Claim Missing Document
Check
Articles

BoerPE Goat Blood Profile as Indicators of Crossbreeding Resistance Nurul Humaidah; Dedi Suryanto; Inggit Kentjonowaty
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 11 No 2 (2020): Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v11i2.76

Abstract

Cases of clinical reproduction in crossbred cattle have been reported with the incidence of decreased reproductive performance. Crossbreeding resistance is usually followed by low immunity. Blood profile is one of the parameters that illustrate the immunity of livestocks. Goat crossbreeding resistance has never been studied. The purpose of this study was to analyze the crossbreeding resistance of the F1 BoerPE goat and her mothers by analyzing their blood profile. F1 BoerPE goat is the offspring of crossbreeding between Boer buck with PE goat. The research method was case study. The primary data were obtained from examination of blood profile and Physiological Status of F1 BoerPE goat and her mothers. The secondary data obtained from recording age and body weight. The blood profile data were analyzed by t test. The observed blood profile indicators were neutrophils, monocytes and lymphocytes. The results showed that the  physiological status of F1 BoerPE goat and her mothers was not significant. Nevertheless, the number of neutrophils, lymphocytes and monocytes was significantly different (p˂0.01). The average (%) number of neutrophils, lymphocytes and monocytes of PE goats was 37.92 ± 1.37; 51.85 ± 1.4; 3.87 ± 0.21. while the average blood profile of F1 BoerPE was 46.16 ± 2.1; 58.06 ± 3.4; 5.51 ± 0.18. The average number of neutrophils, lymphocytes and monocytes F1 BoerPE goat was higher compared to the parent. It is indicated that there were crossbreeding resistance of F1 BoerPE goat.
Pengaruh Penambahan Campuran Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum Terenkapsulasi pada Pakan Kelinci Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Alif Brillian Abiwardhani; Umi Kalsum; Dedi Suryanto
Peternakan Lokal Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v4i1.1116

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat penambahan campuran Nitrobakter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi pada pakan kelinci terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik. Materi yang digunakan yaitu kelinci jenis Rex umur 8-14 minggu, pakan formulasi, isolat bakteri Nitrobakter dan isolate bakteri Lactobacillus fermentum, maltodextrin, tepung maizena, dan sampel feses. Penelitian dengan metode eksperimen secara In Vivo mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 4 kelompok, perlakuan A: pakan tanpa probiotik , perlakuan B: pakan + probiotik Nitrobakter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi 1,5 g/kg pakan, perlakuan C: pakan + probiotik campuran Nitrobakter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi 3 g/kg pakan, dan perlakuan D: pakan + probiotik Nitrobakter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi 4,5 g/kg pakan. Hasil analisis ragam pada perlakuan menunjukkan penambahan campuran Nitrobakter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering. Rataan kecernaan bahan kering pada perlakuan A: 64,81%a; perlakuan B: 65,77%b; perlakuan C; 66,05%b; perlakuan D: 66,54%b. Analisis ragam pada kelompok bobot badan menunjukkan bepengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering. Rataan kecernaan bahan kering pada kelompok 1: 63,42%a; kelompok 2: 65,21%b; kelompok 3: 66,18%b; kelompok 4: 64,84%c. Sedangkan penambahan campuran Nitrobakter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan organik. Rataan kecernaan bahan organik pada perlakuan A: 63,07%a; perlakuan B: 64,92%b; perlakuan C: 65,64%b; perlakuan D: 65,73%b. Analisis ragam kelompok bobot badan menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap kecernaan bahan organik dengan rataan kelompok 1: 63,42%a; kelompok 2 : 65,21%b; kelompok 3: 66,18%b; kelompok 4: 68,34%b. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penambahan dosis terbaik probiotik campuran Nitrobakter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi pada pakan kelinci yaitu dengan pemberian 0,15% yang menghasilkan daya cerna bahan kering sebesar 65,77% dan daya cerna bahan organik 64,92%
ANALISIS STRESS FISIOLOGIS INSEMINASI BUATAN INTRACERVICAL KAMBING PE MELALUI PEMERIKSAAN STATUS FAALI Khairul Amali; Nurul Humaidah; Dedi Suryanto
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.549 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6356

