian lapangan. Data primer merupakan hasil pengamatan dan wawancara, serta data sekunder adalah data klimatologi, debit, curah hujan, dan data tentang irigasi tersebut. Dari hasil evaluasi debit andalan dan kebutuhan air irigasi pada dengan pola tata tanam padi-padi-palawija, maka diketahui tingginya kebutuhan irigasi berada pada bulan Desember I dan Desember II yaitu 1.22 m3/detik. Pada perhitungan neraca air diketahui bahwa defisit yang tertinggi berada bulan September II yaitu 0,57 m3/detik, sedangkan defisit terendah pada bulan April II yaitu 0,07 m3/detik. Sesuai dengan perbandingan dari data kebutuhan irigasi dan ketersediaan air maka didapati pada bulan bulan Januari I hingga April I, Mei I, Juli II, Oktober I, Nopember I, dan Desember I hingga Desember II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran terus menerus. Pada bulan Mei II hingga Juli I dan September I hingga September II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran gilir primer. Pada bulan April II, Agustus II, dan Oktober II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran giliran sekunder. Pada bulan Agustus I dan Nopember II kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi dengan pengaliran giliran tersier.
EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI AUMAN BODOG KEC. SELAT DAN KEC. SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM Putu Doddy Heka Ardana; Ni Kadek Astariani; I Wayan Yana Armada
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.736

Abstract

Kabupaten Karangasem berada dibagian timur Provinsi Bali. Luas Kabupaten Karangasem adalah 839,54 km², dari luas wilayah tersebut sekitar 7.070 Ha (8.42%) merupakan lahan pertanian. Pengairan dengan sistem Irigasi di Kabupaten Karangasem khususnya di kecamatan Selat dan kecamatan Sidemen sangat intensif, ditandai dengan produksi tanaman bahan pangan yang juga tinggi dari pada daerah lain yang ada di kabupaten Karangasem. Wilayah ini memiliki Daerah Irigasi (D.I.) yang cukup banyak dengan luas lahan pertanian yang berbeda-beda. Salah satu daerah irigasi tersebut adalah D.I. Auman Bodog. D.I. Auman Bodog pengelolaanya sudah diambil alih oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida dari tahun 2016 yang sebelumnya dikelola oleh Kabupaten Karangasem. D.I. Auman Bodog berada di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Selat dan kecamatan Sidemen. Luas pertanian yang dialiri adalah 454 Ha dan yang masih produktif 290 Ha yang terdiri dari 3 subak yaitu subak Auman luas areal sawahnya 122 Ha, subak Batan Labah luas areal sawahnya 94 Ha, dan subak Bodog luas areal sawahnya 74 Ha, dimana Sumber airnya berasal dari mata air Petung dan mata air Babah yang terletak di desa Muncan kecamatan Selat. Daerah Irigasi Auman Bodog yang berada di 2 (dua) Kecamatan yaitu Selat dan Sidemen, saat ini disubak Bodog yang berada di sawah paling hilir masih kekurangan air akibat banyak terjadi kebocoran yang disengaja maupun tidak disengaja, yang disengaja karena beberapa petani mengambil air dari saluran induk untuk mengairi sawah, yang tidak disengaja kemungkinan ada kerusakan pada jaringan irigasi yang menyebabkan kebocoran air terlalu tinggi. Penurunan kinerja jaringan irigasi merupakan ancaman nyata terhadap kebutuhan air untuk sawah. Dampak penurunan kinerja irigasi akan mempengaruhi komitmen petani untuk tetap mempertahankan ekosistem sawah. Hal inilah yang mendorong perlunya mengevaluasi kinerja jaringan irigasi D.I. Auman Bodog sebagai tindak lanjut dari pengelolaan Jaringan Irigasi Auman Bodog, dalam upaya penggunaan air irigasi yang efektif dan efisien.
ALTERNATIF PEMILIHAN KOMBINASI ALAT BERAT UNTUK PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Penataan Lahan Aditya Sentana Residence) I Wayan Diasa; Putu Doddy Heka Ardana; I Made Purna Erawan
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.743

