Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Reintegrasi Lembaga Pendidikan Madrasah dan Pesantren (Studi Mengenai Pesantren Satu Atap) Azizah, Hana Malihatul; MA, Alkaf Rodiallah; Zakiyah, Rihlatuz; Mahsus, Mahsus; Wijaya, Betty Adinda
Konstruktivisme : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 15 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/konstruk.v15i2.2580

Abstract

Tujuan penelitian difokuskan pada bagaimana proses reintegrasi lembaga pembelajaran Madrasah serta Pesantren terkhusus pada bidang kurikulum, akses pembelajaran yang berkembang di sekolah dan melibatkan adanya layanan dan yang mudah terjangkau, pertumbuhan peserta didik hingga tata kelola madrasah, tulisan ini adalah hasil menjadi suatu riset evaluatif tentang penyelenggaran Pesantren satu atap dan, permasalahan pada Madrasah serta Pesantren. Metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan library research adalah metode yang dipakai untuk melakukan riset ini. Hasil penelitian merumuskan kalau bahwasanya kurikulum integrasi Madrasah serta pesantren telah terkorelasi dengan baik, setelah itu fasilitas utama madrasah telah ada dan cukup memadai, namun fasilitas pembelajaran yang tidak sepenuhnya memadai. Pengelolaan madrasahnya sudah memenuhi standar sekolah dan pendidik sesuai standar kualifikasi akademik dan kompetensi.tidak hanya sekolahnya namun juga dengan pendidiknya dengan melihat dari standar kualifikasi akademik dan kompetensi. Perencanaan program kegiatan, skala prioritas dan juga rancangan kegiatan dalam jangka 5 tahunan sudah dimiliki madrasah yang memiliki segi manajemen terstruktur dan penyelenggaraan sarana program kegiatan sudah memiliki rancangan yang terstruktur serta dengan penjelasan, penilaian kegiatan telah terjadwal dengan baik. Untuk penjaminan keterbukaan serta keikutsertaan warga, kegiatan-kegiatan itu telah disusun sedemikian rupa untuk mengaitkan faktor pihak yang memiliki kepentingan atau disebut stakeholder.
BAYANI EPISTEMOLOGY AS THE BASIS FOR THE DEVELOPMENT OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION LEARNING MATERIALS Azizah, Hana Malihatul; Soleh, Ahmad Khudori
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 12 No 4 (2025): al-Ulum: Jurnal Pendidikan, Penelitian dan Pemikiran Keislaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/alulum.12.4.2025.322-332

Abstract

Kajian epistemologi bayani menekankan otoritas teks sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berbasis pada Al-Qur’an dan hadis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan epistemologi bayani dari aspek sejarah, sumber pengetahuan, metode pendekatan, serta implementasinya dalam pembelajaran PAI. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kepustakaan melalui penelaahan literatur berupa buku-buku klasik dan kontemporer, jurnal akademik, serta penelitian terdahulu yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa epistemologi bayani menempatkan teks wahyu, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagai sumber pengetahuan utama. Pendekatan yang digunakan meliputi dua metode, yaitu pemahaman literal terhadap teks serta penerapan analogi (qiyas) dalam pengembangan hukum dan pemikiran keagamaan. Penerapan epistemologi bayani dalam pembelajaran PAI tampak pada penggunaan teks Al-Qur’an, hadis, dan literatur keislaman lainnya sebagai pedoman pokok dalam proses belajar-mengajar, baik di madrasah. Selain itu, epistemologi bayani juga berfungsi sebagai sarana internalisasi nilai-nilai religius sekaligus sebagai landasan normatif dalam membentuk karakter peserta didik. Penelitian ini menegaskan bahwa epistemologi bayani bukan hanya kerangka teoritis filsafat Islam, tetapi juga memiliki relevansi praktis dalam pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran. Hal ini memperkuat posisi epistemologi bayani sebagai landasan penting dalam menjaga otoritas teks wahyu, sekaligus menjadi fondasi epistemik yang membedakan PAI dari mata pelajaran lain