p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kewarganegaraan
Dian Meliantari
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Brand Identity dan Implementasi Peran Marketing Communication di Pasar Musik Indonesia Ade Perdana Siregar; Kartini Maharani Abdul; Ade Risna Sari; Pandu Adi Cakranegara; Dian Meliantari; Iwan Henri Kusnadi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.757 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.4096

Abstract

Abstrak Penelitian ini akan membahas tentang dampak dari digitalisasi terhadap pemasaran musik. Dengan munculnya sarana untuk distribusi musik secara online, terjadi pergeseran yang besar di dalam industri musik secara keseluruhan. Ditribusi tersebut berdampak ke luapan musik dan artis baru yang di pasarkan setiap harinya, mengakibatkan saturasi market yang berlebih. Dengan prubahan yang sangat signifikan di dalam kuantitas dan sarana distribusi musik, pemasaran berubah fokus dari penjualan offline dan fokus dalam penjualan musik itu sendiri, ke penguatan identitas merek artis tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi komunikasi pemasaran dan juga cara pembentukan identitas merek untuk musisi maupun label musik yang dapat di implementasikan di pasar musik Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan analisa triangulasi akan kajian literatur, obervasi, dan wawancara terhadap lima informan diantaramya yaitu pengelola, pelaku dan pengamat musik demi mengumpulkan informasi dari berbagai sudut pandang akan implementasi komunikasi pemasaran, dan identifikasi serta pembentukan identitas merek. Berdasarkan hasil pengelolaan data, diketahui bahwa Industri musik di Indonesia terbagi dua yaitu label major dan label independen. Pentingnya dalam membangun identitas merek adalah untuk dapat menargetkan pasar, serta memposisikan merek, dan faktor utama terciptanya imej yang khas pada pandangan konsumen. Karena keragaman dan variasi dari industri musik. Kini sebuah merek harus mempunyai Unique Selling Point, karena hal tersebut dapat menjadi aspek pembeda antar merek dengan merek yang lainnya. Pengimplementasian komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan oleh industri musik pada kedua label (major label dan independen label) dilakukan menggunakan pemanfaatan sosial media sebagai pilihan utama dalam mempromosikan brand beserta kegiatan pemasarannya. Kata Kunci: Identitas Merek, Komunikasi Pemasaran, Pemasaran Musik Abstract This study will discuss the impact of digitalization on music marketing. With the emerging means for online music distribution, there has been a major shift in the music industry as a whole. The distribution resulted in a flood of new music and artists being marketed every day, resulting in oversaturation in the market. With a very significant change in the quantity and means of distribution of music, marketing efforts shifted focus from offline sales and the focus on selling the music itself, to strengthening brand identity of the artist. This study aims to determine the implementation of marketing communications and also how to form brand identities for musicians and music labels that can be implemented in the Indonesian music market. This research was conducted using a qualitative method with triangulation analysis of literature review, observation, and interviews with five informants, namely, music managers and observers in order to collect information from various points of view, implement marketing communications, and find out and build brand identity. Based on the results of data analysis, it is known that the music industry in Indonesia is divided into two, namely major labels and independent labels. The importance of building an identity is to be able to target the market, as well as to position the brand, and the main factor in creating a distinctive image in the eyes of consumers. Due to the diversity and variety of the music industry, now, a brand or an artist must have a Unique Selling Point, because this can be a differentiating aspect between one artist to another. The implementation of integrated marketing communications used by the music industry on both labels (major label and independent label) is carried out using social media as the main tool in promoting the brand and its marketing activities. Keywords: Brand Identity, Marketing Communication, Music Marketing
Analisis Brand Identity dan Implementasi Peran Marketing Communication di Pasar Musik Indonesia Ade Perdana Siregar; Kartini Maharani Abdul; Ade Risna Sari; Pandu Adi Cakranegara; Dian Meliantari; Iwan Henri Kusnadi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i3.4096

