Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Terjadi peningkatan kasus pada BBLR dari tahun 2011 sampai tahun 2013 mulai dari 116 menjadi 150 kasus (77,3%), dan 150 menjadi 153 kasus (93%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Ruang Perinatologi RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang 2014. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang bayinya di rawat di ruangan Perinatologi pada tahun 2013 RSUD Ade M Djoen Sintang berjumlah 365 orang kemudian sampel di ambil sebanyak 78 ibu menggunakan metode purposive sampling.analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 49 ibu dengan BBLR sedangkan 29 ibu tidak BBLR. Dari uji statistik Chi Square, didapatkan hasil tidak ada hubungan antara umur (p=0,082), pendidikan (p=0,728), pekerjaan (p=0,423), pengetahuan (p=0,519) dan paritas (p=0,248) dengan kejadian BBLR dan terdapat hubungan antara pemeriksaan kehamilan (p=0,000) nilai OR=10,636, risiko penyakit (p=0,000) nilai OR=86,333, dan status gizi (p=0,000) nilai OR=13,242 dengan kejadian BBLR. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemeriksaan kehamilan, risiko penyakit dan status gizi dengan kejadian BBLR. Saran agar ibu-ibu melakukan pemeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan, ibu yang memiliki risiko penyakit agar menunda kehamilan dan melakukan konseling ke petugas kesehatan serta terpenuhinya asupan gizi selama masa kehamilan