Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses produksi program Rindu Kampung dalam meningkatkan kualitas penyiaran di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Sumatera Selatan. Di tengah persaingan industri media yang semakin ketat, LPP dituntut untuk terus menghadirkan tayangan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik serta memperkuat identitas budaya bangsa. Rindu Kampung merupakan salah satu program TVRI yang bertujuan memperkenalkan budaya lokal dari berbagai daerah, khususnya di Sumatera Selatan, dengan pendekatan edukatif dan humanis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari produser, host, dan ketua tim program TVRI Sumatera Selatan. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori agenda setting, yang menjelaskan bagaimana media mengarahkan perhatian publik terhadap isu-isu penting, dalam hal ini pelestarian budaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Rindu Kampung diproduksi melalui tahapan pra-produksi, produksi, pascaproduksi, dan evaluasi yang sistematis. Program ini secara efektif membingkai budaya lokal sebagai agenda utama siaran, sehingga memberikan kontribusi terhadap kualitas isi tayangan, pelayanan publik, serta citra kelembagaan TVRI Sumatera Selatan. Melalui konten budaya yang menarik dan penyajian yang komunikatif, Rindu Kampung terbukti mampu menjadi sarana pelestarian budaya sekaligus memperkuat posisi TVRI sebagai lembaga penyiaran publik yang relevan dan bernilai di tengah perkembangan media modern