Ultisol merupakan salah satu jenis tanah yang potensil untuk pengembangan pertanian, namun mempunyai kesuburan tanah yang rendah. Oleh karena itu, pemanfaatan bahan pembenah tanah seperti biochar dan mikoriza menjadi salah satu alternatif untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh biochar sekam padi dan mikoriza terhadap pH dan P tersedia tanah dan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial yang terdiri dari faktor pertama adalah biochar: B0 (Tanpa Biochar Sekam Padi), B1 (50 g/polibag), B2 (100 g/polibag) dan faktor kedua adalah inokulan mikoriza: M0 (Tanpa Mikoriza), M1 (Mikoriza 15 g/polibag), M2 (Mikoriza 30 g/polibag).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa biochar sekam padi berpengaruh secara nyata terhadap pH dan P tersedia tanah, sedangkan mikoriza dan interaksi keduanya tidak nyata. Interaksi biochar dan mikoriza berpengaruh nyata terhadap kolonisasi akar jagung. Biochar dan mikoriza secara mandiri berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun umur 45 HST, sedangkan interaksinya hanya terjadi pada tinggi tanaman dan diameter batang umur 15 HST. Pada akhir pengamatan, tanaman tertinggi dan jumlah daun terbanyak diperoleh pada pemberian biochar dosis 100 g/polibag dan mikoriza 30 g/polibag (B2M2), sedangkan kolonisasi akar tertinggi (76,67%) diperoleh pada perlakuan mikoriza 30 g/polibag tanpa biochar (B0M2). Oleh karena itu, untuk meningkatkan pH tanah dan P tersedia serta hasil jagung disarankan menggunakan biochar dan mikoriza.