Abstract

Penggunaan alat berat dalam pekerjaan konstruksi sangat diperlukan untuk membantu mempermudah pekerjaan dan mempersingkat waktu pekerjaan terutama pada pekerjaan skala menengah ke atas, disisi lain penggunaan alat berat memerlukan biaya yang besar sehingga perlu dibuat perencanaan dan analisa yang matang agar alat berat berfungsi optimal. Pada penelitian ini, pekerjaan yang diteliti adalah pekerjaan penataan lahan PT. Aditya Sentana yang menggunakan beberapa alat berat seperti backhoe, dump truck dan bulldozer. Tujuan penelitian ini adalah mencari alternatif kombinasi alat berat yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan sehingga semua alat berat berproduksi optimal, hemat biaya dan durasi waktu pengerjaan yang singkat. Landasan teori dari analisa ini berpedoman pada fungsi, spesifikasi dan kapasitas produksi dari alat berat dan tinjauan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya. Ketepatan dalam mengkombinasikan alat berat yang bekerja sangat berpengaruh terhadap biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Metode yang digunakan adalah metode analisis data yang terdiri dari teknik pengumpulan data, sumber data, pengamatan langsung di lapangan dan analisa produktivitas masing-masing alat berat. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan dari mengkombinasikan 3 jenis alat berat yaitu backhoe, dump truck dan bulldozer menghasilkan 6 alternatif kombinasi alat berat. Dari 6 alternatif kombinasi tersebut terpilih alternatif kombinasi yang paling menguntungkan yaitu alternatif kombinasi E yang terdiri dari 2 unit backhoe kapasitas bucket 1,2 m3, 6 unit dump truck kapasitas 9 m3 dan 3 unit bulldozer dengan biaya Rp 1.410.725.000 waktu pengerjaan 73 hari untuk backhoe dan dump truck serta 77 hari untuk bulldozer. Dengan analisis menggunakan alternatif kombinasi E terdapat penghematan biaya sebesar Rp 339.275.000 dan penghematan waktu selama 17 hari untuk pekerjaan backhoe dan dump truck serta penghematan waktu selama 13 hari untuk pekerjaan bulldozer.
ANALISIS DEBIT BANJIR RANCANGAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI TUKAD MATI Studi Kasus: Daerah Aliran Sungai Tukad Mati Putu Doddy Heka Ardana; Ketut Soriarta; I Gede Arimbawa Widnyana; I Wayan Diasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i2.761

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Mati adalah salah satu sistem jaringan drainase yang melintasi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dengan luas daerah pengaliran sebesar 38,42 km2 dan panjang sungai 18,52 km. Tukad Mati merupakan salah satu sungai yang mengalami banjir pada curah hujan yang tinggi, seperti pada Jalan Dewi Sri yang mengalami genangan karena kapasitas sungai eksisting yang tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya analisis terhadap besarnya debit banjir rancangan untuk kala ulang tertentu pada DAS Tukad Mati terhadap kondisi penampang sungai eksisting khususnya areaa hilir DAS Tukad Mati. Dalam analisa debit banjir rancangan ini menggunakan data hujan dari tahun 2009 sampai 2018 dari empat stasiun hujan yaitu Stasiun Kapal, Stasiun Aseman, Stasiun Sanglah dan Stasiun Ngurah Rai. Metode yang digunakan yaitu metode HSS Nakayasu, HSS Snyder dan Metode Rasional. Nilai debit banjir rancangan dari ketiga metode akan digunakan untuk mengevaluasi kapasitas penampang beberapa titik lokasi di Tukad Mati meliputi sungai yang melintasi Jalan Nakula, Jalan Kresna dan Jalan Raya Kuta. Berdasarkan hasil penelitian, Metode HSS Nakayasu memberikan nilai yang tinggi yaitu Q10 = 223,195 m³/dt, Q25 = 243,370 m³/dt, Metode Rasional memberikan nilai yang moderat yaitu Q10 = 147,880 m³/dt, Q25 = 161,248 m³/dt dan Metode HSS Snyder memberikan nilai yang rendah yaitu Q10 = 137,651 m³/dt, Q25 = 150,095 m³/dt. Besar perbandingan nilai debit banjir rancangan dari ketiga metode diperoleh metode HSS Nakayasu - HSS Snyder memiliki selisih sebesar 38,32 %, metode HSS Nakayasu - Rasional memiliki selisih sebesar 33,74 % dan metode Rasional - HSS Snyder memiliki selisih sebesar 6,91 %. Untuk evaluasi penampang sungai pada titik penelitian terhadap debit banjir rancangan yang diperoleh bahwa pada HSS Nakayasu Jalan Nakula dan Jalan Kresna terjadinya banjir karena dimensi penampang sungai tidak mampu menerima debit banjir rancangan pada Q10 maupun Q25.
EVALUASI KINERJA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA ABUAN KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI Putu Doddy Heka Ardana; Ida Bagus Putu Perenawa
Jurnal AKSES Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Akses
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.705 KB) | DOI: 10.47329/jurnalakses.v11i1.668