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis respon stress fisiologis pada Inseminasi Buatan  Intracervical Kambing PE melalui Pemeriksaan Status Faali. Materi penelitian yaitu 15 ekor Kambing PE. Metode penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengelompokan adalah K0 = Kawin Alam, K1 = IB pertama kali, K2 = IB ke tiga kali. Perlakuan adalah waktu pengukuran status fisiologis kambing yaitu P0 = Minggu pertama adaptasi, P1 = Setelah selesai pelaksanaan perkawinan IB maupun Alam, P2 = 14 hari setelah pelaksanaan perkawinan. Variabel adalah frekuensi respirasi, frekuensi denyut jantung (Pulsus) dan suhu tubuh. Data dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan tiap perlakuan. Hasil penelitian adalah waktu pengukuran status fisiologis kambing berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap frekuensi respirasi dan denyut jantung Kambing PE. Sedangkan Perkawinan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Rata - rata Frekuensi Respirasi (per menit) kelompok P0 = 16,1; P1 = 51,5 dan P2 = 16,7. Rata-rata Frekuensi denyut jantung (per menit) P0 = 85,3 ; P1 = 112,9 dan P2 = 86,9. Waktu pengukuran status fisiologis kambing dan Perkawinan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap suhu tubuh (Rectal) kambing. Rata-rata Suhu Tubuh (0C) berturut-turut P0, P1, P2 adalah  38,9, 38,9, 38,8  dan kelompok K0, K1, K2 yaitu 39,1, 38,8, 38,8.  Kesimpulan penelitian ini adalah waktu pengukuran status fisiologis kambing baik IB maupun Kawin Alam berpengaruh terhadap Frekuensi Respirasi dan Denyut Jantung (Pulsus) tetapi tidak pada suhu tubuh. Sedangkan Perkawinan tidak berpengaruh terhadapa status fisiologos kambing PE. Kata Kunci : Stress,  Fisiologis, IB, Kambing PE
PENGARUH PEMBERIAN Indigofera sp TERHADAP PERFORMA KAMBING PERANAKAN ETAWA PRA SAPIH Kurniawan Dwi Adiguna; Sumartono Sumartono; Dedi Suryanto
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.136 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian Indigofera sp terhadap pertambahan bobot badan harian dan bobot sapih kambing peranakan etawa (PE) pra sapih. Metode yang digunakan yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing ulangan berisi 4 ekor anak kambing, Perlakuan adalah pemberian pakan Indigofera sp terdiri dari P0 = tidak diberi indigofera sp, P1= diberikan pakan Indigofera sp 1% dari bobot badan, P2= diberikan pakan Indigofera sp 2% dari bobot badan. Variabel yang diamati adalah pertambahan bobot badan dan bobot sapih. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan Indigofera sp terhadap kambing peranakan etawa (PE) pra sapih memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0.01) terhadap pertambahan bobot badan harian dan bobot sapih, adapun nilai rataan dan notasi pada PBBH yaitu P0=0.073akg, P1=0.077akg dan P2=0.110bkg, sedangkan nilai rataan dan notasi bobot sapih yaitu pada P0=12.550akg, P1=13.650abkg dan P2=16.025bkg. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian pakan Indigofera sp memberikan pengaruh yang sangat nyata. Disarankan adanya penelitian lanjutan pemberian pakan Indigofera sp  terhadap performa kambing peranakan etawa(PE) pra sapih dengan pemberian yang lebih tinggi. Kata kunci : kambing pra sapih, Indigofera sp, pertambahan bobot badan harian, bobot sapih.
PERBEDAAN NILAI HAEMAT0OLOGI INDUK KAMBING PE DAN GENERASI F1 CROSSBRED DENGAN PEJANTAN BOER Ali Fatul Ulfah; Dedi Suryanto; Nurul Humaidah
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.906 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6351

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa perbandingan Nilai Haematologi Induk Kambing Peranakan Etawa (PE) dan Generasi kambing F1 Pejantan Boer. Generasi F1 adalah hasil crossbreeding Pejantan Boer dan Induk PE. Metode yang digunakan adalah Survey. Pengambilan sampel darah secara purposive sampling. Kriteria sampel adalah Induk Kambing PE dan Generasi Kambing F1 pejantan Boer memiliki hubungan kekerabatan langsung. Variabel yang diamati adalah Nilai Haemotologi meliputi : Kadar Haemoglobin dan Haematoktrit. Analisa data dengan menggunakan Uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Haemoglobin dan Nilai Haematoktrit Induk Kambing PE tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan Generasi F1 Pejantan Boer. Rataan Nilai Haeomglobin Kambing PE adalah 9,3 g/dl dan Generasi F1 crossbreed pejantan Boer adalah 9,7 g/dl. Rataan Nilai Haematokrit Kambing PE adalah 46% dan Generasi F1 pejantan Boer adalah 43%. Kesimpulan penelitian adalah Nilai Haematologi Induk Kambing PE tidak berbeda dengan Generasi Kambing F1 crossbreed Pejantan Boer. Nilai Hematologi dapat digunakan sebagai alat pembantu pemilihan F1 crossbreeding dari segi produksi. Kata kunci : haemoglobin, haematokrit, cross breeding, Kambing PE dan Generasi F1 Boer
Pengembangan Pembibitan dan Pengendalian Produksi Peternakan Ayam Kampung di Pinggiran Kota Malang Dedi Suryanto; Irawati Dinasari; Usman Ali
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.888 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i1.1473