Abstract

Abstrak Penelitian ini akan membahas tentang dampak dari digitalisasi terhadap pemasaran musik. Dengan munculnya sarana untuk distribusi musik secara online, terjadi pergeseran yang besar di dalam industri musik secara keseluruhan. Ditribusi tersebut berdampak ke luapan musik dan artis baru yang di pasarkan setiap harinya, mengakibatkan saturasi market yang berlebih. Dengan prubahan yang sangat signifikan di dalam kuantitas dan sarana distribusi musik, pemasaran berubah fokus dari penjualan offline dan fokus dalam penjualan musik itu sendiri, ke penguatan identitas merek artis tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi komunikasi pemasaran dan juga cara pembentukan identitas merek untuk musisi maupun label musik yang dapat di implementasikan di pasar musik Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan analisa triangulasi akan kajian literatur, obervasi, dan wawancara terhadap lima informan diantaramya yaitu pengelola, pelaku dan pengamat musik demi mengumpulkan informasi dari berbagai sudut pandang akan implementasi komunikasi pemasaran, dan identifikasi serta pembentukan identitas merek. Berdasarkan hasil pengelolaan data, diketahui bahwa Industri musik di Indonesia terbagi dua yaitu label major dan label independen. Pentingnya dalam membangun identitas merek adalah untuk dapat menargetkan pasar, serta memposisikan merek, dan faktor utama terciptanya imej yang khas pada pandangan konsumen. Karena keragaman dan variasi dari industri musik. Kini sebuah merek harus mempunyai Unique Selling Point, karena hal tersebut dapat menjadi aspek pembeda antar merek dengan merek yang lainnya. Pengimplementasian komunikasi pemasaran terpadu yang digunakan oleh industri musik pada kedua label (major label dan independen label) dilakukan menggunakan pemanfaatan sosial media sebagai pilihan utama dalam mempromosikan brand beserta kegiatan pemasarannya. Kata Kunci: Identitas Merek, Komunikasi Pemasaran, Pemasaran Musik Abstract This study will discuss the impact of digitalization on music marketing. With the emerging means for online music distribution, there has been a major shift in the music industry as a whole. The distribution resulted in a flood of new music and artists being marketed every day, resulting in oversaturation in the market. With a very significant change in the quantity and means of distribution of music, marketing efforts shifted focus from offline sales and the focus on selling the music itself, to strengthening brand identity of the artist. This study aims to determine the implementation of marketing communications and also how to form brand identities for musicians and music labels that can be implemented in the Indonesian music market. This research was conducted using a qualitative method with triangulation analysis of literature review, observation, and interviews with five informants, namely, music managers and observers in order to collect information from various points of view, implement marketing communications, and find out and build brand identity. Based on the results of data analysis, it is known that the music industry in Indonesia is divided into two, namely major labels and independent labels. The importance of building an identity is to be able to target the market, as well as to position the brand, and the main factor in creating a distinctive image in the eyes of consumers. Due to the diversity and variety of the music industry, now, a brand or an artist must have a Unique Selling Point, because this can be a differentiating aspect between one artist to another. The implementation of integrated marketing communications used by the music industry on both labels (major label and independent label) is carried out using social media as the main tool in promoting the brand and its marketing activities. Keywords: Brand Identity, Marketing Communication, Music Marketing
Analisis Faktor-faktor yang Berdampak pada Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara Dian Meliantari; Ari Apriani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i1.5980