Abstract

Sistem Penyediaan Air Minum Desa Abuan dilaksanakan oleh PDAM Kabupaten Bangli. Wilayah teknis pelayanan adalah seluruh wilayah administratife Desa Abuan yang terdiri dari 4 Dusun dengan jumlah penduduk per Desember 2016 berjumlah 6.137 jiwa. Cakupan pelayanan baru mencapai 78,20 % namun sejak tahun 2015 PDAM terpaksa tidak melayani Sambungan Baru karena banyaknya keluhan pelanggan yang belum bisa mendapatkan pelayanan 24 jam/ hari. Untuk itu dilakukan analisa hidrolika jaringan pipa SPAM Desa Abuan dengan menggunakan program Epanet 2, dimana simulasi hidrolis dilakukan dengan membandingkan antara kondisi jaringan pipa normal dengan kondisi jaringan pipa bocor sampai mendekati kondisi riil di lapangan. Hasil simulasi tersebut dibuatkan grafik Flow, Velocity serta Pressure pada jam puncak serta jam minimum.Dari hasil analisa dan pembahasan didapat bahwa debit Mata air Tirta Taman Beteng sebesar 15,05 Lt/dt. Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi secara ukuran (dimensi) mampu untuk mengalirkan air dari bronkaptering ke Reservoar, begitu juga dari reservoar ke daerah pelayanan. Resevoar eksisting dengan kapasitas 50 M³ perlu diperbesar menjadi 225 M³ untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Abuan sampai tahun 2026. Kebocoran pada jaringan pipa transmisi mencapai 5,27 lt/dt (35,02 %). Sedangkan kebocoran pada jaringan Distribusi mencapai 7,18 Lt/dt (50,17 %). Kebocoran yang besar ini menjadi penyebab yang mengakibatkan
Co-Authors Abdul Manap Adi Prawito Affandi, Muhammad Agustin, Elin Alviana Arief Sudrajat Arini, Rani Eka Armada, I Wayan Yana Arwin Tannuary Astariani, Ni Kadek Ayu Putu Utari Parthami Lestari, Ayu Putu Utari Parthami Bagus Arya Wijaya binti Surol , Saliha Bt Md Noh, Nur Ilya Farhana CAHYA, M. ALDI Deprizon Syamsunur, Deprizon Dewa Oka Suparwata Dewa Yanto, Putra Dewi, Kadek Ary Purnama Diasa, I Wayan Durrotun, Ronny Erawan, I Made Purna Etty Zuliawati Zed Fifto Nugroho Gede Sumarda Geriadi, Made Ayu Desy Harizahayu, Harizahayu Hisyam Jusoh, Muhammad Noor I Dewa Made Arik Permana Putra I Dewa Made Endiana I Dewa Putu Aristha Saputra I G. Oka Wiradnyana I Gede Adi Alit Putra I Gede Arimbawa Widnyana I Gusti Agung Adnyana Putera I Gusti Made Sudika I Gusti Ngurah Eka Partama I Ketut Soriarta I Ketut Sutapa I Ketut Widarmawa I Komang Januartana Putra I Made Kariyana I Made Purna Erawan I Made Sumada I Nyoman Suardika I Putu Arie Guna Wijaya I Wayan Angga Hadinata I Wayan Diasa I Wayan Redana I Wayan Suardika I Wayan Yana Armada Ida Bagus Putu Perenawa Ida Bagus Weda Erlangga Indramanik, Ida Bagus Gede Irwansyah, Defi Iwan Harsono Jia, Kun Kadek Budhi Warsana Karma, Made Prarabda Kembarajaya, I Ketut Ketut Puspa Santika Ketut Soriarta Ketut Soriarta Lin Ng, Jing Manuaba, Ida Bagus Putu Yoga Marbawi Adamy Mawiti Infantri Yekti Md Noh, Nur Ilya Farhana Muhammad Yusuf Naiyuan, Cui Nelfia, Lisa Oksri Ni Ketut Ayu Krisnayanti Prasiwiningrum, Elyandri Priyana, Yana Putra, I Gede Adi Alit PUTU IKA WAHYUNI Qurrotul Aini Raditya, Rizky Putra Rani Eka Arini Rasna, Rasna Ridho Waluyo Rinovian Rais Rizal Bahaswan Rulan Ahmadi Selvi Marcellia Setiawan, Muhammad Ikhsan Siti Aisyah Soriarta, I Ketut Soriarta, I Ketut Soriarta, Ketut Sri Chatun Suastini, Ni Luh Putu Sudiarsana, I Wayan Surol, Salihah Swetasoma, Cokorda Gede Syamsunur, Defrizon Tri Hayatining Pamungkas Warsana, Kadek Budhi Yana Priyana Yudistira Adnyana, Yudistira