Background: Cancer is a disease that is the leading cause of death on a world scale and by 2022 will reach 19 million cases. Cancer in Indonesia reached 408,661 cases in 2022 with a death rate of 242,988 cases. The most important disease prevention is to foster self-awareness. Self-awareness is the key to change in one's life in carrying out healthier behavior. Purpose: To determine the level of self-awareness about cancer in the community. Method: A quantitative descriptive study was conducted on residents in Jatinangor District to determine the level of self-awareness about cancer. The sampling technique used was proportional random sampling and from 12 villages in Jatinangor District, 3 villages were selected as research locations, namely Sayang Village, Cileles Village, and Cintamulya Village. The sample inclusion criteria were residents who lived locally with age ≥ 18 years. The instrument in this study was the Cancer Awareness Measure (CAM) questionnaire consisting of 6 domains and 47 question items. Data were analyzed using univariate analysis. Results: There were 53.6% of respondents who had low self-awareness of cancer and from the 6 domains, 3 domains including awareness of the most at-risk age, the highest incidence of cancer, and cancer screening programs were in the low self-awareness category. Conclusion: Conclusion: The level of self-awareness of cancer in the community is still relatively low and is often found in respondents with female gender characteristics, age range 26-35 years, unemployed, last education level elementary school, and no history of cancer in the family. Suggestion: Further research can examine the factors that influence the low level of self-awareness of cancer.   Keywords: Cancer; Self-Awareness; Society.   Pendahuluan: Kanker adalah penyakit yang menjadi penyebab utama kematian dalam skala dunia dan pada tahun 2022 mencapai 19 juta kasus. Penyakit kanker di Indonesia mencapai 408.661 kasus pada tahun 2022 dengan angka kematian sebanyak 242.988 kasus. Pencegahan penyakit yang paling penting adalah dengan menumbuhkan kesadaran dalam diri. Kesadaran diri merupakan kunci perubahan dalam hidup seseorang dalam melakukan perilaku lebih sehat. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat kesadaran diri tentang penyakit kanker pada masyarakat. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan kepada penduduk di Kecamatan Jatinangor untuk mengetahui gambaran tingkat kesadaran diri tentang penyakit kanker. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yakni proporsional random sampling dan dari 12 desa di Kecamatan Jatinangor, terpilih 3 desa sebagai lokasi penelitian diantaranya Desa Sayang, Desa Cileles, dan Desa Cintamulya. Kriteria inklusi sampel adalah penduduk yang berdomisili setempat dengan usia ≥ 18 tahun. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner Cancer Awareness Measure (CAM) terdiri dari 6 domain dan 47 item pertanyaan. Data dianalisis menggunakan univariate. Hasil: Terdapat sebanyak 53.6% responden memiliki kesadaran diri yang kurang terhadap penyakit kanker dan dari 6 domain, 3 domain diantaranya kesadaran terhadap usia paling berisiko, insidensi kanker terbanyak, dan program skrining kanker berada pada kategori kesadaran diri rendah. Simpulan: Tingkat kesadaran diri terhadap kanker pada masyarakat masih tergolong rendah dan banyak ditemukan pada responden dengan karakteristik berjenis kelamin perempuan, rentang usia 26-35 tahun, tidak bekerja, tingkat pendidikan terakhir sekolah dasar, dan tidak memiliki riwayat kanker dalam keluarga. Saran: Penelitian selanjutnya dapat meneliti terkait faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat kesadaran diri terhadap penyakit kanker.   Kata Kunci: Kanker; Kesadaran Diri; Masyarakat.