Sistem pemeliharaan merupakan menjadi salah satu hal yang penting bagi peternakan unggas seperti sistem pemeliharaan baterai dan litter atau lantai. Sistem pemeliharaan baterai pada broiler breeding mampu menghasilkan telur tetas yang memiliki kualitas bagus dan layak pakai sebagai bahan utama untuk menghasilkan bibit ayam karena sistem pemeliharaan ini menggunakan perkawinan inseminasi buatan sehingga perkawwinan induk dapat terkontrol, pemberian pakan yang terukur dan teratur, serta kandang yang relatif bersih karena kotoran induk terpisah sedangkan sistem pemeliharaan litter menghasilkan telur tetas yang kurang layak di pakai sebagai bahan utama untuk produksi bibit ayam pedaging atau broiler tetapi masih bisa dipakai sebagai jika stain dari telur tetas tersebut harga jualnya tinggi karena sistem pemeliharaan ini perkawinannya alami sehigga tidak terkontrol, pemberian pakan secara berkoloni, banyak aktivitas fisik pada ayam, serta tempat bertelur untuk ayam tidak terpisah atau memakai alas yaitu ness yang rentan terkena kotoran pda telur tetas yang akan di jadikan bibit. Variabel yang diamati berupa daya tetas dan mortalitas. Metode yang digunakan ialah studi kasus. 162 telur tetas broiler final stock stain cobb umur 55 minggu dari sistem pemeliharaan baterai dan 162 telur tetas broiler final stock strain cobb umur 55 minggu dari sistem pemeliharaan litter menjadi materi pada studi kasus ini. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa aspek daya tetas dari sistem pemeliharaan baterai memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi yaitu 93% dengan mortalitas embrio yang rendah yaitu 3,80% sedangkan daya tetas dari sistem pemeliharaan litter memiliki tigkat keberhasilan yang rendah yaitu 30% dengan mortalitas yang tinggi yaitu 41,33%. Kesimpulan penelitian ini adalah perbedaan sistem pemeliharaan broiler parent stock terhadap daya tetas dan mortalitas embrio berbeda sangat nyata untuk ditetaskan sebagai bibit broiler.Kata Kunci : Sistem Pemeliharaan, Broiler, Daya Tetas, Mortalitas