Abstract

Program Iptek bagi masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan pembibitan dan pengendalian produksi ayam kampung dalam berbagai aspek sapta usaha peternakan terutama manajemen pembibitan, pengendalian produksi, strategi pemberian pakan, bioteknologi pakan, reboisasi tanaman pangan dan sistem pemasaran. Metode yang digunakan adalah observasi, penyuluhan, demo plot, pembinaan dan pendampingan di lapang. Hasil program IbM ini menunjukkan bahwa respon peternak baik sekali dan proaktif dalam semua kegiatan baik selama penyuluhan, pembinaan, demo plot dan pendampingan. Sistem pembibitan ayam kampung sudah intensif dengan  kandang panggung atas bawah berdinding bambu, menggunakan pakan komersial dan vaksinasi pengobatan penyakit sudah terprogram. Kandang pembibitan dengan perbandingan jumlah betina dan pejantan = 5 : 1 dan lama penetasan berkisar antara 21-23 hari dengan daya tetas telur diatas 85 %. Pemeliharaan ayam final stock siap potong selama 3 – 4 bulan dilakukan oleh peternak binaan. Peternak masih menggunakan pakan komersial harga mahal dan jalur pemasaran ayam kurang luas terutama konsumen perumahan dan warung khusus. Kesimpulan program IbM ini yaitu peternak sudah melakukan sistem pembibitan dan pengendalian produksi peternakan secara intensif. Disarankan penggunaan limbah warung nasi untuk pengganti jagung dan bekatul yang diformulasi dengan konsentrat sebagai pakan komplit.
The Use of Restaurant Organic Waste Flour as a Substitute for Concentrate in Joper's Chicken Feed Dedi Suryanto; Usman Ali
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v13i2.183

Abstract

The purpose of the study was to analyze body weight gain and the efficiency of feed use in the maintenance of Joper chicken using restaurant organic waste (ROW) as a substitute for concentrated feed. The research material was 75 male Joper free-range chickens aged 1.5 month with initial weight of 0.57 – 0.80 g/head with a coefficient of diversity 9.25%. The feed ingredients were ground corn, rice bran, concentrate, commercial feed and dry milled ROW. The equipment for cages was for feeding, drinking, and weighing. The study was conducted for 30 days with experimental methods and a completely randomized design consisting of 5 treatment feeds, repeated 3 times, and each experimental unit filled with 5 heads. Substitution with concentrate in feed can improve performance and feed efficiency in Joper chickens. The results showed that the use of 60% ROW (T4) as a substitute for concentrate feed had a significant effect (P<0.05) on increasing feed conversion ratio and efficiency in Joper native chickens. On the other result, significant increase on (P<0.05) body weight gained because of feed containing 40% concentrate (T1), rather than the feeds with containing ROW materials. This means that the use of organic waste from restaurant 60% or 24% in feed as concentrate substitute optimally increased feed efficiency and body weight gain of Joper native chicken.
PENGGUNAAN JERAMI BUNGA SEDAP MALAM TERFERMENTASI DALAM COMPLETE FEED TERHADAP PERFORMA DOMBA LOKAL Suryanto, Dedi; Marthotillah, Achmad Bagus A.; Ali, Usman
BUANA SAINS Vol 23, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/bs.v23i3.5269

