Pendahuluan: Aktivitas fisik membantu lansia beraktivitas merupakan salah satu aktivitas yang baik untuk lansia. Jenis olahraga yang efektif untuk lansia, contohnya senam. Senam osteoporosis adalah senam yang bersifat aerobik ringan, latihan kekuatan di kedua tangan, latihan keseimbangan dan latihan pernafasan (Azizah et al., 2020).Tujuan : Tujuan case report ini diharapkan dapat memahami, menjelaskan dan menerapkan praktik berbasis bukti dalam keperawatan professional, setelah dilakukan analisis praktik keperawatan berbasis bukti pengaruh senam osteoporosis terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia Di Rumah Sakit Royal Taruma Metode Penelitian: yang digunakan adalah Quasy Experiment khususnya pretest-posttest design. Yaitu dengan melakukan observasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi tanpa kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok intervensi, yaitu kelompok yang diberikan Senam osteoporosis 4 hari berturut-turut dan dilakukan 2 kali sehari. Hasil: menunjukkan nilai mean nyeri pada kelompok kontrol sebesar 1.25 (SD=0.500), sementara nyeri pada kelompok intervensi yakni pasien lansia yang melakukan senam osteoporosis menunjukkan hasil latihan senam osteoporosis terhadap penurunan nyeri sendi setelah dilakukan intervensi dengan nilai mean sebesar 1.00 (SD=0.000) atau rerata tingkat nyeri memiliki perbedaan antara kelompok intervensi dan control sehingga diperoleh nilai p-value (0.024) atau kurang dari nilai signifikansi p-value 0.05. Kesimpulan: ada perbedaan pengaruh latihan senam terhadap penurunan nyeri sendi pada pasien kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada penelitian ini