Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Kritis Oscar Lewis terhadap Pendidikan, Pola Asuh dan Kemiskinan Kebudayaan Studi Kasus Profil Kehidupan Pengemis Ibu Nurul Aini di Masjid Raya Al-Mashun Medan Osi Karina Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4801

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian kritis Oscar Lewis terhadap Pendidikan dan Kemiskinan Kebudayaan studi kasus profil kehidupan pengemis Ibu Nurul Aini di Masjid raya Al-Mashun Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi secara langsung dengan informan Kunci yakni Ibu Nurul Aini. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Awal mula Infoman kunci beralih menjadi pengemis atas kemauan sendiri,faktor pendidikan yang rendah, faktor malas, faktor diajak teman, faktor kemiskinan, disuruh orangtua, tidak adanya lapangan pekerjaan, terlilit masalah ekonomi merupakan alasan untuk mengemis. Untuk mendapatkan simpati para pemberi maka pengemis melakukan strategi seperti Kesan miskin dengan penampilan lusuh, menggunakan wajah yang memelas, mengemis dengan membawa anak. Selain itu, Lingkungan di mana mereka tinggal sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian seorang anak (Pola Asuh). Anak-anak melihat bahwa lingkungannya dengan mudah mendapatkan uang dengan cara mengemis, tanpa menggunakan suatu ketrampilan apapun sehingga ia mulai tergiur dan mulai melakukan pekerjaan yang sama dengan lingkungan di mana ia tinggal. Mengemis bukanlah hal yang tabu, mereka secara turun temurun mengenalkan pekerjaan mengemis kepada generasi yang berikutnya. Mengemis yang dipertahankan menjadi sebuah pekerjaan/profesi , gaya hidup dan Pola bertahan hidup merupakan wujud dari kemiskinan kebudayaan yang diungkap oleh Oscar lewis. Kata Kunci: Kehidupan Pengemis, Pendidikan, Pola Asuh, dan Kemiskinan Kebudayaan
Menguak Inspirasi dan Realitas Dunia Kerja bagi Generasi Z: Sebuah Analisis Konten TikTok Sugiarti; Siwitri Wulandari; M. Fajrianor; Muhammad Zusanri Batubara; Osi Karina Saragih; Saputra Adiwijaya
Multikultural: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2025): Multikultural: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi, FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multikultural.v3i1.364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konten TikTok terhadap persepsi dan sikap Generasi Z di dunia kerja. Dengan menggunakan metode analisis konten, penelitian ini mengidentifikasi tema, narasi, dan pesan dalam video TikTok yang relevan dengan topik Generasi Z di tempat kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa TikTok tidak hanya menjadi platform untuk ekspresi diri dan kreativitas, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi Generasi Z. Namun, TikTok juga menghadirkan tantangan seperti penyebaran informasi palsu dan stereotip negatif yang dapat merusak kepercayaan diri Generasi Z. Generasi Z, yang dikenal dengan orientasi digital dan nilai-nilai inklusivitas, memiliki ekspektasi tinggi terhadap karier mereka dan mencari makna dalam pekerjaan yang mereka lakukan. Fleksibilitas karier dan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan emosional menjadi prioritas mereka. Reaksi Generasi Z terhadap konten TikTok yang menggambarkan mereka secara negatif beragam, dengan beberapa menggunakan konten tersebut sebagai motivasi untuk membuktikan stereotip yang salah. Dalam konteks Indonesia, di mana mayoritas penduduk adalah Generasi Z, penting untuk memahami dampak TikTok terhadap kehidupan mereka. Penelitian ini menyarankan pentingnya berpikir kritis dalam mengonsumsi dan berbagi konten TikTok serta peran penting orang tua dan pendidik dalam membimbing penggunaan platform ini secara bertanggung jawab. Dengan pendekatan yang tepat, TikTok dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk pengembangan pribadi dan profesional Generasi Z, sambil meminimalkan potensi risiko negatif.
Resiliensi Mahasiswa dari Keluarga Petani Sengon dalam Menghadapi Gagal Panen Akibat Karhutla Garinda, Bella Patricia; Dwiky Ryamizardin; Irene Tangkilisan; Osi Karina Saragih; Muhammad Zusanri Batubara; Saputra Adiwijaya
CENDERAWASIH: Jurnal Antropologi Papua Vol 5 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jap.v5i2.3898