Abstract

Abstract Service marketing, especially in the tourism sector, began to wriggle, marked by the number of tourist attractions that have sprung up with their own charm, which of course makes competition tighter. It turns out that this new tourist spot is not necessarily visited by many people, that's why managers must be smart to develop strategies to attract visitors to come. Almost every region in Indonesia has tourist attractions with a variety of tourist attractions to lodging accommodations that compete to attract local tourists there. This study aims to see and determine the impact of jurbab tourist destinations, tourist destinations and hotel occupancy rates on Indonesian tourist visits. The method used is a quantitative method with the use of data from BPS. Further analyzed by multiple linear regression with SPSS 26. As a result, tourist destinations, tourist destinations and hotel occupancy rates partially have a significant effect on Indonesian tourist visits. Simultaneously tourist destinations, tourist destinations and hotel occupancy rates have a significant effect on Indonesian tourist visits. Keywords: Tourist Destinations, Tourist Destinations, Hotel Occupancy Rates, Tourist Visits, Domestic Tourists Abstrak Pemasaran jasa khususnya di sektor pariwisata mulai bergeliat, ditandai dengan banyaknya tempat wisata yang bermunculan dengan daya tariknya tersendiri, yang tentu saja membuat persaingan semakin ketat. Ternyata tidak serta merta tempat wisata baru ini banyak dikunjungi orang karena itulah pengelola harus pintar Menyusun strategi untuk menggaet pengunjung datang. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tempat wisata dengan beragam daya tarik wisata hingga akomodasi penginapan yang berlomba menarik minat wisatawan lokal kesana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui dampak jurbab daerah tujuan wisata, destinasi wisata dan tingkat hunian hotel terhadap kunjungan wisatawan Nusantara. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan penggunaan data dari BPS. Selanjutnya dianalisis dengan regresi linier berganda dengan SPSS 26. Hasilnya, Daerah tujuan wisata, Destinasi wisata dan Tingkat hunian hotel secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kunjungan wisatawan Nusantara. Secara simultan daerah tujuan wisata, destinasi wisata dan Tingkat hunian hotel berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan Nusantara. Kata Kunci: Daerah Tujuan Wisata, Destinasi Wisata, Tingkat Hunian Hotel, Kunjungan Wisatawan, Wisatawan Nusantara
The Link of Amenities, Accessibility and Ancillary with the Selection of Tourist Destinations Dian Meliantari; Ari Apriani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i1.6003

Abstract

Abstract Service Tourist attractions are very important in the tourism industry. Marketing of tourism services is very dependent on the state of tourist attractions There are also many attractions that are empty of visitors. There are several factors that cause tourist destinations not to be chosen by tourists, including amenities or facilities and infrastructure that are less complete and attractive. Accessibility to locations is difficult to reach by transportation and anxiliaria or unprofessional managers. So this study was conducted to analyze these factors whether they really affect the selection of tourist destinations. The method used is a quantitative method with the use of data from BPS. Further analyzed by multiple linear regression with SPSS 26. As a result, partial amenities have a significant effect and on the selection of tourist destinations. Accessibility does not have a significant effect on the selection of tourist destinations. Ansilari has a significant influence on the selection of tourist destinations. Simultaneously, amenity, accessibility and anxiety have a significant effect on the selection of tourist destinations. Keywords: Amenity, Accessibility, Ancillary, Tourist Destination, Destination Abstrak Objek wisata merupakan hal yang sangat penting dalam industry pariwisata. Pemasaran jasa pariwisata ini sangat tergantung dengan keadaan objek wisata Banyak juga objek wisata yang sepi pengunjung. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tujuan wisata tidak dipilih oleh wisatawan, antara lain amenitas atau sarana dan prasarana yang kurang lengkap dan menarik. Aksesibilitas menuju lokasi sulit dijangkau oleh transportasi dan ansilari atau pengelola yang tidak professional. Sehingga penelitian ini dilakukan guna menganalisis faktor-faktor tersebut apakah benar berpengaruh terhadap pemilihan tujuan wisata. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan penggunaan data dari BPS. Selanjutnya dianalisis dengan regresi linier berganda dengan SPSS 26. Hasilnya, amenitas secara parsial berpengaruh signifikan dan terhadap pemilihan tujuan wisata. Aksesibilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tujuan wisata. Ansilari berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tujuan wisata. Secara simultan amenitas, aksesibilitas dan ansilari berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tujuan wisata. Kata Kunci: Amenitas, Aksesibilitas, Ansilari, Tujuan Wisata, Destinasi.