Abstract

This study aimed to assess the impact of fermented night-blooming jasmine straw (JBSMF) in complete feed on local sheep performance, including feed intake, weight gain, feed digestibility, and feed efficiency. Materials included male local sheep, rice bran, concentrate, pollard, corn stover, premix, and JBSMF. The research was conducted on KTHRI in Wagir Village, Sukun, Malang and used the randomized block design experiment featured four treatment, P0 = control feed, P1 = 10% dry JBSMF, P2 = 20% JBSMF, and P3 = 30% JBSMF in complete feed, each repeated three times. Observed variables encompassed sheep production performance: feed intake, weight gain, feed digestibility, and feed efficiency. Results indicated that JBSMF in complete feed had no significant impact on local sheep performance. The optimal treatment was 30% JBSMF inclusion. In conclusion, increasing fermented JBSMF in dry form in complete feed showed the potential to enhance local sheep performance and optimal use of 30 % of dry JBSMF .
ANALISIS DAN PREDIKSI DAMPAK MIKROPLASTIK PADA UNGGAS AIR (Article Review) Nahdlatul Ummah; Nurul Humaidah; Dedi Suryanto
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah plastik saat ini merupakan permasalahan yang menjadi perhatian utama terkait dengan pencemaran lingkungan. Jumlah sampah plastik mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Sampah plastik juga sudah mengkhawatirkan di dunia peternakan. Penemuan mikroplastik pada saluran pencernaan burung dan unggas air membuktikan bahwa habitat di berbagai daerah telah tercemar oleh mikroplastik. Tujuan article review ini untuk menganalisa prediksi dampak mikroplastik pada unggas air dan memberikan informasi adanya mikroplastik pada unggas air. Kajian yang dibahas meliputi mikroplastik pada hewan, mikroplastik pada unggas, manajemen pemeliharaan unggas air, dan prediksi mikroplastik pada unggas air. Mikroplastik yang terakumulasi ke dalam tubuh organisme/ternak akan mengakibatkan kerusakan baik fisika maupun kimia yang bersifat karsinogenik serta gangguan endokrin. Mikroplastik yang tersebar di area daratan, perairan, dan udara merupakan hasil dari penguraian limbah-limbah plastik oleh mikroorganisme, cahaya dan oksidasi. Air laut membutuhkan waktu cukup lama hingga bisa benar-benar terurai menjadi mikroplastik. Jenis mikroplastik yang ditemukan yaitu fiber, film, dan fragment. Adanya mikroplastik jenis fiber yang ditemukan pada bebek yang dipelihara secara intensif mengindikasikan bahwa ternak lain juga mempunyai kemungkinan terpapar mikroplastik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kontaminan mikroplastik pada unggas air adalah dengan mengurangi kesempatan berinteraksi dengan air melalui pemeliharaan secara intensif, Sumber air yang digunakan berasal dari air dengan minimal kontaminan mikroplastik, Pakan yang diberikan mengandung mikroba pendegradasi mikroplastik, Lingkungan fisik tempat pemeliharaan unggas air harus bagus meliputi suhu, kelembapan udara serta intensitas cahaya.Kata kunci : sampah, mikroplastik, unggas, air
PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK Lactobacillus salivarius PLUS BIO ENZIM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN ORGANIK PAKAN BURUNG PUYUH Guruh Setyo Pambudi; Umi Kalsum; Dedi Suryanto