Abstract

This research examines the resilience of students from sengon farming families in Pulang Pisau Regency in facing crop failure due to forest and land fires (karhutla). Descriptive qualitative methods were used through interviews, observations and literature studies. The research results show that forest and land fires, which are often caused by burning land without permission, cause significant economic losses for sengon farmers and their families. Affected students adopted resilience strategies such as income diversification, utilization of scholarships, good financial management, and sustainable agricultural development. Social support from the government and local communities focuses on preventing forest and land fires, but direct economic support is still minimal. This research highlights the importance of strengthening capacity and education for sengon farming families and students to build resilience in facing forest and land fires. The resilience demonstrated by students and families of sengon farmers in Pulang Pisau District-through diversification of income sources, utilization of social networks, and small-scale agricultural innovations-indicates that strengthening social capital and adaptive capacity are key to maintaining welfare sustainability amid the ecological and economic crisis caused by forest and land fires.
KEKERASAN SIMBOLIK TERHADAP KORBAN CATCALLING: SEBUAH TINJAUAN SOSIOLOGIS Ioga Rivaldo Pelawi; Raytuy Gading; Muhammad Zusanri Batubara; Saputra Adiwijaya; Osi Karina Saragih
Journal SOSIOLOGI Vol. 7 No. 1 (2024): TANTANGAN PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN
Publisher : Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59700/js.v7i1.13691

Abstract

Kekerasan wacana, atau kekerasan simbolik, adalah metode mendominasi orang lain melalui komunikasi. Hal ini lebih merupakan latihan intelektual yang bertujuan untuk mempengaruhi sudut pandang orang lain guna melegitimasi dan bahkan membenarkan penggunaan berbagai jenis kekerasan. Bersiul dan tindakan simbolik lainnya yang ditujukan kepada korban merupakan contoh kekerasan simbolik yang dapat digunakan untuk pelecehan seksual verbal. Perilaku ini meresahkan dan menyusahkan para korban. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan jenis studi kasus. Pengumpulan data penelitian ini dengan cara teknik wawancara. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa latar belakangi terjadinya kekerasan simbolik yaitu minimnya pengetahuan tentang kekerasan simbolik, kebiasaan, dan budaya patriarki. Kekerasan simbolik yang dialami korban dibagi dalam dua kategori yaitu verbal dan non-verbal.
Kajian Kritis Oscar Lewis terhadap Pendidikan, Pola Asuh dan Kemiskinan Kebudayaan Studi Kasus Profil Kehidupan Pengemis Ibu Nurul Aini di Masjid Raya Al-Mashun Medan Osi Karina Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i4.4801

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian kritis Oscar Lewis terhadap Pendidikan dan Kemiskinan Kebudayaan studi kasus profil kehidupan pengemis Ibu Nurul Aini di Masjid raya Al-Mashun Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi secara langsung dengan informan Kunci yakni Ibu Nurul Aini. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Awal mula Infoman kunci beralih menjadi pengemis atas kemauan sendiri,faktor pendidikan yang rendah, faktor malas, faktor diajak teman, faktor kemiskinan, disuruh orangtua, tidak adanya lapangan pekerjaan, terlilit masalah ekonomi merupakan alasan untuk mengemis. Untuk mendapatkan simpati para pemberi maka pengemis melakukan strategi seperti Kesan miskin dengan penampilan lusuh, menggunakan wajah yang memelas, mengemis dengan membawa anak. Selain itu, Lingkungan di mana mereka tinggal sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian seorang anak (Pola Asuh). Anak-anak melihat bahwa lingkungannya dengan mudah mendapatkan uang dengan cara mengemis, tanpa menggunakan suatu ketrampilan apapun sehingga ia mulai tergiur dan mulai melakukan pekerjaan yang sama dengan lingkungan di mana ia tinggal. Mengemis bukanlah hal yang tabu, mereka secara turun temurun mengenalkan pekerjaan mengemis kepada generasi yang berikutnya. Mengemis yang dipertahankan menjadi sebuah pekerjaan/profesi , gaya hidup dan Pola bertahan hidup merupakan wujud dari kemiskinan kebudayaan yang diungkap oleh Oscar lewis. Kata Kunci: Kehidupan Pengemis, Pendidikan, Pola Asuh, dan Kemiskinan Kebudayaan