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan enkapsulasi probiotik Lactobacillus salivarius dengan bio enzim terhadap kecernaan bahan kering dan organik pakan burung puyuh. Materi penelitian menggunakan puyuh petelur fase layer, pakan komersial, isolat Lactobacillus salivarius, bio enzim, maltodekstrin, pati jagung, serta sampel feses. Metode penelitian eksperimen In Vivo dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4x4 perlakuan serta ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika ditemukan perbedaan nyata, uji Beda Nyata Terkecil (BNT) diterapkan untuk evaluasi lebih lanjut. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P0: pakan komersial tanpa probiotik (kontrol), sedangkan P1, P2, dan P3 penambahan enkapsulasi probiotik lactobacillus salivarius plus bio enzim dengan dosis P1: 1.5 gr/kg, P2: 3 gr/kg, dan P3: 4.5 gr/kg dalam pakan. Kecernaan bahan kering (BK) dan organik (BO) adalah variabel yang diamati. Penambahan probiotik terenkapsulasi Lactobacillus salivarius plus bio enzim berbeda nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering serta berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan organik. Nilai rataan KcBK perlakuan P0: 49,25a , P1: 57,62b , P2: 59,21b , dan P3: 59,25b . Nilai rataan KcBO perlakuan P0: 48,35a , P1: 57,09b , P2: 58,79b , dan P3: 58,92b . Penambahan enkapsulasi probiotik Lactobacillus salivarius plus bio enzim dengan selisih dosis 1.5 gr/kg pakan pada perlakuan P1, P2, dan P3 memiliki nilai rata-rata KcBK dan KcBO yang optimal jika dibandingkan dengan P0 tanpa tambahan probiotik. Kata Kunci: Lactobacillus salivarius, bio enzim, enkapsulasi, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik.
Co-Authors Adriani Adriani Afrizal, Ananda Aghnia Fidya Sagar N. M. Agung Firmansyah Ahmad Novianto Ahmad Wildan Attoriq Akbarina, Febria Syahri Akhmad Syahril Kafi Al Udhma, As’ad M Wafawaid Ali Fatul Ulfah Alif Brillian Abiwardhani Alivia Hafidatul Maula Ananda Octa Lutfia Anwar, N. Khoirul Arief Joko Saputro Arif Purnama arifin, Nur laily romdlaniyah Arista Wahyu Febriansyah Audio, Rico Avrizal Musa, Rido Avrizal Musa Badat Muwakhid Bambang Sudibyo Pamungkas Basar, Hairil Beatrix Rose Veronicha Buchori, Dimas Chandra Kurnia Sandy Chrisna Irfandy Daniel Happy Putra Darmayani, Dian Eka Deas Adisty, Laura Auralia Dhiya’ul Haq, Ahmad Dinasari, Irawati Doni Ambar Putra Dwiki Wirahadi Kusuma Dyah Lestari Yulianti Fachry Abda El Rahman Fajar Prabowo Fajri, Moh Farid Wadjdi Fatimatuzzahro Muharomah Fauzi, Muhammad Rifki Firdaunsyah Firdaunsyah Firmansyah Firmansyah Guruh Setyo Pambudi Helmi Adieryansyah Herdiansyah, Muchammad Fikri Herman Christantyo Imam Suprayitno Inggit Kentjonowaty Irawati Dinasari R Irawati Dinasari R Irawati Dinasari Retnaningtyas Irawati Dinasari Retnaningtyas Ismayadi Tambunan, Maswan Johan Sumarsono Khabib Mustofa Alkamal Khairul Amali Khoirul Fanani KHUSNUL FATIMAH Kurniawan Dwi Adiguna Kusnadi Yulham Lilasaidah Munawaroh M Farid Wadjdi M. Farid Wadjdi M.Farid Wadjdi Mahardhika, Brahmadhita Pratama Martapuri, Dyah Cahyaning Marthotillah, Achmad Bagus A. Masthoni, Ivan Mayzahra, Difa Cantika Moch. Luqman Harits Moh Fariz Abdillah Moh. Toib Moh. Zainul Arifin Mohammad Fajar Ismail Imani Mubaraq, Ghusni Mubarrok, Mohammad Ramadan Mudawamah . Mudawamah Mudawamah Muh ’Ainun Syamsuddin Haris Muhammad Farid Wadjdi Muhammad Farid Wadjidi Muhammad Farid Wadjidi Muhammad Fauzi Muhammad Ihsan Muhammad Rahul Khadafi Mushael Wenang Fatwa Aji Nadyah Maharani Amir Hamzah Nahdlatul Ummah Nisa’us Sholikah Noho, Siti Nurul Asma H. Nurul Friska Maulidah Nurul Humaidah Nurul Humaidah Oktavia Rahayu Puspitarini Pambudi, Seto Tri Pebri Hartanto Qur’ainia, Anita Rahmatullah, Ayung Retnaningtyas, irawati Dinasari Ribhi Sofil A’yun Rio Dwi Sandriono Rizki rizki Safitri, KusmiatuI Saiful Rijal Sanjaya, Mohammad Yani Permana Firman Sri Susilowati Sri Susilowati Sudjoni, Noerhadi Sumartono Sumartono Sumartono Sunaryo Sunaryo Sunaryo Sunaryo Syahrul Firmansyah Umi Kalsum Umi Kalsum Umi Kalsum Umi Kulsum USMAN ALI Usman Ali Usman Ali Usman Ali Ustman Ali Wadjdi, Farid Wadjdi, M. Farid Wadjdi, M.Farid Wahyu Rizky Ananda, Bintang Wijaya, Muhammad Riski Yogi Dwi Nugroho Yuda Arlansyah Yuda Awaliyu Yudhi Mahendra Yulianti Yulianti Yusuf Mahdi Yuwantoro yuwantoro Zakysrof Riza Farrosy